MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPD Partai NasDem Kota Medan telah menutup penjaringan bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan, Kamis (31/10) malam pukul 24.00 WIB. Hasilnya, 11 nama resmi mendaftar. Dari 11 nama yang mendaftar ini, akan dikerucutkan menjadi 3 nama untuk diserahkan ke DPW Partai NasDem Sumut.
Sebelas nama yang mendaftar yakni, Hamdan Simbolon, Akhyar Nasution, Rusdi Sinuraya, M Syafii, Maruli Siahaan, Putrama Alkhairi, Zainul Arifin, Sondang, Kolonel Datuk Syaiful Azhar, Nezar Djoeli dan Ihwan Ritonga. Menurut Ketua DPD NasDem Kota Medan, Afif Abdillah, tahapan penjaringan selanjutnya adalah penyampaiam visi dan misi para bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang akan dilaksanakan pada 5 November mendatang.
“Tanggal 5 November nanti, kesebelas tokoh ini akan menyampaikan visi dan misinya, kita padatkan semuanya di hari yang sama,” sebutnya.
Dijelaskannya, dari penyampaian visi dan misi inilah nantinya mereka akan menilai dan mengerucutkan nama-nama yang akan mereka ajukan ke DPW NasDem. “Setelah penyampaian visi dan misi, kami akan langsung menggelar pleno untuk mengerucutkan sebelas nama itu menjadi 3 nama, paling banyak 4 nama. Lalu, nama-nama itu akan kami ajukan ke DPW,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Afif, di DPW akan dilakukan fit and proper test terhadap para bakal calon. Kemudian DPW akan melakukan rapat pleno untuk menetapkan siapa saja yang akan diusulkan ke DPP. “Partai NasDem akan menggelar kongres pada 8-11 November mendatang. Nah, pada kongres itulah nanti akan disampaikan hasil pleno DPD dan DPW kepada DPP,” beber Afif.
Afif juga mengingatkan, meski pendaftaran bakal calon telah ditutup DPD Partai NasDem Kota Medan, namun siapa saja yang ingin ikut penjaringan masih bisa mendaftar di DPW Partai NasDem Sumut. “DPW NasDem Sumut juga akan segera membuka penjaringan, tapi mungkin waktunya tidak lama,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai NasDem Sumut, Iskandar mengungkapkan, mereka segera menggelar fit and proper test atau uji kelaikan dan kepatutan semua calon kepala daerah yang sebelumnya telah mendaftar ditingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
“Sekarang ini tahapannya penyampaian visi misi di masing-masing DPD sampai 5 November. Nanti dari DPD akan menyampaikan hasilnya tiga nama ke DPW. Di DPW akan kita lakukan lagi fit and proper test,” kata Iskandar menjawab Sumut Pos, Jumat (1/11).
Meski ada toleransi waktu hingga 5 November di tingkat DPD untuk melaksanakan tahapan tersebut, pihaknya tak ingin ada batasan waktu dalam menetapkan para sosok terbaik yang nantinya akan diusung dalam kontestasi Pilkada serentak 2020. Diakui Iskandar, pihaknya juga terus melakukan pemetaan kepada para figur terbaik.
“Dari DPW nantinya kita bisa menambah dua nama lagi. Terutana dari yang sebelumnya mendaftar ke DPW. Selain itu tidak pula dari yang harus mendaftar, tetapi kami jemput bola melalui hasil pemetaan yang kami lakukan. Kita terus mencari putra-putri terbaik yang mampu membangun daerahnya,” papar dia.
Setelah uji kelaikan dan kepatutan calon digelar di tingkat DPW, Iskandar menyebut, pihaknya akan kembali menyaring dengan melihat bibit, bebet dan bobot para calon KaDa tersebut. “Di DPW idealnya bisa dua minggu lagi penjaringan dan seleksi dilakukan. Selanjutnya kita akan kirim tiga nama ke DPP untuk ditentukan siapa yang terbaik dan paling layak diusung. Kami juga akan buat fit and proper test untuk menguji kemampuan dan kepatutan semua calon. Kalau tidak cukup layak tidak kami kirim. Artinya seperti yang saya katakan tadi, kami tidak mau dibatasi oleh waktu dan akan terus mencari figur-figur terbaik,” katanya.
Pengusaha advertising tersebut menambahkan, sejauh ini sudah tercatat 150 nama sosok balon KaDa maupun WakaDa yang mendaftar di 23 DPD Partai NasDem di Sumut. Mayoritas nama-nama figur yang mendaftar itu, sebutnya, adalah tokoh-tokoh populer di mata publik.
“Seperti di Nias Selatan, Nias Barat, gdan Gunung Sitoli sudah mendaftar yang dari petahana. Begitupun untuk Pilkada Medan, ada nama Pak Akhyar Nasution. Ada pula mantan Kajati Sulawesi Utara. Jadi banyak sekali nama-nama beken,” pungkasnya.
Ihwan Ritonga: Bangun Kota Medan Harus Bersama-sama
Dari 11 nama yang mendaftar ke DPD Partai NasDem Kota Medan, nama Ihwan Ritonga menjadi perbincangan. Politisi Partai Gerindra ini mendaftar paling akhir, menjelang penutupan. Lantas, apa yang memotivasi dirinya untuk mendaftar ke Partai NasDem? Padahal, Partai Gerindra Kota Medan dapat mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan parpol lain di Pilkada Medan.
Kepada Sumut Pos, Ihwan pun mengungkapkan alasannya mendaftarkan diri dalam penjaringan bakal calon Wali Kota Medan yang dibuka DPD Partai NasDem Kota Medan. “Alasanya, karena untuk membangun Kota Medan itu harus bersama-sama, tak bisa sendiri. Untuk mendaftarkan diri ke NasDem juga bukan tanpa pertimbangan, justru setelah kita lama membahasnya hingga akhirnya kita memutuskan mendaftar di hari terakhir,” ujarnya.
Jika itu alasannya, mengapa dia tidak mendaftarkan diri juga ke penjaringan yang dibuka DPC PDIP Medan beberapa waktu lalu? Ihwan beralasan, karena saat itu pihaknya masih mempertimbangkan untuk mendaftarkan diri.
“Waktu itu bukan saya tak mau mendaftar ke PDIP, tapi kan mereka memang cepat sekali membuka penjaringan. Sedangkan saya tak bisa ambil keputusan terburu-buru, kita juga harus diskusi dulu. Nah, kemarin ini kita sudah diskusi dan akhirnya kita sepakat untuk mendaftarkan diri ke NasDem,” katanya.
Dengan mendaftarnya Ihwan Ritonga ke penjaringan yang dibuka oleh DPD NasDem Medan, maka ia juga menegaskan tidak menutup kemungkinan akan mendaftarkan diri ke penjaringan partai politik lainnya. Seperti diketahui, PAN akan menjadi salah satu partai yang akan membuka penjaringan pada bulan November ini.
“Ya kenapa tidak, kita tentu membuka diri dengan siapa saja. Kalau PAN atau partai manapun yang akan membuka penjaringan, bisa saja kita akan ikut mendaftar. Tapi seperti yang saya katakan tadi, semua tentu harus dipikirkan dan di diskusikan dulu,” tandasnya.(map/prn)