26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Baru Selesai Dikerjakan November 2019, Jalan Berbiaya Rp300 Juta Terkelupas.

RUSAK: Badan jalan aspal yang menghubungkan dusun di Desa Bandar Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir dibiayai Dana Desa tahun 2019 sebesar Rp300 juta lebih, tampak sudah rusak. Padahal baru selesai dikerjakan Novemver 2019.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pengaspalan jalan penghubung antar Dusun di Desa Bandar Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi diduga asal jadi. Pengaspalan yang didanai dana desa (DD) tahun anggaran 2019 sebesar Rp300 juta lebih itu, kualitasnya diduga sangat rendah.

Amatan wartawan, Selasa (21/1), aspal pada badan jalan sudah terkelupas. Selain terkelupas, rumput sudah tumbuh subur di badan jalan. Begitu juga sisi badan jalan sudah ditumbuhi semakbelukar. Kondisi demikian kerap terjadi pada pekerjaan pengaspalan berkualitas sangat rendah.

Kepala Desa Bandar Huta Usang, Andi Marbun, saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Selasa (21/1) mengatakan, pekerjaan sudah selesai. Dana pengaspalan sebesar Rp300 juta lebih untuk jalan dengan panjang 820 meter dan lebar 2,5 meter. “Pengaspalan selesai dikerjakan November 2019. Jalan itu menghubungkan jalan dari Dusun 2 ke Dusun 3, serta menjangkau areal pertanian. Pembuatan rencana anggaran biaya (RAB) disusun tenaga ahli atau pendamping desa,” katanya.

Menurut Andy, penyebab kerusakan aspal karena tidak ada drainase di pinggir jalan, plus pengaspalan dikerjakan saat musim hujan. “Kualitas pekerjaan sebenarnya bagus. Hanya saja, biaya pemelihaaran jalan tidak ada ditampung,” dalihnya. (rud)

RUSAK: Badan jalan aspal yang menghubungkan dusun di Desa Bandar Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir dibiayai Dana Desa tahun 2019 sebesar Rp300 juta lebih, tampak sudah rusak. Padahal baru selesai dikerjakan Novemver 2019.

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pengaspalan jalan penghubung antar Dusun di Desa Bandar Huta Usang Kecamatan Pegagan Hilir Kabupaten Dairi diduga asal jadi. Pengaspalan yang didanai dana desa (DD) tahun anggaran 2019 sebesar Rp300 juta lebih itu, kualitasnya diduga sangat rendah.

Amatan wartawan, Selasa (21/1), aspal pada badan jalan sudah terkelupas. Selain terkelupas, rumput sudah tumbuh subur di badan jalan. Begitu juga sisi badan jalan sudah ditumbuhi semakbelukar. Kondisi demikian kerap terjadi pada pekerjaan pengaspalan berkualitas sangat rendah.

Kepala Desa Bandar Huta Usang, Andi Marbun, saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Selasa (21/1) mengatakan, pekerjaan sudah selesai. Dana pengaspalan sebesar Rp300 juta lebih untuk jalan dengan panjang 820 meter dan lebar 2,5 meter. “Pengaspalan selesai dikerjakan November 2019. Jalan itu menghubungkan jalan dari Dusun 2 ke Dusun 3, serta menjangkau areal pertanian. Pembuatan rencana anggaran biaya (RAB) disusun tenaga ahli atau pendamping desa,” katanya.

Menurut Andy, penyebab kerusakan aspal karena tidak ada drainase di pinggir jalan, plus pengaspalan dikerjakan saat musim hujan. “Kualitas pekerjaan sebenarnya bagus. Hanya saja, biaya pemelihaaran jalan tidak ada ditampung,” dalihnya. (rud)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/