Nama Burhanuddin Muhtadi dalam setahun belakangan, kerap menghiasai media di Tanah Air, baik cetak, elektronik, maupun online sebagai pengamat politik. Dalam sehari, berapa wartawan yang mewancarai dirinya?
Burhan, demikian ia kerap disapa, alumnus The Autralian National Univeristy (ANU) bisa disebut simbol ‘revolusi’ para pengamat politik di Tanah Air. Sebelum kehadiran Burhan, deretan para pengamat politik didominasi para sepuh.
Alumnus IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengaku, dirinya tak pernah menghitung berapa dalam sehari wartawan meminta pendapatnya untuk merespon isu-isu terkini terrkait perkembangan politik tanah air.
“Beberapa telepon dari media terpaksa tidak diangkat karena pas sedang mengajar atau presentasi seminar. Tapi kalau tak sibuk, saya selalu usahakan menerima telepon media,” katanya.(net/jpnn)