29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Jalur Menuju Siantar Padat Merayap, Tebingtinggi Macet Total

MACET: Kondisi arus lalu lintas di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi jelang Tahun Baru 2020 macet total hingga larut malam, Sabtu (28/12).
MACET: Kondisi arus lalu lintas di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi jelang Tahun Baru 2020 macet total hingga larut malam, Sabtu (28/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Arus lalu lintas mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kota Tebingtinggi mencapai puncaknya, Sabtu (28/12) malam sekira pukul 20.00 WIB. Kemacetan total terjadi di Jalan KL Yos Sudarso hingga larut malam. Kemacetan ini terjadi karena pengendara yang keluar dari jalan tol Tebingtinggi-Kualatanjung menuju Pematangsiantar memadati Kota Tebingtinggi.

Kemacetan yang terjadi hampir sepanjang 5 kilometer ini disebabkan penumpukan kenderaan pribadi, bus dan truk besar yang memasuki Kota Tebingtinggi. Bahkan, tepat di perlintasan kereta api Simpang Beo, kenderaan tidak bisa melaju dengan cepat, ditambah banyak kenderaan yang masuk dan keluar dari Simpang Beo menuju Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

Sampai pukul 23.00 WIB, kemacetan masih terjadi. Petugas Polantas yang mengatur arus lalulintas di Pos Pam Simpang Beo pun kewalahan mengatur kenderaan yang semangkin padat. Penyebab kemacetan juga disinyalir, adanya bus-bus antar daerah yang parkir menaikan penumpang di stasiun- stasiun pembantu yang berada di Jalan KL Yosudarso Kota Tebingtinggi.

Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi, Saprin Harahap mengatakan, diprediksi mulai malam minggu hingga minggu siang adalah arus puncak mudik orang pulang kampung menuju Pemantangsiantar dan Parapat. Karenanya, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam pengaturan arus lalulintas Nataru ini.

“Malam ini puncak arus mudik menuju ke Parapat, kemacetan terjadi tetapi kenderaan bisa melaju 10-25 Km perjam. Diharapkan kepada pemudik untuk bersabar dan tidak saling mendahului agar tidak terjadi kemacetan yang tambah parah,” jelasnyan

Dalam pantauan CCTV milik Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi, kemacetan ini bisa terurai menjelang pagi hari, tetapi pengguna kenderaan yang datang dari arah Kisaran dan Siantar menuju Medan yang akan memasuki jalan Tol, aman dan lancar. “Menuju pintu tol Tebingtinggi Medan tidak ada kemacetan, arus lalulintas berjalan lancar dan aman,” bilangnya.

Sedangkan Padal Pos Pam Simpang Beo, Iptu Iswadi menjelaskan, kemacetan terjadi karena terjadi peningkatan kenderaan yang memasuki Kota Tebingtinggi, malam ini hampir 50 persen kenderaan pribadi yang melintas dan truk truk pengangkut barang dan bus bus antar daerah. “Petugas yang berjaga terus mengatur arus lalulintas. Kenderaan pribadi diharapkan bersabar dan tidak saling mendahuli,” tukasnya.

Lalin ke Berastagi Mulai Padat

Kepadatan arus lalu lintas jelang malam pergantian tahun, juga mulai terlihat di kawasan wisata Berastagi, Kabupaten Karo. Kondisi arus lalu lintas dari dan ke kawasan wisata Berastagi, padat merayap, Minggu (29/12) malam kemarin. Satlantas Polres Tanah Karo memberlakukan sistem buka tutup dan pengalihan (rekayasa) arus lalu lintas, untuk mengurai kemacetan. Sejumlah jalur alternatif mulai difungsikan sejak, Sabtu (28/12).

“Jika tidak dialihkan ke jalur alternatif, pada jam-jam tertentu akan terjadi macet total. Koordinasi dengan personel yang menjaga di lokasi rawan macet terus dilakukan. Semisal di kawasan jelang masuk villa dan hotel serta pusat kuliner dan perbelanjaan,” kata Kanit Lantas Polsekta Berastagi, Ipda Poltak Hutahaean.

Poltak juga menyatakan, pihaknya dan personel gabungan PAM Natal Tahun Baru tetap senantiasa mengimbau pengendara agar sabar dan mengikuti antrian. Ia juga menghimbau pengendara khususnya yang berangkat dengan anggota keluarga terlebih yang membawa anak kecil, agar membawa logistik dikenderaan.

