32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

PSK Tewas Usai Layani 3 Tamu

SIMALUNGUN- Seorang pekerja seks komersial (PSK) ditemukan tewas di salah satu kamar Café Kompleks PJKA Kecamatan Bandar, Simalungun, Minggu (20/11). Ketika ditemukan, posisi mayat dalam kondisi telungkup mengenakan pakaian tidur. Disamping kasur, ditemukan minuman keras buatan luar.

Informasi dilokasi, penemuan mayat pemiliki nama Putriani (23) itu ditemukan teman seprofesinya, Mawar Irmawati Hasibuan (30) sekitar pukul 07.00 WIB. Seketika, lokasi café yang terletak dipinggir jalan umum persisnya di Huta III Nagori Bah Lias, Kecamatan Bandar, Simalungun itu, langsung diramaikan warga. Warga yang curiga langsung meneruskan informasi itu ke Polsek Bandar, Perdagangan.

Dikamar tidur, wanita yang belakangan diketahui beranak dua itu, ditemukan bersama satu botol minuman keras bermerk luar diduga sisa minuman korban. Sebab, aroma dari mulut korban tercium minuman keras. Hal itu tidak dibantah teman korban, Mawar. Karena malam sebelum kejadian, Putriana baru saja melayani pria hidung belang. Kematian diduga tidak wajar, pihak kepolian lantas mengevakuasinya ke kamar mayat RSU Dr Djasamen Saragih untuk diotopsi.

Disekitaran kamar mayat, Mawar bersama Rani (24) yang juga teman seprofesi Putriani, mengaminkan profesi mereka termasuk Putriani tidak lain wanita penghibur. Mereka sengaja mangkal di cafe milik seorang wanita tua yang namanya enggan disebut. Keganjilan diakui keduanya, kalau sebelumnya Putriani yang sudah menetap lebih dari dua tahun itu, tidak ada keluhan ataupun sakit apa-apa. Bahkan sempat berjoget bersama dengan beberapa pria hidung belang berlatar supir truk.

Karena kebetulan malam minggu, Putriani sempat melayani tiga pria sejak pukul 18.00 WIB. Sedangkan pria yang ketiga, Putriani masuk kamar sekitar pukul 02.00 WIB untuk ‘berkencan’. Malah kondisi tubuh wanita asal Pekan Baru itu masih fit meski sudah dipengaruhi minuman keras. “Tak ada sakitnya itu,” ujar Mawar.

Terkait pria yang terakhir kali dilayani Putriani, menurut Mawar dan Rani, sama sekali tidak mengenal karena baru pertama kali singgah ke café. Karena memang pekerjaan wanita penghibur, hal itu dianggap biasa saja.

Putriani dipilih sendiri pria yang umurnya ditaksir sekitar 40 tahun menggunakan jaket dan badannya tidak terlalu gemuk. Selanjutnya, Mawar dan Rani tidak me ngetahui apa yang terjadi, sebab para pria kebanyakan tidak nginap.
Ketika hari sudah terang, Mawar hendak membangunkan Putriani. Begitu membuka pintu kamar yang memang tidak terkunci, Putriani tampak terlungkup di kasur. Begitu disentuh, badan wanita itu diakui Mawar sudah kaku, sehingga ketika posisi badan dibalikkan, bibir sudah tampak hitam. Seketika Mawar terkejut seraya berlari keluar kamar menjerit minta tolong.

Hasil sementara otopsi menurut Dokter Forensik dari RSU Pematang Siantar, dr Reinhard J.D. Hutahean, tidak ditemukan luka lebam membiru di tubuh Putriani. Namun kecurigaan pada caiaran lambung dan jantung karena terlihat mengandung cairan yang tidak biasa. Karena pihaknya tidak bisa menentukan kandungan apa, sampel cairan sudah dikirim ke Laboratorium.(mag-5/smg).

SIMALUNGUN- Seorang pekerja seks komersial (PSK) ditemukan tewas di salah satu kamar Café Kompleks PJKA Kecamatan Bandar, Simalungun, Minggu (20/11). Ketika ditemukan, posisi mayat dalam kondisi telungkup mengenakan pakaian tidur. Disamping kasur, ditemukan minuman keras buatan luar.

Informasi dilokasi, penemuan mayat pemiliki nama Putriani (23) itu ditemukan teman seprofesinya, Mawar Irmawati Hasibuan (30) sekitar pukul 07.00 WIB. Seketika, lokasi café yang terletak dipinggir jalan umum persisnya di Huta III Nagori Bah Lias, Kecamatan Bandar, Simalungun itu, langsung diramaikan warga. Warga yang curiga langsung meneruskan informasi itu ke Polsek Bandar, Perdagangan.

Dikamar tidur, wanita yang belakangan diketahui beranak dua itu, ditemukan bersama satu botol minuman keras bermerk luar diduga sisa minuman korban. Sebab, aroma dari mulut korban tercium minuman keras. Hal itu tidak dibantah teman korban, Mawar. Karena malam sebelum kejadian, Putriana baru saja melayani pria hidung belang. Kematian diduga tidak wajar, pihak kepolian lantas mengevakuasinya ke kamar mayat RSU Dr Djasamen Saragih untuk diotopsi.

Disekitaran kamar mayat, Mawar bersama Rani (24) yang juga teman seprofesi Putriani, mengaminkan profesi mereka termasuk Putriani tidak lain wanita penghibur. Mereka sengaja mangkal di cafe milik seorang wanita tua yang namanya enggan disebut. Keganjilan diakui keduanya, kalau sebelumnya Putriani yang sudah menetap lebih dari dua tahun itu, tidak ada keluhan ataupun sakit apa-apa. Bahkan sempat berjoget bersama dengan beberapa pria hidung belang berlatar supir truk.

Karena kebetulan malam minggu, Putriani sempat melayani tiga pria sejak pukul 18.00 WIB. Sedangkan pria yang ketiga, Putriani masuk kamar sekitar pukul 02.00 WIB untuk ‘berkencan’. Malah kondisi tubuh wanita asal Pekan Baru itu masih fit meski sudah dipengaruhi minuman keras. “Tak ada sakitnya itu,” ujar Mawar.

Terkait pria yang terakhir kali dilayani Putriani, menurut Mawar dan Rani, sama sekali tidak mengenal karena baru pertama kali singgah ke café. Karena memang pekerjaan wanita penghibur, hal itu dianggap biasa saja.

Putriani dipilih sendiri pria yang umurnya ditaksir sekitar 40 tahun menggunakan jaket dan badannya tidak terlalu gemuk. Selanjutnya, Mawar dan Rani tidak me ngetahui apa yang terjadi, sebab para pria kebanyakan tidak nginap.
Ketika hari sudah terang, Mawar hendak membangunkan Putriani. Begitu membuka pintu kamar yang memang tidak terkunci, Putriani tampak terlungkup di kasur. Begitu disentuh, badan wanita itu diakui Mawar sudah kaku, sehingga ketika posisi badan dibalikkan, bibir sudah tampak hitam. Seketika Mawar terkejut seraya berlari keluar kamar menjerit minta tolong.

Hasil sementara otopsi menurut Dokter Forensik dari RSU Pematang Siantar, dr Reinhard J.D. Hutahean, tidak ditemukan luka lebam membiru di tubuh Putriani. Namun kecurigaan pada caiaran lambung dan jantung karena terlihat mengandung cairan yang tidak biasa. Karena pihaknya tidak bisa menentukan kandungan apa, sampel cairan sudah dikirim ke Laboratorium.(mag-5/smg).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/