26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Dana Desa Bisa Dipakai Bikin SPBU

SAMPAIKAN;  SAMPAIKAN: Mentri Dalam Negeri Tito Karnavian sampaikan bahwa Dana Desa bisa dipakai bikan SPBU pada rapat kerja pembinaan dan pengawasan pengelolaan dana desa tahun 2020.
SAMPAIKAN; SAMPAIKAN: Mentri Dalam Negeri Tito Karnavian sampaikan bahwa Dana Desa bisa dipakai bikan SPBU pada rapat kerja pembinaan dan pengawasan pengelolaan dana desa tahun 2020.

SUMUTPOS.CO – Dana Desa sekarang boleh digunakan untuk membuat tempat pengisian BBM di desa, yang wilayah kecamatannya belum ada SPBU. Namun namanya nanti bukan pertamini seperti yang beken saat ini, melainkan Pertashop.

Program SPBU desa ini merupakan kerja sama Kementerian Dalam Negeri dan PT Pertamina (Persero). Kerja sama ini ditandai penandatanganan nota kesepakatan antara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, di sela-sela Rapat Kerja Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Dana Desa tahun 2020 di Holy Stadium Marina, Semarang, kemarin.

Nicke mengatakan di Indonesia belum semua Kecamatan memiliki SPBU sehingga ada yang kesulitan untuk mencari bahan bakar. Ia memastikan 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia, minimal terdapat satu outlet pelayanan Pertamina.

“Pertamina akan membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat melayani masyarakat hingga ke pedesaan dengan memperluas penyediaan atau availability energi. Pembangunan Pertashop akan diprioritaskan bagi daerah yang belum terjangkau SPBU,” kata Nicke.

Pertashop dibangun dengan tiga kategori kapasitas penyaluran yaitu antara 400 liter per hari (Gold), 1.000 liter per hari (Platinum) dan 3.000 liter per hari (Diamond). Ada dua skema kerjasama yakni skema investasi oleh Pertamina dan skema investasi oleh lembaga di desa.

Untuk skema investasi oleh Pertamina, yang perlu disiapkan mitra atau dari desa adalah lahan dan dana mulai Rp 100 juta. Sedangkan skema investasi oleh desa dana yang dibutuhkan mulai Rp 300 juta dengan keuntungan untuk mitra yang tentu lebih besar. “Kalau investasi oleh pertamina, bapak ibu menyediakan lahan dan investasi untuk yang gold Rp 100 juta,” jelasnya.

Untuk produk yang dijual di kios tidak hanya bahan bakar minyak, namun ada juga LPG, pelumas, hingga UMKM. Barang yang dijual bisa lebih banyak tergantung luas lokasi.

Sementara itu Tito Karnavian menyambut baik Pertashop. Hal itu bisa untuk membantu pemasukan desa. Jika sukses maka akan langsung dikembangkan. “Pertashop ini luar biasa, untuk bantu perekonomian desa, untuk pemasukan desa. Memang bertahap, lihat contohnya sukses tidak, kalau sukses akan kembangkan,” kata Tito. (dtc/jpg)

SAMPAIKAN;  SAMPAIKAN: Mentri Dalam Negeri Tito Karnavian sampaikan bahwa Dana Desa bisa dipakai bikan SPBU pada rapat kerja pembinaan dan pengawasan pengelolaan dana desa tahun 2020.
SAMPAIKAN; SAMPAIKAN: Mentri Dalam Negeri Tito Karnavian sampaikan bahwa Dana Desa bisa dipakai bikan SPBU pada rapat kerja pembinaan dan pengawasan pengelolaan dana desa tahun 2020.

SUMUTPOS.CO – Dana Desa sekarang boleh digunakan untuk membuat tempat pengisian BBM di desa, yang wilayah kecamatannya belum ada SPBU. Namun namanya nanti bukan pertamini seperti yang beken saat ini, melainkan Pertashop.

Program SPBU desa ini merupakan kerja sama Kementerian Dalam Negeri dan PT Pertamina (Persero). Kerja sama ini ditandai penandatanganan nota kesepakatan antara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, di sela-sela Rapat Kerja Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Dana Desa tahun 2020 di Holy Stadium Marina, Semarang, kemarin.

Nicke mengatakan di Indonesia belum semua Kecamatan memiliki SPBU sehingga ada yang kesulitan untuk mencari bahan bakar. Ia memastikan 7.196 Kecamatan di seluruh Indonesia, minimal terdapat satu outlet pelayanan Pertamina.

“Pertamina akan membangun kerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat melayani masyarakat hingga ke pedesaan dengan memperluas penyediaan atau availability energi. Pembangunan Pertashop akan diprioritaskan bagi daerah yang belum terjangkau SPBU,” kata Nicke.

Pertashop dibangun dengan tiga kategori kapasitas penyaluran yaitu antara 400 liter per hari (Gold), 1.000 liter per hari (Platinum) dan 3.000 liter per hari (Diamond). Ada dua skema kerjasama yakni skema investasi oleh Pertamina dan skema investasi oleh lembaga di desa.

Untuk skema investasi oleh Pertamina, yang perlu disiapkan mitra atau dari desa adalah lahan dan dana mulai Rp 100 juta. Sedangkan skema investasi oleh desa dana yang dibutuhkan mulai Rp 300 juta dengan keuntungan untuk mitra yang tentu lebih besar. “Kalau investasi oleh pertamina, bapak ibu menyediakan lahan dan investasi untuk yang gold Rp 100 juta,” jelasnya.

Untuk produk yang dijual di kios tidak hanya bahan bakar minyak, namun ada juga LPG, pelumas, hingga UMKM. Barang yang dijual bisa lebih banyak tergantung luas lokasi.

Sementara itu Tito Karnavian menyambut baik Pertashop. Hal itu bisa untuk membantu pemasukan desa. Jika sukses maka akan langsung dikembangkan. “Pertashop ini luar biasa, untuk bantu perekonomian desa, untuk pemasukan desa. Memang bertahap, lihat contohnya sukses tidak, kalau sukses akan kembangkan,” kata Tito. (dtc/jpg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/