“Lebih baik antisipasi, mana tau ada Laka Lantas atau longsor tentunya akan terjadi antrian panjang. Perjalanan menuju Medan atau kabupaten tetangga Kabupaten Karo, banyak yang melintasi hutan. Minimal bawa roti dan air mineral, di hutan uang tidak laku,” ujar Poltak.

Dishub Dairi Siagakan Bus dan Alat Berat

Sementara, Dinas Perhubungan Kabupaten Dairi menyiagakan alat berat dan bus bantuan pada arus balik pasca liburan dari Sidikalang menuju Kota Medan. Dishub juga telah mengantisipasi titik kemacetan dan lokasi rawan longsor yang dapat mengganggu kelancaran arus lalulintas selama musim libur.

Kadishub Dairi, Datulam Padang kepada wartawan mengatakan, untuk ruas jalan nasional alat berat akan disiagakan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah Medan di perbatasan

Dairi-Karo, tepatnya di lintasan Sidikalang-Medan Hutan Lae Pondom, Kecamatan Sumbul, serta di lintasan Sidikalang-Kutabuluh menuju Kutacane, Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.

Sedangkan untuk ruas jalan kabupaten, DinasPUPR Dairi telah menyiapkan alat berat di sejumlah titik yang dianggap rawan terjadi longsor seperti di kawasan Danau Toba Silalahi, serta di sejumlah ruas jalan penghubung kecamatan.

Begitu juga dengan titik kemacetan, Dishub Dairi sudah lakukan pemetaan. Untuk ruas jalan nasional terjadi di kota Sumbul, Kecamatan Sumbul. Sementara kemacetan dalam kota terjadi di sejumlah ruas jalan dekat pusat pasar Sidikalang. Untuk ruas jalan nasional, kemacetan terjadi akibat adanya pasar tumpah. “Di mana, setiap Selasa merupakan hari pekan Sumbul. Para pedagang menjajakan dagangan diberam jalan, sehingga pembeli masuk badan jalan menyebabkan kemacetan dilintasan jalan nasional Sidikalang-Medan dimaksud,” ucap Datulam.

Tetapi, untuk mengurai kemacetan, Dishub Dairi bekerjasama dengan Kepolisian akan menambah personel pada Pekan Sumbul, Selasa (31/12) mendatang agar kemacetan bisa diurai. Begitu juga di

Di sejumlah ruas jalan di pusat pasar Sidikalang akan dioordinasikan dengan Satpol PP untuk menertibkan pedangan agar pedagang tidak berjualan di badan jalan.

Sementara itu, untuk pengendalian lonjakan penumpang pada arus balik yakni diperkirakan mulai, 2-5 Januari 2020, Dishub akan menyiagakan bus bantuan dan berkoordinasi dengan Dishub Tanah Karo. Datulam memastikan, pada arus balik dari Sidikalang menuju Medan dan sejumlah kota di Sumut tidak akan terjadi penumpukan. “Kita akan terus berpatroli memantau stasiun bus supaya tidak ada

penumpang yang tidak terangkut. Dan dipastikan, semua penumpang akan naik bus bukan truk,” tegasnya.

Dia juga menyebutkan, lokasi rawan kecelakaan yang patut diwaspadai yakni mulai perbatasan Karo sampai Sumbul, lebih kurang sepanjang 30 kilometer. Dimana kondisi jalan ekstrem, jalan menurun dan sempit serta beram jalan tinggi. Peta kerawawan lakalantas ada di Kecamatan Sumbul. “Kecelakaan

kerap terjadi karena rem blong. Untuk itu, diharapkan kepada pengendara agar lebih waspada dan selalu mengecek rem kenderaan mereka dan bisa berhenti di tempat yang aman seperti rumah makan,” imbaunya.

Sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi bersama Pangdam I/BB Mayjend MS Fadhilah, Panglima Kosekhanudnas III Marsma TNI Djohn Amarul, Danlanud Soewondo Kolonel (Pnb) Meka Yudanto, dan lainnya, memantau dari udara sarana dan prasarana transportasi, serta arus lalu lintas, pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sabtu (28/12). Lepas landas dari Landasan Udara Soewondo, pemantauan dengan menggunakan helikopter difokuskan di dua titik yakni Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.

