MEDAN, SUMUTPOS.CO – ‘’Kami masyarakat kampus Sumatera Utara siap mengantisipasi wabah virus Corona. Lawan Corona! Lawan Corona! Lawan Corona! Horas.” Deklarasi ini mewarnai pelaksanaan seminar yang diadakan Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Institut Teknologi Medan (PK PMII (ITM).
Deklarasi dibacakan berbagai elemen kampus dari berbagai perguruan tinggi negeri dan pergururuan tinggi swasta di Sumut bersama pimpinan ITM dan Dinas Kesehatan Provsu. Tema seminar adalah Upaya Menanggulangi Wabah Virus Corona yang dilaksanakan di Aula DR 101-102 kampus ITM Jalan Gedung Arca Medan, Sabtu (7/3).
Seminar itu menghadirkan pemateri Kepala Dinas Kesehatan Provsu Dr Alwi Mujahid Hasibuan MKes dan Ketua Pimpinan Wilayah Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (PW LPBI NU) Sumut Dr Ir Hamzah Lubis SH MSi.
Hadir pada seminar itu Plt Rektor ITM Ir Ramlan Tambunan MSc, Wakil Rektor II ITM H Munajat SE MSi dan Wakil Rektor IV ITM Ir Mustafa MT, Kabiro Humas ITM HM Vivahmi Manafsyah SH MSi, Ketua PK PPMII ITM M Fahri Azmi dan Ketua Panitia Ginda Hasibuan.
Plt Rektor ITM Ir Ramlan Tambunan MSc dalam sambutannya ketika membuka seminar itu menyatakan apresiasinya kepada mahasiswa yang menggelar seminar. Menurutnya, saat ini baru ITM yang mengadakan seminar membahas wabah virus Corona. “Salut terhadap mahasiswa ITM yang membuat kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Ramlan menuturkan, wabah virus Corona yang bermula dari Wuhan, China menyebar ke berbagai negara di belahan dunia. Kini virus itu telah menghampiri Indonesia meng akibatkan masyarakat resah. Akibatnya, kata Plt Rektor, timbul ketakutan luar biasa sehingga masker pun langka diperoleh.
“Langkanya masker itu apakah ini bentuk ketakutan atau bentuk kecurangan perdagangan dengan memborong habis sehingga sekarang harganya pun mahal,” sebutnya.
Dia menilai kondisi ini menandakan ketakutan yang sangat luar biasa. Namun demikian, dia yakin seminar ini punya konsep bagaimana cara atau upaya penanggulangan yang bisa diinformasikan kepada masyarakat agar tidak resah. “Upaya dibungkus dengan doa. Mudah-mudahan Corona segera berakhir dari bumi ini,” pungkasnya.
Dalam paparannya, Alwi Mujahid menuturkan virus Corona yang disebut Covid-19 ini tingkat kefatalannya hanya 3,44 persen. “Sebelumnya kita pernah diterpa SARS, angka kematiannya 9 koma sekian. Sedangkan MERS masih satu familinya Corona yang virusnya berbentuk seperti crown atau mahkota, angka kematiannya 26 koma sekian,” katanya.
Dibanding yang lain, sebutnya, Corona ini sedikit angka kematiannya. Ditegaskannya, Corona lebih ringan case fatalitynya dan jauh lebih rendah angka kematiannya dari dua jenis virus yang lain tersebut.
Disebutkannya, dari 95 ribu orang positif terdeteksi virus Corona berdasarkan data Kamis lalu, yang dinyatakan sembuh sempurna sebanyak 59 persen.
“Yang mati hanya tiga persen sekian. Diperkirakan penderita lainnya nanti bisa sembuh sempurna dengan tingkat kematian 4 persen,” katanya.
Alwi Mujahid juga mengungkapkan, dari angka kematian 3,4 persen ditemukan fakta bahwa kematian akibat virus Corona ada juga diakibatkan dengan penyakit yang lain. Misalnya penderita sebelumnya mengidap sakit jantung kemudian kena virus Corona sehingga memberatkan penyakitnya.
Sebelumnya, Ketua PW LPBI NU Sumut Dr Ir Hamzah Lubis SH MSi yang juga pembina PK PMII menyayangkan meme lucu terkaiy virus Corona yang beredar di medsos.
“Padahal, virus itu telah menelan korban jiwa. Bahkan, di Indonesia saja sudah 4 orang yang terdeteksi positif virus ini,” ujarnya.
Kendati demikian, menurut Hamzah masyarakat tidak perlu bersikap berlebihan menyikapi virus itu. Bersikap berlebihan menurutnya membuat orang-orang ragu untuk saling berjabat tangan.
“Jagalah kesehatan, dekatkan diri pada Allah. Lakukan aksi bersama untuk menanggulanginya dengan menggelar seminar seperti ini. Ini upaya yang bisa dilakukan secara kolektif,” katanya. (dmp)