25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Panjat Tebing Masih Dominan

TIM panjat tebing Indonesia tampaknya ?masih terlalu tangguh bagi negara-negara di kawasan asia tenggara. Bagaiamana tidak, sampai hari ke enam lomba, tim tuan rumah terus mendulang medali emas. Sampai hari kemarin (17/11) total sudah tujuh medali emas yang dikumpulkan oleh Abudzar dan kawan-kawan.  Terakhir tim tuan rumah kembali menambahkan dua medali emas, yang masing-masing disumbangkan dari nomor speed track relay putra dan putri di venue Panjat Tebing Jakabaring, Palembang sore kemarin.

Dalam pertandingan ini, emas pertama Indonesia disumbangkan oleh tim beregu putri yang digawangi oleh Tri Adianti, Fifi Lia Anggraini dan Evi Neliwati. Tiga srikandi Indonesia tersebut membukukan poin tertinggi dengan kecepatan 39,24 detik untuk mengakhiri lomba.

Sementara peringkat kedua milik pasukan dari Thailand (Puntarika Tunyavanich, Pratthana Raksachat, dan Pankaew Plypoolsup)dengan catatan waktu 43,63 detik. Di nomor ini, medali perak milik Singapura yang diperkuat oleh Bin-Bin Zhang, Ming Xin Judith dan Li Janice NG, dengan catatan waktu terakhir 44,73 detik. Sementara itu, Indonesia kembali berjaya dalam pertarungan paling cepat memanjat di sektor putra.

Diperkuat oleh trio Hermawan, Abudzar Yulianto, dan Galar Pandu Asmoro membuat dominasi ?merah putih seakan tak tertandingi. Ketiga pemanjat bertubuh kekar ini hanya membutuhkan waktu 27.01 detik untuk mengakhiri lomba.
Bahkan, dalam babak final melawan Malaysia tersebut, Abudzar dan kawan-kawan nyaris melakukan over lap dengan menyalip pemanjat kedua dan ketiga dari negeri jiran. Muhamad Zaki Ramli dan kawan-kawan akhirnya harus menyerah, dengan catatan waktu 38,58 detik.

“Tadi kami hanya mencoba bermain semaksimal dan seaman mungkin. Karena sebenarnya otak serta otot kami sudah dilatih untuk olahraga ini. Namun, terkadang nasib sering berkata lain. Tapi, alhamdulillah semuanya berakhir sempurna,” ujar Abudzar setelah lomba.

Sementara itu, Galar Pandu Asmoro menambahkan, berposisi sebagai pemanjat kedua dia berusaha untuk memaksimalkan speednya. “Itu strategi kami. Dalam nomor estapet seperti ini, semuanya memang harus memanjat secepat mungkin, biar pemanjat berikutnya tidak kesulitan,” ungkap Galar.(dik/jpnn)

TIM panjat tebing Indonesia tampaknya ?masih terlalu tangguh bagi negara-negara di kawasan asia tenggara. Bagaiamana tidak, sampai hari ke enam lomba, tim tuan rumah terus mendulang medali emas. Sampai hari kemarin (17/11) total sudah tujuh medali emas yang dikumpulkan oleh Abudzar dan kawan-kawan.  Terakhir tim tuan rumah kembali menambahkan dua medali emas, yang masing-masing disumbangkan dari nomor speed track relay putra dan putri di venue Panjat Tebing Jakabaring, Palembang sore kemarin.

Dalam pertandingan ini, emas pertama Indonesia disumbangkan oleh tim beregu putri yang digawangi oleh Tri Adianti, Fifi Lia Anggraini dan Evi Neliwati. Tiga srikandi Indonesia tersebut membukukan poin tertinggi dengan kecepatan 39,24 detik untuk mengakhiri lomba.

Sementara peringkat kedua milik pasukan dari Thailand (Puntarika Tunyavanich, Pratthana Raksachat, dan Pankaew Plypoolsup)dengan catatan waktu 43,63 detik. Di nomor ini, medali perak milik Singapura yang diperkuat oleh Bin-Bin Zhang, Ming Xin Judith dan Li Janice NG, dengan catatan waktu terakhir 44,73 detik. Sementara itu, Indonesia kembali berjaya dalam pertarungan paling cepat memanjat di sektor putra.

Diperkuat oleh trio Hermawan, Abudzar Yulianto, dan Galar Pandu Asmoro membuat dominasi ?merah putih seakan tak tertandingi. Ketiga pemanjat bertubuh kekar ini hanya membutuhkan waktu 27.01 detik untuk mengakhiri lomba.
Bahkan, dalam babak final melawan Malaysia tersebut, Abudzar dan kawan-kawan nyaris melakukan over lap dengan menyalip pemanjat kedua dan ketiga dari negeri jiran. Muhamad Zaki Ramli dan kawan-kawan akhirnya harus menyerah, dengan catatan waktu 38,58 detik.

“Tadi kami hanya mencoba bermain semaksimal dan seaman mungkin. Karena sebenarnya otak serta otot kami sudah dilatih untuk olahraga ini. Namun, terkadang nasib sering berkata lain. Tapi, alhamdulillah semuanya berakhir sempurna,” ujar Abudzar setelah lomba.

Sementara itu, Galar Pandu Asmoro menambahkan, berposisi sebagai pemanjat kedua dia berusaha untuk memaksimalkan speednya. “Itu strategi kami. Dalam nomor estapet seperti ini, semuanya memang harus memanjat secepat mungkin, biar pemanjat berikutnya tidak kesulitan,” ungkap Galar.(dik/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/