26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jalur Masuk ke Medan Mulai Dibatasi, Waspadai Tiga Skenario Pergerakan Harga

TINJAU: Tim DPRD Sumut dipimpin Ketua Baskami Ginting, meninjau Posko Covid-19 atau Pos PAM Penyekatan II - 2020 Polres Langkat di perbatasan Kabupaten Langkat - Aceh, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 ke Sumut, Senin (4/5).
TINJAU: Tim DPRD Sumut dipimpin Ketua Baskami Ginting, meninjau Posko Covid-19 atau Pos PAM Penyekatan II – 2020 Polres Langkat di perbatasan Kabupaten Langkat – Aceh, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 ke Sumut, Senin (4/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Tim Pemantau Harga Pangan di Sumut, Gunawan Benjamin, meminta pemerintah mewaspadai tiga skenario pergerakan harga pangan di Medan, menyusul pembatasan jalur masuk ke Kota Medan. Pembatasan jalur dilakukan di 3 titik masuk, yakni Tanjungmorawa, Berastagi, dan Binjai. Pembatasan dinilai dapat mengganggu jalur distribusi barang.

“Tiga ruas jalan tersebut adalah pintu keluar-masuknya barang-barang kebutuhan pokok masyarakat Medan. Jika pembatasan terus berlanjut, sangat potensial memicu terjadinya kenaikan harga barang,” kata Gunawan Benjamin, Selasa (5/5).

Gunawan merinci, ada tiga skenario yang mungkin terjadi, seiring dengan pembatasan akses masuk ke Medan. Skenario pertama, jika arus keluar masuk barang tetap lancar, maka potensi penurunan harga barang bisa terjadi. Karena barang tetap masuk, tetapi daya beli berkurang.

Skenario kedua, jika pedagang besar memilih tidak berjualan —misalnya sejumlah distributor menutup sementara lapaknya karena penjualan menurun—, maka potensi penurunan harga tetap terjadi. “Besar kemungkinan, harga akan bergerak stabil dengan kecenderungan menurun,” tuturnya.

Skenario ketiga, jika arus keluar masuk barang ditutup sama sekali, maka harga berpeluang naik. Namun jika skenario ini berjalan, menurutnya masyarakat akan mendapatkan banyak bantuan untuk memenuhi kebutuhannya.

“Saya menilai, skenario kedua ini lebih mungkin terjadi ketimbang skenario lainnya. Di mana arus keluar masuk barang tetap lancar, namun banyak pedagang besar yang menghentikan aktifitasnya karena penjualan menurun. Karena itu, harga kebutuhan pokok seperti beras, sayur-sayuran, dan bumbu-bumbuan berpeluang turun,” ungkap Gunawan.

Begitupun, menurutnya, tidak semua komoditas akan bergerak sama. Stok bawang merah di Sumut yang suplainya banyak bergantung dari wilayah lain, berpeluang menurun, sehingga harga bertahan mahal. Stok bawang putih juga sangat bergantung dari ketersediaan impor. “Sedangkan harga gula pasir saya perkirakan akan kembali normal, karena sekarang masuk musim giling,” katanya.

Meski harga komoditi pangan lainnya masih relatif normal dan persediaan cukup, Gunawan menilai, pemerintah perlu tetap waspada dan selalu melihat kondisi pasar sebelum mengambil kebijakan.

“Saya berharap pemerintah daerah lebih berhati-hati menerapkan kebijakan karantina wilayah. Yang penting, setiap daerah (bukan hanya Sumut) kebijakannya sama, yakni memberikan keleluasaan buat arus lalu-lintas barang dan jasa,” tandasnya.

DPRD Sumut: Awasi Jalur Tikus

Terpisah, Tim DPRD Sumut mengunjungi posko Covid-19 atau Pos PAM Penyekatan II-2020 Polres Langkat di perbatasan Kabupaten Langkat-Aceh, guna mengantisipasi dan meminimalisir penyebaran virus Corona ke Sumut, Senin (4/5).

Tinjauan dipimpin Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, didampingi sejumlah anggota dewan seperti Rizky Yunanda Sitepu, Ajie Karim dan Meriahta Sitepu. Kehadiran wakil rakyat disambut Asisten II Ekbangsos Kabupaten Langkat Hermasyah mewakil bupati, Kepala BPBD Iwan Syahri serta Forkopimca Besitang.

Baskami memberikan semangat kepada para petugas yang tetap disiplin memeriksa kesehatan seluruh penumpang angkutan umum maupun pribadi, untuk meminimalisir penyebaran virus Corona masuk Sumut.

“Tetap semangat dan jangan lupa jaga kesehatan. Tugas ini bukan sekadar tugas biasa. Ini tugas kemanusiaan, semoga menjadi ladang ibadah untuk kita semua,” ujar Baskami kepada aparat kepolisian dan TNI yang menjaga posko perbatasan.

