BINJAI, SUMUTPOS.CO – Postingan akun media sosial Instagram dengan nama Tribrataresbinjai memicu kemarahan umat Islam di Kota Binjai. Postingan yang bikin gaduh ini dikomentari para netizen di akun media sosial Facebook dalam sebuah grup Komentar Rakyat Binjai.
Netizen menuding, Korps Tribrata di Kota Rambutan adalah penyebar hoax sesungguhnya. Postingan dimaksud adalah, membahas tujuan tersembunyi reuni 212.
Unggahan akun Tribrataresbinjai yang kini sudah dihapus dan akunnya juga dihapus.
“Gerakan reuni 212 berusaha menggerakkan masyarakat ekonomi kelas menengah dan bawah untuk berupaya menggulingkan pemerintah dengan cara-cara serupa Hizbut Tahrir di Suriah, Alwi Shihab,” tulis akun tersebut.
Entah mengapa, tiba-tiba unggahan itu menuai protes keras. Ketua GNPF Binjai, Ustad Abdul Sani menanggapi hal tersebut. Dia mengatakan, unggahan tersebut telah melukai kelompok umat Islam.
Pun begitu, sambung dia, Polres Binjai sudah menggelar pertemuan. Bahkan, kata dia, orang nomor satu di Polres Binjai juga sudah menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf.
“Tadi sudah ada pertemuan. Alhamdulillah, tadi Kapolres Binjai sudah meminta maaf. Minta maaf atas statemennya di IG (Instagram),” ungkapnya Ustad Abdul Sani, Rabu (27/11).
“Tadi dia meminta maaf ke kita dan umat Islam. Alhamdulillah sudah clear. Tadi dia lembut kali, kita yang tadinya mau marah gak jadi, sudah memaafkan lah,” sambung dia.
“Dia menyatakan bertanggungjawab yang bersalah, sudah meminta maaf. Itu katanya ada adminnya. Syukurlah cepat direspon, kalu gak sudah ratusan ribu alumni datang ke Binjai ini,” beber dia menceritakan hasil musyawarah.
Sementara, Kasubbag Humas Polres Binjai, Iptu Siswanto Ginting menyatakan, Kapolres AKBP Nugroho Tri Nuryanto yang merupakan Taruna Akademi Kepolisian Lulusan 2000 sudah meminta maaf. Kata dia, permintaan maaf yang dilakukan mantan Komandan Batalyon A Pelopor Satbrimobdasu ini pada kesempatan pertemuan dengan kelompok umat Islam Kota Binjai.
“Intinya Kapolres minta maaf kepada semua pihak, atas kejadian tersebut karena kelalaian PHL Humas memposting tentang 212,” tandasnya.(ted/ala)