JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Salah seorang mahasiswa Papua yang selama ini berada di asrama di Surabaya, Jawa Timur bernama Hendrik ikut mengadu ke Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (9/9). Hendrik mengaku asramanya sering diteror oleh orang tak dikenal.
Hendrik menambahkan, bahkan sebelum berangkat ke Komnas HAM, Senin (9/9) pagi, dia mendapat kabar bahwa asrama kembali diteror dengan menggunakan ular.
“Ada dua karung ular dilempar oleh empat orang dengan dua sepeda motor. Itu kami enggak tahu dari mana,” ujar Hendrik di Kantor Komnas HAM.
Menurut Hendrik, aksi teror ini bukan hanya sekali terjadi, tetapi sudah berulang kali. Untuk itu, dia berharap agar Komnas HAM bisa dengan segera bertindak dan memberikan jaminan bahwa warga Papua yang ada tidak akan menerima teror lagi di kemudian hari.
Hendrik pun mengatakan, ular yang dilemparkan ke asrama hingga kini masih ada yang mereka amankan sebagai bukti dari teror.
“Itu ular geraknya cepat sekali, di karung satunya ada piton sepanjang satu meter, besarnya seperti betis orang dewasa,” tambah Hendrik. (cuy/jpnn/dek)