JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kabar gembira bagi pelamar CASN 2019. Pasalnya, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menurunkan batasan passing grade untuk seleksi kompetensi dasar (SKD) calon aparatur sipil negara (CASN) 2019.
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Andi Rahadian mengatakan meski passing grade diturunkan, namun soal-soal yang akan diberikan bakal lebih berbobot. Selain itu, ada perubahan jumlah soal dalam seleksi tahun ini.
Pihaknya telah melakukan evaluasi terhadap soal-soal SKD dan pelaksanaan tes CASN tahun lalu sehingga terdapat perubahan passing grade dan jumlah soal. “Soal-soal tahun ini dinilai lebih berbobot dengan kontrol yang lebih ketat,” jelasnya di Jakarta, seperti dikutip Kamis (14/11).
Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB No. 24/2019 tentang Nilai Ambang Batas SKD Pengadaan CASN 2019, para pelamar dengan jalur formasi umum dan formasi khusus tenaga pengamanan siber harus melampaui passing grade sebesar 126 untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP), 80 untuk Tes Intelegensia Umum (TIU), dan 65 untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Perubahan nilai ambang batas juga dipengaruhi karena komposisi soal yang berubah untuk tahun ini. Jumlah soal TWK yang semula 35 menjadi 30, sementara jumlah soal TIU semula 30 menjadi 35. Sedangkan jumlah soal TKP tetap yakni 35 soal.
Andi menegaskan, perubahan ini tidak akan berpengaruh terhadap kualitas ASN. “Kami tetap mengedepankan kompetensi guna memperoleh CASN yang berkualitas dan berkompeten,” jelas Andi.
Nantinya, peserta yang dapat mengikuti tes selanjutnya (SKB) adalah peserta yang memperoleh nilai passing grade tertinggi. Bila formasi hanya 1, maka 3 peserta dengan nilai tertinggi yang dapat ikut tahapan selanjutnya.
Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo membenarkan penurunan passing grade ini. Menurut Tjahjo, hal ini dilakukan karena ada beberapa lembaga di sejumlah daerah yang tidak meloloskan satu pun peserta seleksi pada rekrutmen CASN tahun lalu. Tidak adanya peserta yang lolos, diduga karena tingginya nilai ambang batas minimal. “Kemarin beberapa lembaga di daerah (ada yang) tak ada (peserta) yang lulus satu pun,” kata Tjahjo saat ditemui di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Rabu (13/11/2019). “Ini yang salah orangnya atau soalnya? Kalau diproses terus kan kasihan,” lanjut dia.
Tjahjo enggan menyebutkan secara detail lembaga yang tidak meloloskan satu pun peserta seleksi. Ia hanya memastikan, meskipun passing grade diturunkan, BKN akan menambah materi dalam soal seleksi. “Jadi kami kurangi (passing grade-nya), kami tambah soalnya dengan wawasan kebangsaan, megenai bahaya radikalisme, terorisme, empat pilar, supaya lebih mudah,” kata Tjahjo.
Dengan demikian, Tjahjo Kumolo yakin hal ini tidak mengurangi kualitas seleksi. Sebelumnya, sistem seleksi CASN 2018 pada tes SKD menggunakan Permen PAN-RB Nomor 37 Tahun 2018. Mengacu pada Pasal 3 Permen PAN-RB 37/2018, dijelaskan bahwa nilai ambang batas SKD CASN 2018, yakni 143 untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP), 80 untuk Tes Intelegensia Umum (TIU), dan 75 untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Selanjutnya, pemerintah mengumumkan bahwa tes SKD CASN tahun ini tidak memakai aturan lama, melainkan menggunakan Permen PAN-RB 24/2019. Dalam aturan baru, yakni Pasal Pasal 3 Permen PAN-RB 24/2019, disebutkan bahwa nilai ambang batas SKD CASN 2019 minimal yang harus dipenuhi antara lain 126 untuk TKP, 80 untuk TIU, dan 65 untuk TWK.
65 Orang Sudah Mendaftar di Pemko Medan
Sementara, hingga Kamis (14/11) kemarin atau hari ke-4 masa pendaftaran CASN di jajaran Pemko Medan, masih 65 peserta yang mendaftarkan diri. “Tadi pagi saya lihat sudah ada 65 orang yang mendaftar. Itu hal yang biasa, justru itu sudah bagus karena trennya memang begitu. Di awal-awal para pendaftar masih mencari formasi yang tepat dulu untuknya melamar, baik itu formasi yang ada di Pemko Medan maupun di jajaran pemerintahan lainnya, termasuk di Kementerian,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Kota Medan, Muslim Harahap kepada Sumut Pos, Kamis (14/11).
