26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

DPD RI Dukung Penguatan Kelembagaan BAZDA Sumut

MEDAN-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DR H Rahmat Shah mengakui besarnya potensi dana yang dapat dihimpun dari zakat, infak dan sedekah umat Islam Indonesia, termasuk potensi dari umat Islam di Sumatera Utara. Bukan hanya kekayaan finansial sebahagian umat Islam yang cukup diperhitungkan, akan tetapi Tuhan Yang Maha Kuasa  telah memberikan segalanya untuk Indonesia, untuk Sumatera Utara dan untuk kita, tinggal bagaimana kita mengelola karunia Tuhan yang ada.

Hal tersebut disampaikan Rahmat kepada media melalui staff Ahli DPD RI Bechta Perkasa Asky, MA, yang menghadiri Diskusi Keumatan tentang Pengembangan Potensi Zakat di Sumatera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara (BAZDA SU), di Hotel Madani, Medan, Sabtu, (12/11).

Sebagai seorang penggiat kemanusiaan dan lingkungan hidup, Rahmat yang juga merupakan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara, dalam pesannya mengutarakan keyakinannya, bila zakat, infaq dan sedekah dapat dikelola dengan baik dan professional, bukan tidak mungkin, potensi zakat dapat dijadikan salah satu terobosan untuk mengentaskan kemiskinan dan dapat mengangkat harkat dan martabat manusia Indonesia. “Dalam kaitan ini, diperlukan kerjasama dan dukungan dari segenap pihak untuk mensosialisasikan kepedulian berzakat, berinfaq dan bersedekah di kalangan umat serta penguatan kelembagaan yang mengelola dana umat yang terhimpun nantinya,” ujarnya.

Lebih jauh Rahmat menekankan pentingnya mengedepankan aspek transparansi di dalam pengelolaan dana umat yang terhimpun melalui instrument zakat, infak dan sedekah. Selain hal tersebut, diharapkan pihak pengelola, dalam hal ini adalah Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara (BAZDA SU) dapat tampil secara professional. Hal ini dapat dimulai dengan upaya membangun kepercayaan umat terhadap BAZDA SU, termasuk dengan memperbaiki citra dan penampilan kantor BAZDA SU dan sentra pelayanan zakat, infak dan sedekah yang dapat diakses umat Islam Sumatera Utara.

Di sisi lain, Rahmat yang juga merupakan seorang muzakki (pembayar zakat) melalui Bazda Sumut, meyakini bahwa ketulusan dan niat baik membayar zakat akan mendapat ganjaran kebaikan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.  Dari pengalaman hidupnya, Rahmat merasakan bahwa tidak ada pembayar zakat, infak ataupun sedekah yang jatuh miskin karena menyisihkan sebahagian harta yang mereka miliki untuk kepentingan sesama.

Dalam kegiatan diskusi keummatan ini, Ketua Bazda SU, Drs. H. Armansyah Nasution, M.SP memaparkan dinamika perkembangan Bazda SU serta rencana program ke depan.  Sementara itu, acara yang dimoderatori oleh Drs. H. Edy  Syofian, MAP., ini  berhasil menghimpun beberapa masukan dan saran dari berbagai pihak yang  dapat dijadikan acuan peningkatan peran Bazda SU di masa mendatang. (*/ila)

MEDAN-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI DR H Rahmat Shah mengakui besarnya potensi dana yang dapat dihimpun dari zakat, infak dan sedekah umat Islam Indonesia, termasuk potensi dari umat Islam di Sumatera Utara. Bukan hanya kekayaan finansial sebahagian umat Islam yang cukup diperhitungkan, akan tetapi Tuhan Yang Maha Kuasa  telah memberikan segalanya untuk Indonesia, untuk Sumatera Utara dan untuk kita, tinggal bagaimana kita mengelola karunia Tuhan yang ada.

Hal tersebut disampaikan Rahmat kepada media melalui staff Ahli DPD RI Bechta Perkasa Asky, MA, yang menghadiri Diskusi Keumatan tentang Pengembangan Potensi Zakat di Sumatera Utara. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara (BAZDA SU), di Hotel Madani, Medan, Sabtu, (12/11).

Sebagai seorang penggiat kemanusiaan dan lingkungan hidup, Rahmat yang juga merupakan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara, dalam pesannya mengutarakan keyakinannya, bila zakat, infaq dan sedekah dapat dikelola dengan baik dan professional, bukan tidak mungkin, potensi zakat dapat dijadikan salah satu terobosan untuk mengentaskan kemiskinan dan dapat mengangkat harkat dan martabat manusia Indonesia. “Dalam kaitan ini, diperlukan kerjasama dan dukungan dari segenap pihak untuk mensosialisasikan kepedulian berzakat, berinfaq dan bersedekah di kalangan umat serta penguatan kelembagaan yang mengelola dana umat yang terhimpun nantinya,” ujarnya.

Lebih jauh Rahmat menekankan pentingnya mengedepankan aspek transparansi di dalam pengelolaan dana umat yang terhimpun melalui instrument zakat, infak dan sedekah. Selain hal tersebut, diharapkan pihak pengelola, dalam hal ini adalah Badan Amil Zakat Daerah Sumatera Utara (BAZDA SU) dapat tampil secara professional. Hal ini dapat dimulai dengan upaya membangun kepercayaan umat terhadap BAZDA SU, termasuk dengan memperbaiki citra dan penampilan kantor BAZDA SU dan sentra pelayanan zakat, infak dan sedekah yang dapat diakses umat Islam Sumatera Utara.

Di sisi lain, Rahmat yang juga merupakan seorang muzakki (pembayar zakat) melalui Bazda Sumut, meyakini bahwa ketulusan dan niat baik membayar zakat akan mendapat ganjaran kebaikan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.  Dari pengalaman hidupnya, Rahmat merasakan bahwa tidak ada pembayar zakat, infak ataupun sedekah yang jatuh miskin karena menyisihkan sebahagian harta yang mereka miliki untuk kepentingan sesama.

Dalam kegiatan diskusi keummatan ini, Ketua Bazda SU, Drs. H. Armansyah Nasution, M.SP memaparkan dinamika perkembangan Bazda SU serta rencana program ke depan.  Sementara itu, acara yang dimoderatori oleh Drs. H. Edy  Syofian, MAP., ini  berhasil menghimpun beberapa masukan dan saran dari berbagai pihak yang  dapat dijadikan acuan peningkatan peran Bazda SU di masa mendatang. (*/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/