Terbang selama satu jam lebih, Edy kemudian mendarat dan menceritakan hasil pantauan dari udara. “Jadi, sekitar pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, kita pantau tidak ada kemacetan baik lalu lintas menuju Karo dan menuju Parapat atau Simalungun. Semua berjalan dengan baik dan lancar, mudah-mudahan tahun baru juga begitu nanti,” katanya.

Inspeksi kemudian dilanjutkan meninjau Stasiun Kereta Api Medan. Sembari menyapa para penumpang yang sedang menunggu jadwal keberangkatan, Edy juga meninjau sarana dan prasarana serta pelayanan yang ada di stasiun. Kebersihan maupun pelayanan diperhatikan.

“Situasi lalu lintas dan kondisi stasiun maupun bandara pada libur Nataru berjalan dengan baik dan tertib. Lonjakan penumpang juga masih wajar, tidak ada masalah. Ke depan hanya perlu penambahan fasilitas yang membuat penumpang nyaman saat menunggu, misalnya sarana perpustakaan mini untuk baca,” katanya.

Kepada masyarakat Sumut, baik yang sedang merayakan natal maupun yang ingin menyambut tahun baru, Edy berpesan untuk berhati-hati dan memerhatikan keselamatan diri saat melakukan perjalanan liburan. “Nataru untuk bersukacita, jangan malah ada kabar duka. Untuk itu, senantiasa waspada dan perhatikan aspek keselamatan,” katanya.

Sementara itu Dishub Sumut memprediksi, gelombang kedua puncak arus mudik Nataru, akan terjadi pada 31 Desember-1 Januari 2020, besok. Sebelumnya, puncak arus mudik pertama sudah berlangsung mulai 24-25 Desember. “Sedangkan untuk puncak arus balik kami perkirakan pada 4-5 Januari mendatang. Dan selama periode tahun baru, tepat di 31 Desember hingga 1 Januari 2020 mulai pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB, berlaku pembatasan operasional mobil barang untuk ruas Medan-Berastagi (dua arah) dan Medan-Siantar-Parapat (dua arah),” kata Kadishub Sumut Abdul Haris Lubis.

Sesuai pemetaan pihaknya dengan Ditlantas Polda Sumut, terdapat 16 lokasi rawan macet, area rawan longsor terdapat 24 lokasi, rawan banjir 10 lokasi, dan rawan laka lantas sebanyak 24 lokasi. Bersama instansi terkait lainnya, pihaknya telah melaksanaan rampcheck atau inspeksi keselamatan angkutan Nataru. “Pada setiap posko maupun titik-titik yang telah ditetapkan, kami juga ada menempatkan sejumlah personil untuk membantu kelancaran arus lalu lintas selama Nataru,” katanya.

Hari Ini, Ribuan Penumpang Padati Belawan

Sementara dari jalur laut, diprediksi Pelabuhan Belawan bakal kembali dipadati penumpang dari Tanjung Priok dan Batam. Kepala Cabang PT Pelni Medan Luthfi Israr mengatakan, kedatangan KM Kelud ke Belawan pada Senin (30/12), adalah armada terakhir di tahun 2019. Artinya, ribuan penumpang bakal memadati Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan.

“Sebelumnya sudah terjadi kepadatan penumpang. Tapi, besok (hari ini) kepadatan bakal kembali terjadi. Kita sudah persiapan pelayanan secara maksimal, harapannya kenyamanan penumpang dapat berjalan dengan baik untuk menjalani libur natal dan tahun baru,” katanya, Minggu (29/12).

Selanjutnya, kata Luthfi, KM Kelud akan kembali berangkat untuk arus balik dari Belawan tujuan Batam pada Sabtu (5/1) mendatang. Ia tidak memungkiri keterlambatan jadwal kedatangan dan keberangkatan KM Kelud, karena disebabkan faktor proses naik turun penumpang dan cuaca selama pelayaran. “Kita sebenarnya tidak mau telat, tapi karena situasi kepadatan penumpang berdesakan naik turun penumpang,” cetusnya.

