25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Anggota MPR RI M Nuh Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan

Pemahaman Masyarakat tentang Pancasila Masih Bias

SOSIALISASI: Anggota MPR RI, H Muhammad Nuh saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Wisma Tanjung Indah, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Jumat (29/11) lalu.
SOSIALISASI: Anggota MPR RI, H Muhammad Nuh saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Wisma Tanjung Indah, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Jumat (29/11) lalu.
Istimewa/sumutpos

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Anggota MPR RI, H Muhammad Nuh M.SP mengajak masyarakat untuk memahami Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD NRI 45 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Empat Pilar Kebangsaan ini bukan hanya untuk diketahui, namun lebih dari itu harus diaplikasikan dalam kehidupan bernegara.

“Saya berharap agar masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga dasar negara yang sudah dirancang oleh para pendiri bangsa,” kata Muhammad Nuh dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Wisma Tanjung Indah, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Jumat (29/11) lalu.

Nuh juga menyampaikan beberapa fakta tentang mulai lunturnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat, khususnya di kalangan genarasi muda.

Menurutnya, saat ini sarana sosialisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 sangat minim sekali. “Dulu di setiap jenjang pendidikan dan instasi ada wadah penataran tentang Pancasila dan UUD 45. Saat ini, wadah sosialisasi tentang Pancasila dan UUD 45 sangat sedikit, sehingga pemahaman masyarakat dan generasi muda tentang Pancasila menjadi kurang dan bahkan bias. Oleh karena itu sosialisasi 4 Pilar ini menjadisangat penting untuk kembali menanamkan rasa Bhineka Tungga Ika dan Pancasila,” beber Nuh.

Selain itu, Nuh juga menyebutkan, rasa patriotisme atau rasa kecintaan pada negara sendiri masih belum terlihat maksimal di Indonesia, bahkan nampak semakin menurun. Apalagi, penjajahan saat ini tidak lagi secara fisik, tapi dengan bentuk yang lain. Di antaranya adalah budaya.

Datang dan masuknya budaya asing beserta ideologinya, tidak disadari oleh Bangsa Indonesia, khususnya generasi muda. Mereka begitu bangganya dengan budaya asing tersebut dan sehingga akhirnya generasi muda mengikuti atau mencontoh budaya asing tersebut. “Seperti budaya K-Pop dan budaya lain yang berasal dari barat. Sehingga pada akhirnya generasi muda kita merasa malu dengan budayanya sendiri dan tidak mau belajar tentang budaya Indonesia,” sebut Nuh.

Karenanya, dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan oleh anggota MPR RI di daerah pemilihan masing-masing, Nuh berharap, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.(adz)

Pemahaman Masyarakat tentang Pancasila Masih Bias

SOSIALISASI: Anggota MPR RI, H Muhammad Nuh saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Wisma Tanjung Indah, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Jumat (29/11) lalu.
SOSIALISASI: Anggota MPR RI, H Muhammad Nuh saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Wisma Tanjung Indah, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Jumat (29/11) lalu.
Istimewa/sumutpos

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Anggota MPR RI, H Muhammad Nuh M.SP mengajak masyarakat untuk memahami Empat Pilar Kebangsaan, yakni Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD NRI 45 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai bentuk Negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Empat Pilar Kebangsaan ini bukan hanya untuk diketahui, namun lebih dari itu harus diaplikasikan dalam kehidupan bernegara.

“Saya berharap agar masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga dasar negara yang sudah dirancang oleh para pendiri bangsa,” kata Muhammad Nuh dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Wisma Tanjung Indah, Kecamatan Tanjungmorawa, Deliserdang, Jumat (29/11) lalu.

Nuh juga menyampaikan beberapa fakta tentang mulai lunturnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat, khususnya di kalangan genarasi muda.

Menurutnya, saat ini sarana sosialisasi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 sangat minim sekali. “Dulu di setiap jenjang pendidikan dan instasi ada wadah penataran tentang Pancasila dan UUD 45. Saat ini, wadah sosialisasi tentang Pancasila dan UUD 45 sangat sedikit, sehingga pemahaman masyarakat dan generasi muda tentang Pancasila menjadi kurang dan bahkan bias. Oleh karena itu sosialisasi 4 Pilar ini menjadisangat penting untuk kembali menanamkan rasa Bhineka Tungga Ika dan Pancasila,” beber Nuh.

Selain itu, Nuh juga menyebutkan, rasa patriotisme atau rasa kecintaan pada negara sendiri masih belum terlihat maksimal di Indonesia, bahkan nampak semakin menurun. Apalagi, penjajahan saat ini tidak lagi secara fisik, tapi dengan bentuk yang lain. Di antaranya adalah budaya.

Datang dan masuknya budaya asing beserta ideologinya, tidak disadari oleh Bangsa Indonesia, khususnya generasi muda. Mereka begitu bangganya dengan budaya asing tersebut dan sehingga akhirnya generasi muda mengikuti atau mencontoh budaya asing tersebut. “Seperti budaya K-Pop dan budaya lain yang berasal dari barat. Sehingga pada akhirnya generasi muda kita merasa malu dengan budayanya sendiri dan tidak mau belajar tentang budaya Indonesia,” sebut Nuh.

Karenanya, dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan oleh anggota MPR RI di daerah pemilihan masing-masing, Nuh berharap, dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.(adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/