26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tangani Virus Corona, Karo Butuh Rp27,5 M

RAPAT:  Gubsu saat telekonferens dengan Pemkab Karo.
RAPAT: Gubsu saat telekonferens dengan Pemkab Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana mengungkapkan dalam penanganan virus corona (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Karo akan menyediakan anggaran sebesar Rp30,7 miliar. Sementara anggaran yang tersedia saat ini dari dana tak terduga APBD Karo Rp2 miliar.

“Saat ini Kabupaten Karo sedang recofusing anggaran dana penanganan Covid-19 sebesar Rp30, 7 miliar, dan dibutuhkan Rp27, 5 miliar. Sedangkan dana tak terduga dari APBD Karo sudah disiapkan Rp2 miliar,” kata Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam telekonferens dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Senin (6/4).

Terkelin Brahmana didampingi Sekda Karo Kamperas Terkelin Purba, Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Kepala Dinas Kesehatan Irna Safrina, Kalak BPBD Karo Martin Sitepu, Kepala Dinas Kominfo Jonson Tarigan, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Karo Andreasta Tarigan, Kadis Kominfo Jonson Tarigan, melaporkan kondisi penanganan virus corona saat ini di Kabupaten Karo, terdapat 8 orang dalam pemantauan (ODP), sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) nihil. Bupati juga menyatakan telah melakukan pemantauan terhadap perjalanan 2.570 orang.

“ODP 8 orang, kemudian pasien dalam pengawasan nihil, sedangkan suspect juga nihil,” kata Terkelin. Bupati mengemukakan, kondisi RSUD Kabanjahe belum efektif dalam penanganan Covid-19 karena faktor lokasi dan peralatan.

“Izin saran Bapak Gubernur, di daerah Lau Simomo sekitar setengah jam dari Kabanjahe, ada lahan milik provinsi ratusan haktare, bila berkenan Bapak Gubsu, kiranya lokasi ini dapat ditinjau bersama agar dapat difungsikan dalam penanganan Covid-19,” kata Terkelin.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam telekonferensi dengan 33 bupati/wali kota, bahwa pandemik Covid-19 belum reda. “Kita masih berperang dan masih terus bertambah orang yang tertular Covid-19,” ujar Edy.

Gubsu menekankan dalam penanganan isu wabah Covid-19, agar kepala daerah memberikan anjuran untuk diketahui masyarakat bahwa Covid-19 belum reda, bila keluar rumah gunakan masker, tetap jaga jarak (phsyical distancing), hindari kerumunan, refocusing dan relokasi anggaran.

Untuk pelaksanaan refocusing dan relokasi anggaran disegerakan, mengingat dampak dari Covid-19. Selain itu, Gubsu menyatakan bagi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, bila ada pasien terpapar, agar selalu bertanggung jawab.

“Apabila terjadi sesuatu terhadap saudara saudara kita, meninggal di rumah sakit rujukan tadi, maka saya tegaskan pihak rumah sakit harus bertanggung jawab berupa menyiapkan peti dan SOP (standar operasional prosedur) medis, lakukan pemakaman dengan baik. Semua ini tanggung jawab pemerintah daerah, tempat pasien terpapar Covid-19,” tegas Edy. Sementara itu, merespons saran Bupati Karo Terkelin Brahmana, Gubsu Edy Rahmayadi menyatakan akan mengunjungi Kabupaten Karo dalam pekan ini.(deo/azw)

RAPAT:  Gubsu saat telekonferens dengan Pemkab Karo.
RAPAT: Gubsu saat telekonferens dengan Pemkab Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana mengungkapkan dalam penanganan virus corona (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Karo akan menyediakan anggaran sebesar Rp30,7 miliar. Sementara anggaran yang tersedia saat ini dari dana tak terduga APBD Karo Rp2 miliar.

“Saat ini Kabupaten Karo sedang recofusing anggaran dana penanganan Covid-19 sebesar Rp30, 7 miliar, dan dibutuhkan Rp27, 5 miliar. Sedangkan dana tak terduga dari APBD Karo sudah disiapkan Rp2 miliar,” kata Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam telekonferens dengan Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi, Senin (6/4).

Terkelin Brahmana didampingi Sekda Karo Kamperas Terkelin Purba, Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Kepala Dinas Kesehatan Irna Safrina, Kalak BPBD Karo Martin Sitepu, Kepala Dinas Kominfo Jonson Tarigan, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Karo Andreasta Tarigan, Kadis Kominfo Jonson Tarigan, melaporkan kondisi penanganan virus corona saat ini di Kabupaten Karo, terdapat 8 orang dalam pemantauan (ODP), sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) nihil. Bupati juga menyatakan telah melakukan pemantauan terhadap perjalanan 2.570 orang.

“ODP 8 orang, kemudian pasien dalam pengawasan nihil, sedangkan suspect juga nihil,” kata Terkelin. Bupati mengemukakan, kondisi RSUD Kabanjahe belum efektif dalam penanganan Covid-19 karena faktor lokasi dan peralatan.

“Izin saran Bapak Gubernur, di daerah Lau Simomo sekitar setengah jam dari Kabanjahe, ada lahan milik provinsi ratusan haktare, bila berkenan Bapak Gubsu, kiranya lokasi ini dapat ditinjau bersama agar dapat difungsikan dalam penanganan Covid-19,” kata Terkelin.

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam telekonferensi dengan 33 bupati/wali kota, bahwa pandemik Covid-19 belum reda. “Kita masih berperang dan masih terus bertambah orang yang tertular Covid-19,” ujar Edy.

Gubsu menekankan dalam penanganan isu wabah Covid-19, agar kepala daerah memberikan anjuran untuk diketahui masyarakat bahwa Covid-19 belum reda, bila keluar rumah gunakan masker, tetap jaga jarak (phsyical distancing), hindari kerumunan, refocusing dan relokasi anggaran.

Untuk pelaksanaan refocusing dan relokasi anggaran disegerakan, mengingat dampak dari Covid-19. Selain itu, Gubsu menyatakan bagi rumah sakit rujukan penanganan Covid-19, bila ada pasien terpapar, agar selalu bertanggung jawab.

“Apabila terjadi sesuatu terhadap saudara saudara kita, meninggal di rumah sakit rujukan tadi, maka saya tegaskan pihak rumah sakit harus bertanggung jawab berupa menyiapkan peti dan SOP (standar operasional prosedur) medis, lakukan pemakaman dengan baik. Semua ini tanggung jawab pemerintah daerah, tempat pasien terpapar Covid-19,” tegas Edy. Sementara itu, merespons saran Bupati Karo Terkelin Brahmana, Gubsu Edy Rahmayadi menyatakan akan mengunjungi Kabupaten Karo dalam pekan ini.(deo/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/