Disinggung jumlah penumpang yang akan bertolak dari Batam ke Belawan, Luthfi belum bisa menjawab. Sebab, konfirmasi dari Batam belum dapat mereka terima, sehingga jumlah yang akan tiba besok (hari ini) belum bisa dipastikan. “Yang jelas, penumpang bakal mencapai 3500 lebih tidak melebih atas dispensasi dari 3800 penumpang,” pungkasnya. (ian/rud/prn/fac)

MACET: Kondisi arus lalu lintas di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi jelang Tahun Baru 2020 macet total hingga larut malam, Sabtu (28/12).
MACET: Kondisi arus lalu lintas di Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi jelang Tahun Baru 2020 macet total hingga larut malam, Sabtu (28/12).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Arus lalu lintas mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kota Tebingtinggi mencapai puncaknya, Sabtu (28/12) malam sekira pukul 20.00 WIB. Kemacetan total terjadi di Jalan KL Yos Sudarso hingga larut malam. Kemacetan ini terjadi karena pengendara yang keluar dari jalan tol Tebingtinggi-Kualatanjung menuju Pematangsiantar memadati Kota Tebingtinggi.

Kemacetan yang terjadi hampir sepanjang 5 kilometer ini disebabkan penumpukan kenderaan pribadi, bus dan truk besar yang memasuki Kota Tebingtinggi. Bahkan, tepat di perlintasan kereta api Simpang Beo, kenderaan tidak bisa melaju dengan cepat, ditambah banyak kenderaan yang masuk dan keluar dari Simpang Beo menuju Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai.

Sampai pukul 23.00 WIB, kemacetan masih terjadi. Petugas Polantas yang mengatur arus lalulintas di Pos Pam Simpang Beo pun kewalahan mengatur kenderaan yang semangkin padat. Penyebab kemacetan juga disinyalir, adanya bus-bus antar daerah yang parkir menaikan penumpang di stasiun- stasiun pembantu yang berada di Jalan KL Yosudarso Kota Tebingtinggi.

Kadis Perhubungan Kota Tebingtinggi, Saprin Harahap mengatakan, diprediksi mulai malam minggu hingga minggu siang adalah arus puncak mudik orang pulang kampung menuju Pemantangsiantar dan Parapat. Karenanya, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam pengaturan arus lalulintas Nataru ini.

“Malam ini puncak arus mudik menuju ke Parapat, kemacetan terjadi tetapi kenderaan bisa melaju 10-25 Km perjam. Diharapkan kepada pemudik untuk bersabar dan tidak saling mendahului agar tidak terjadi kemacetan yang tambah parah,” jelasnyan

Dalam pantauan CCTV milik Dinas Perhubungan Kota Tebingtinggi, kemacetan ini bisa terurai menjelang pagi hari, tetapi pengguna kenderaan yang datang dari arah Kisaran dan Siantar menuju Medan yang akan memasuki jalan Tol, aman dan lancar. “Menuju pintu tol Tebingtinggi Medan tidak ada kemacetan, arus lalulintas berjalan lancar dan aman,” bilangnya.

Sedangkan Padal Pos Pam Simpang Beo, Iptu Iswadi menjelaskan, kemacetan terjadi karena terjadi peningkatan kenderaan yang memasuki Kota Tebingtinggi, malam ini hampir 50 persen kenderaan pribadi yang melintas dan truk truk pengangkut barang dan bus bus antar daerah. “Petugas yang berjaga terus mengatur arus lalulintas. Kenderaan pribadi diharapkan bersabar dan tidak saling mendahuli,” tukasnya.

Lalin ke Berastagi Mulai Padat

Kepadatan arus lalu lintas jelang malam pergantian tahun, juga mulai terlihat di kawasan wisata Berastagi, Kabupaten Karo. Kondisi arus lalu lintas dari dan ke kawasan wisata Berastagi, padat merayap, Minggu (29/12) malam kemarin. Satlantas Polres Tanah Karo memberlakukan sistem buka tutup dan pengalihan (rekayasa) arus lalu lintas, untuk mengurai kemacetan. Sejumlah jalur alternatif mulai difungsikan sejak, Sabtu (28/12).

“Jika tidak dialihkan ke jalur alternatif, pada jam-jam tertentu akan terjadi macet total. Koordinasi dengan personel yang menjaga di lokasi rawan macet terus dilakukan. Semisal di kawasan jelang masuk villa dan hotel serta pusat kuliner dan perbelanjaan,” kata Kanit Lantas Polsekta Berastagi, Ipda Poltak Hutahaean.

Poltak juga menyatakan, pihaknya dan personel gabungan PAM Natal Tahun Baru tetap senantiasa mengimbau pengendara agar sabar dan mengikuti antrian. Ia juga menghimbau pengendara khususnya yang berangkat dengan anggota keluarga terlebih yang membawa anak kecil, agar membawa logistik dikenderaan.

