26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Protes Aktivitas Truk Galian C, Warga Desa Sosorlontung Blokir Jalan

MELINTAS: Truk pengangkut batu galian C saat melintas di Desa Sosorlontung, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Desa Sosorlontung, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi menutup badan jalan karena truk-truk galian C yang melintas di desa mereka menimbulkan polusi udara.

Hal itu disampaikan sejumlah warga Desa Sosorlontung, Parlindungan Sihombing (50), Meriani boru Lumbangaol (47) serta Sahat Sinaga (51) kepada wartawan, Jumat (20/9). Aksi protes itu mereka lakukan, karena sejak 3 bulan terakhir menghirup debu yang ditimbulkan truk-truk pengangkut batu dari tangkahan Dolok Siraut (daerah- red). Akibatnya, anak- anak mereka banyak mengalami batuk dan flu.

Tak hanya itu saja, menurut warga, pakaian yang mereka jemur menjadi kotor. “Piring yang tersusun di rak, harus dicuci kembali saat hendak mau digunakan,” ucap mereka. Terkait aksi warga, Kepala Desa Sosorlontung melakukan mediasi dan meminta pengusaha galian C untuk menyiram badan jalan.

Setelah sepakat, warga pun membuka akses jalan sehingga truk-truk pengangkut batu galian C dapat melintas kembali. Kepala Desa Sosor Lontung, Budi Manullang mengatakan pengusaha galian C lainnya meminta agar turut memperhatikan badan jalan Desa Sosorlontung. “Kita berharap mereka bisa koordinasi sesama pengusaha galian C,”ujar Budi. (rud/han)

MELINTAS: Truk pengangkut batu galian C saat melintas di Desa Sosorlontung, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi.
RUDY SITANGGANG/SUMUT POS

SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Desa Sosorlontung, Kecamatan Siempat Nempu, Kabupaten Dairi menutup badan jalan karena truk-truk galian C yang melintas di desa mereka menimbulkan polusi udara.

Hal itu disampaikan sejumlah warga Desa Sosorlontung, Parlindungan Sihombing (50), Meriani boru Lumbangaol (47) serta Sahat Sinaga (51) kepada wartawan, Jumat (20/9). Aksi protes itu mereka lakukan, karena sejak 3 bulan terakhir menghirup debu yang ditimbulkan truk-truk pengangkut batu dari tangkahan Dolok Siraut (daerah- red). Akibatnya, anak- anak mereka banyak mengalami batuk dan flu.

Tak hanya itu saja, menurut warga, pakaian yang mereka jemur menjadi kotor. “Piring yang tersusun di rak, harus dicuci kembali saat hendak mau digunakan,” ucap mereka. Terkait aksi warga, Kepala Desa Sosorlontung melakukan mediasi dan meminta pengusaha galian C untuk menyiram badan jalan.

Setelah sepakat, warga pun membuka akses jalan sehingga truk-truk pengangkut batu galian C dapat melintas kembali. Kepala Desa Sosor Lontung, Budi Manullang mengatakan pengusaha galian C lainnya meminta agar turut memperhatikan badan jalan Desa Sosorlontung. “Kita berharap mereka bisa koordinasi sesama pengusaha galian C,”ujar Budi. (rud/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/