Menurutnya, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pelamar akan meningkat secara signifikan saat menjelang akhir masa pendaftaran. “Jumlah yang melamar itu biasanya naik secara drastis di minggu-minggu terakhir, biasanya 5 hari sebelum penutupan. Jadi kalau penutupan tanggal 25 November ini, biasanya trennya itu akan naik secara cepat itu sejak tanggal 20 November,” prediksinya.
33 Orang Sudah Daftar di Dairi
Tren yang sama juga terlihat di Pemkab Dairi. Hingga Rabu (13/11) lalu, masih 33 orang yang mendaftar CASN secara online. Kasubbid Pengadaan Pemberhentian dan Informasi pada Badan Kepewagaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Dairi, Rico Sihombing juga menilai, minimnya jumlah pendaftar ini disebabkan masih banyak serta pelamar melihat-lihat formasi yang akan dipilih.
Diungkapkan Rico, tahapan penerimaan CASN 2019 di Dairi secara online telah dibuka sejak 12 hingga 25 November 2019. Sedangkan pengumuman formasi, dapat dilihat melalui webside Infokom maupun ditempel di papan informasi BKPSDM.
Disebutnya, tahun 2019 ini, Pemkab Dairi hanya membuka 2 formasi CASN yakni tenaga guru dan tenaga kesehatan. Untuk formasi tenaga guru sebanyak 222 orang, sementara untuk formasi tenaga kesehatan sebanyak 63 orang sehingga total 285. Guru kelas sekolah dasar (SD) 6 orang sisanya guru SMP sebanyak 216 orang. Sementara untuk tenaga kesehatan, dibutuhkan dokter gigi 8 orang, penyuluh kesehatan masyarakat 4 orang, Bidan D3 47 orang, penata laboratorium kesehatan 4 orang.
Pelamar di Binjai Masih Sepi
Sementara di Pemko Binjai, jumlah pelamar CASN 2019 yang sudah mendaftar secara online yang terdata masih 5 orang dari 84 formasi yang tersedia. Kepala Bidang Mutasi dan Kepegawaian Binjai, Hendra Januar mengatakan, untuk 84 formasi Pemko Binjai, paling banyak dibutuhkan tenaga kesehatan dan administrasi.
Menurut dia, lima pelamar di awal pembukaan itu masih wajar. Setiap tahunnya, kata dia, jumlah pelamar bakal membludak ketika menjelang ditutupnya pendaftaran. “Kebanyakan masyarakat masih sebatas bertanya-tanya syarat pendaftaran. Lalu mengecek yang sesuai dengan pendidikannya dan lihat formasi yang dibutuhkankan. Biasanya H-2 sebelum penutupan 25 pukul 00.00 WIB baru ramai-ramai mendaftar,” beber dia.
BKD Binjai juga belum bisa merinci lima formasi yang sudah mendaftarkan diri. Sedangkan untuk jadwal ujian dan lokasi, BKD Binjai pun masih melakukan koordinasi dengan BKN.
Pendaftaran secara online bisa lewat situs https://sscasn.bkn.go.id. Dokumen yang perlu disiapkan CASN 2019 untuk diunggah ke dalam portal SSCASN di antaranya scan KTP asli, foto, swafoto, ijazah dan transkrip nilai asli, serta beberapa dokumen pendukung lainnya yang dipersyaratkan oleh instansi masing-masing.
Kepala BKD Binjai, Amir Hamzah mengimbau kepada CASN untuk berhati-hati dan menolak tawaran calo-calo yang mengiming-imingi bisa memjamin kelulusan PNS. Amir bilang, sistem penerimaan PNS saat ini sudah sangat baik, dan murni hasil tes. “Jangan percaya sama calo yang menjanjikan kelulusan. Ini murni sudah baik dengan sistem CAT yang dibuat pemerintah. Pokoknya jangan tergiur, mau anak pejabat apapun itu tetap tidak bisa pakai bantuan calo-calo atau siapa pun. Zaman sekarang semua murni benar-benar hasil tes ujian,” pungkasnya. (bbs/map/rud/ted)