“Lebih baik antisipasi, mana tau ada Laka Lantas atau longsor tentunya akan terjadi antrian panjang. Perjalanan menuju Medan atau kabupaten tetangga Kabupaten Karo, banyak yang melintasi hutan. Minimal bawa roti dan air mineral, di hutan uang tidak laku,” ujar Poltak.

Dishub Dairi Siagakan Bus dan Alat Berat

Sementara, Dinas Perhubungan Kabupaten Dairi menyiagakan alat berat dan bus bantuan pada arus balik pasca liburan dari Sidikalang menuju Kota Medan. Dishub juga telah mengantisipasi titik kemacetan dan lokasi rawan longsor yang dapat mengganggu kelancaran arus lalulintas selama musim libur.

Kadishub Dairi, Datulam Padang kepada wartawan mengatakan, untuk ruas jalan nasional alat berat akan disiagakan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) wilayah Medan di perbatasan

Dairi-Karo, tepatnya di lintasan Sidikalang-Medan Hutan Lae Pondom, Kecamatan Sumbul, serta di lintasan Sidikalang-Kutabuluh menuju Kutacane, Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.

Sedangkan untuk ruas jalan kabupaten, DinasPUPR Dairi telah menyiapkan alat berat di sejumlah titik yang dianggap rawan terjadi longsor seperti di kawasan Danau Toba Silalahi, serta di sejumlah ruas jalan penghubung kecamatan.

Begitu juga dengan titik kemacetan, Dishub Dairi sudah lakukan pemetaan. Untuk ruas jalan nasional terjadi di kota Sumbul, Kecamatan Sumbul. Sementara kemacetan dalam kota terjadi di sejumlah ruas jalan dekat pusat pasar Sidikalang. Untuk ruas jalan nasional, kemacetan terjadi akibat adanya pasar tumpah. “Di mana, setiap Selasa merupakan hari pekan Sumbul. Para pedagang menjajakan dagangan diberam jalan, sehingga pembeli masuk badan jalan menyebabkan kemacetan dilintasan jalan nasional Sidikalang-Medan dimaksud,” ucap Datulam.

Tetapi, untuk mengurai kemacetan, Dishub Dairi bekerjasama dengan Kepolisian akan menambah personel pada Pekan Sumbul, Selasa (31/12) mendatang agar kemacetan bisa diurai. Begitu juga di

Di sejumlah ruas jalan di pusat pasar Sidikalang akan dioordinasikan dengan Satpol PP untuk menertibkan pedangan agar pedagang tidak berjualan di badan jalan.

Sementara itu, untuk pengendalian lonjakan penumpang pada arus balik yakni diperkirakan mulai, 2-5 Januari 2020, Dishub akan menyiagakan bus bantuan dan berkoordinasi dengan Dishub Tanah Karo. Datulam memastikan, pada arus balik dari Sidikalang menuju Medan dan sejumlah kota di Sumut tidak akan terjadi penumpukan. “Kita akan terus berpatroli memantau stasiun bus supaya tidak ada

penumpang yang tidak terangkut. Dan dipastikan, semua penumpang akan naik bus bukan truk,” tegasnya.

Dia juga menyebutkan, lokasi rawan kecelakaan yang patut diwaspadai yakni mulai perbatasan Karo sampai Sumbul, lebih kurang sepanjang 30 kilometer. Dimana kondisi jalan ekstrem, jalan menurun dan sempit serta beram jalan tinggi. Peta kerawawan lakalantas ada di Kecamatan Sumbul. “Kecelakaan

kerap terjadi karena rem blong. Untuk itu, diharapkan kepada pengendara agar lebih waspada dan selalu mengecek rem kenderaan mereka dan bisa berhenti di tempat yang aman seperti rumah makan,” imbaunya.

Sebelumnya, Gubsu Edy Rahmayadi bersama Pangdam I/BB Mayjend MS Fadhilah, Panglima Kosekhanudnas III Marsma TNI Djohn Amarul, Danlanud Soewondo Kolonel (Pnb) Meka Yudanto, dan lainnya, memantau dari udara sarana dan prasarana transportasi, serta arus lalu lintas, pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Sabtu (28/12). Lepas landas dari Landasan Udara Soewondo, pemantauan dengan menggunakan helikopter difokuskan di dua titik yakni Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.

