25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Terkait Sinkhole di Dairi, Geologist Lakukan Survey Lanjutan

Sinkhole Tanah di belakang rumah warga tiba-tiba amblas membentuk sinkhole dengan diameter 8 meter dan kedalaman 15 meter. Tanah amblas ini terjadi setelah hujan deras melanda kawasan itu pada 17 November 2019 lalu, menyebabkan 4 rumah warga rusak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim ahli utama dari Badan Geologi atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pusat, dijawalkan akan turun ke Dusun Kuta Nangka Desa Kempawa Kecamatan Tanah, Kabupaten Dairi pada Selasa (26/11) besok. Kehadiran tim bertujuan menindaklanjuti fenomena alam sinkhole atau tanah amblas yang sudah tiga kali terjadi di daerah itun

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis, mengatakan hal itu menjawab Sumut Pos, Minggu (24/11), usai berkoordinasi dengan kepala pelaksana BPBD Dairi. “Ya, rencana Selasa akan turun tim PVMBG/Badan Geologi dari Bandung untuk meneliti fenomena alam di Kabupaten Dairi,” ujarnya.

Menindaklanjuti laporan BPBD Sumut dan BNPB ihwal fenomena alam pergerakan tanah di Dairi, Sabtu (23/11) kemarin, tim dari PVMBG telah turun ke Kuta Nangka guna pemeriksaan awal. Saat itu, tim pertama atau Tim Identifikasi Jalur Jalan Rawan Longsor di Sumut itu bertemu dengan kepala BPBD Kabupaten Dairi dan Bupati Dairi untuk berkoordinasi. Bahkan kata dia, sudah ada kegiatan jumpa pers sekaitan kunjungan awal tersebut pada hari itu.

“Untuk survey lanjutan tim Badan Geologi pada Selasa besok, kita tunggu hasilnya,” katanya.

Pemprovsu sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi guna mengantisipasi kejadian pergerakan tanah di Dairi. Yakni supaya warga yang berada pada desa yang terkena bencana alam segera dievakuasi. Diharapkan pula jajaran di Pemkab Dairi dan masyarakat melakukan siaga darurat atas fenomena alam tersebut.

“Jadi langkah BPBD Sumut dengan melihat risiko ini melakukan siaga darurat lokal, karena ancamannya diprediksi menimbulkan korban/kerugian. Saya juga sudah menyampaikannya ke Badan Geologi/PVMBG di Bandung,” kata Riadil. (prn)

Sinkhole Tanah di belakang rumah warga tiba-tiba amblas membentuk sinkhole dengan diameter 8 meter dan kedalaman 15 meter. Tanah amblas ini terjadi setelah hujan deras melanda kawasan itu pada 17 November 2019 lalu, menyebabkan 4 rumah warga rusak.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim ahli utama dari Badan Geologi atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi pusat, dijawalkan akan turun ke Dusun Kuta Nangka Desa Kempawa Kecamatan Tanah, Kabupaten Dairi pada Selasa (26/11) besok. Kehadiran tim bertujuan menindaklanjuti fenomena alam sinkhole atau tanah amblas yang sudah tiga kali terjadi di daerah itun

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Riadil Akhir Lubis, mengatakan hal itu menjawab Sumut Pos, Minggu (24/11), usai berkoordinasi dengan kepala pelaksana BPBD Dairi. “Ya, rencana Selasa akan turun tim PVMBG/Badan Geologi dari Bandung untuk meneliti fenomena alam di Kabupaten Dairi,” ujarnya.

Menindaklanjuti laporan BPBD Sumut dan BNPB ihwal fenomena alam pergerakan tanah di Dairi, Sabtu (23/11) kemarin, tim dari PVMBG telah turun ke Kuta Nangka guna pemeriksaan awal. Saat itu, tim pertama atau Tim Identifikasi Jalur Jalan Rawan Longsor di Sumut itu bertemu dengan kepala BPBD Kabupaten Dairi dan Bupati Dairi untuk berkoordinasi. Bahkan kata dia, sudah ada kegiatan jumpa pers sekaitan kunjungan awal tersebut pada hari itu.

“Untuk survey lanjutan tim Badan Geologi pada Selasa besok, kita tunggu hasilnya,” katanya.

Pemprovsu sebelumnya telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi guna mengantisipasi kejadian pergerakan tanah di Dairi. Yakni supaya warga yang berada pada desa yang terkena bencana alam segera dievakuasi. Diharapkan pula jajaran di Pemkab Dairi dan masyarakat melakukan siaga darurat atas fenomena alam tersebut.

“Jadi langkah BPBD Sumut dengan melihat risiko ini melakukan siaga darurat lokal, karena ancamannya diprediksi menimbulkan korban/kerugian. Saya juga sudah menyampaikannya ke Badan Geologi/PVMBG di Bandung,” kata Riadil. (prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/