Terbang selama satu jam lebih, Edy kemudian mendarat dan menceritakan hasil pantauan dari udara. “Jadi, sekitar pukul 11.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB, kita pantau tidak ada kemacetan baik lalu lintas menuju Karo dan menuju Parapat atau Simalungun. Semua berjalan dengan baik dan lancar, mudah-mudahan tahun baru juga begitu nanti,” katanya.

Inspeksi kemudian dilanjutkan meninjau Stasiun Kereta Api Medan. Sembari menyapa para penumpang yang sedang menunggu jadwal keberangkatan, Edy juga meninjau sarana dan prasarana serta pelayanan yang ada di stasiun. Kebersihan maupun pelayanan diperhatikan.

“Situasi lalu lintas dan kondisi stasiun maupun bandara pada libur Nataru berjalan dengan baik dan tertib. Lonjakan penumpang juga masih wajar, tidak ada masalah. Ke depan hanya perlu penambahan fasilitas yang membuat penumpang nyaman saat menunggu, misalnya sarana perpustakaan mini untuk baca,” katanya.

Kepada masyarakat Sumut, baik yang sedang merayakan natal maupun yang ingin menyambut tahun baru, Edy berpesan untuk berhati-hati dan memerhatikan keselamatan diri saat melakukan perjalanan liburan. “Nataru untuk bersukacita, jangan malah ada kabar duka. Untuk itu, senantiasa waspada dan perhatikan aspek keselamatan,” katanya.

Sementara itu Dishub Sumut memprediksi, gelombang kedua puncak arus mudik Nataru, akan terjadi pada 31 Desember-1 Januari 2020, besok. Sebelumnya, puncak arus mudik pertama sudah berlangsung mulai 24-25 Desember. “Sedangkan untuk puncak arus balik kami perkirakan pada 4-5 Januari mendatang. Dan selama periode tahun baru, tepat di 31 Desember hingga 1 Januari 2020 mulai pukul 00.00 WIB sampai 24.00 WIB, berlaku pembatasan operasional mobil barang untuk ruas Medan-Berastagi (dua arah) dan Medan-Siantar-Parapat (dua arah),” kata Kadishub Sumut Abdul Haris Lubis.

Sesuai pemetaan pihaknya dengan Ditlantas Polda Sumut, terdapat 16 lokasi rawan macet, area rawan longsor terdapat 24 lokasi, rawan banjir 10 lokasi, dan rawan laka lantas sebanyak 24 lokasi. Bersama instansi terkait lainnya, pihaknya telah melaksanaan rampcheck atau inspeksi keselamatan angkutan Nataru. “Pada setiap posko maupun titik-titik yang telah ditetapkan, kami juga ada menempatkan sejumlah personil untuk membantu kelancaran arus lalu lintas selama Nataru,” katanya.

Hari Ini, Ribuan Penumpang Padati Belawan

Sementara dari jalur laut, diprediksi Pelabuhan Belawan bakal kembali dipadati penumpang dari Tanjung Priok dan Batam. Kepala Cabang PT Pelni Medan Luthfi Israr mengatakan, kedatangan KM Kelud ke Belawan pada Senin (30/12), adalah armada terakhir di tahun 2019. Artinya, ribuan penumpang bakal memadati Terminal Bandar Deli, Pelabuhan Belawan.

“Sebelumnya sudah terjadi kepadatan penumpang. Tapi, besok (hari ini) kepadatan bakal kembali terjadi. Kita sudah persiapan pelayanan secara maksimal, harapannya kenyamanan penumpang dapat berjalan dengan baik untuk menjalani libur natal dan tahun baru,” katanya, Minggu (29/12).

Selanjutnya, kata Luthfi, KM Kelud akan kembali berangkat untuk arus balik dari Belawan tujuan Batam pada Sabtu (5/1) mendatang. Ia tidak memungkiri keterlambatan jadwal kedatangan dan keberangkatan KM Kelud, karena disebabkan faktor proses naik turun penumpang dan cuaca selama pelayaran. “Kita sebenarnya tidak mau telat, tapi karena situasi kepadatan penumpang berdesakan naik turun penumpang,” cetusnya.

Disinggung jumlah penumpang yang akan bertolak dari Batam ke Belawan, Luthfi belum bisa menjawab. Sebab, konfirmasi dari Batam belum dapat mereka terima, sehingga jumlah yang akan tiba besok (hari ini) belum bisa dipastikan. “Yang jelas, penumpang bakal mencapai 3500 lebih tidak melebih atas dispensasi dari 3800 penumpang,” pungkasnya. (ian/rud/prn/fac)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/