Rombongan dewan juga sempat menyaksikan petugas posko perbatasan memeriksa pengguna jalan dari Aceh, sambil membagikan masker kepada pengendara dan penumpang yang tidak menggunakan masker.

“Kita perlu antisipasi jangan sampai kecolongan. Karena melalui jalur-jalur tikus atau jalur alternatif, banyak sekali pendatang yang masuk ke Sumut. Jangan sampai kedatangan mereka menjadi pemicu penyebaran Covid-19 di wilayah kita,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Asisten II Pemkab Langkat, Hermansyah. “Kami berharap petugas terus memantau jalur-jalur tikus yang mungkin dijadikan sebagai jalur alternatif memasuki Sumut,” katanya.

Sebelum meninggalkan posko, rombongan dewan menyempatkan diri membagikan masker kepada petugas dan masyarakat yang ada di sekitar posko. (gus/prn/yas)

TINJAU: Tim DPRD Sumut dipimpin Ketua Baskami Ginting, meninjau Posko Covid-19 atau Pos PAM Penyekatan II - 2020 Polres Langkat di perbatasan Kabupaten Langkat - Aceh, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 ke Sumut, Senin (4/5).
TINJAU: Tim DPRD Sumut dipimpin Ketua Baskami Ginting, meninjau Posko Covid-19 atau Pos PAM Penyekatan II – 2020 Polres Langkat di perbatasan Kabupaten Langkat – Aceh, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 ke Sumut, Senin (4/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Tim Pemantau Harga Pangan di Sumut, Gunawan Benjamin, meminta pemerintah mewaspadai tiga skenario pergerakan harga pangan di Medan, menyusul pembatasan jalur masuk ke Kota Medan. Pembatasan jalur dilakukan di 3 titik masuk, yakni Tanjungmorawa, Berastagi, dan Binjai. Pembatasan dinilai dapat mengganggu jalur distribusi barang.

“Tiga ruas jalan tersebut adalah pintu keluar-masuknya barang-barang kebutuhan pokok masyarakat Medan. Jika pembatasan terus berlanjut, sangat potensial memicu terjadinya kenaikan harga barang,” kata Gunawan Benjamin, Selasa (5/5).

Gunawan merinci, ada tiga skenario yang mungkin terjadi, seiring dengan pembatasan akses masuk ke Medan. Skenario pertama, jika arus keluar masuk barang tetap lancar, maka potensi penurunan harga barang bisa terjadi. Karena barang tetap masuk, tetapi daya beli berkurang.

Skenario kedua, jika pedagang besar memilih tidak berjualan —misalnya sejumlah distributor menutup sementara lapaknya karena penjualan menurun—, maka potensi penurunan harga tetap terjadi. “Besar kemungkinan, harga akan bergerak stabil dengan kecenderungan menurun,” tuturnya.

Skenario ketiga, jika arus keluar masuk barang ditutup sama sekali, maka harga berpeluang naik. Namun jika skenario ini berjalan, menurutnya masyarakat akan mendapatkan banyak bantuan untuk memenuhi kebutuhannya.

“Saya menilai, skenario kedua ini lebih mungkin terjadi ketimbang skenario lainnya. Di mana arus keluar masuk barang tetap lancar, namun banyak pedagang besar yang menghentikan aktifitasnya karena penjualan menurun. Karena itu, harga kebutuhan pokok seperti beras, sayur-sayuran, dan bumbu-bumbuan berpeluang turun,” ungkap Gunawan.

Begitupun, menurutnya, tidak semua komoditas akan bergerak sama. Stok bawang merah di Sumut yang suplainya banyak bergantung dari wilayah lain, berpeluang menurun, sehingga harga bertahan mahal. Stok bawang putih juga sangat bergantung dari ketersediaan impor. “Sedangkan harga gula pasir saya perkirakan akan kembali normal, karena sekarang masuk musim giling,” katanya.

Meski harga komoditi pangan lainnya masih relatif normal dan persediaan cukup, Gunawan menilai, pemerintah perlu tetap waspada dan selalu melihat kondisi pasar sebelum mengambil kebijakan.

“Saya berharap pemerintah daerah lebih berhati-hati menerapkan kebijakan karantina wilayah. Yang penting, setiap daerah (bukan hanya Sumut) kebijakannya sama, yakni memberikan keleluasaan buat arus lalu-lintas barang dan jasa,” tandasnya.

DPRD Sumut: Awasi Jalur Tikus

Terpisah, Tim DPRD Sumut mengunjungi posko Covid-19 atau Pos PAM Penyekatan II-2020 Polres Langkat di perbatasan Kabupaten Langkat-Aceh, guna mengantisipasi dan meminimalisir penyebaran virus Corona ke Sumut, Senin (4/5).

Tinjauan dipimpin Ketua DPRD Sumut, Baskami Ginting, didampingi sejumlah anggota dewan seperti Rizky Yunanda Sitepu, Ajie Karim dan Meriahta Sitepu. Kehadiran wakil rakyat disambut Asisten II Ekbangsos Kabupaten Langkat Hermasyah mewakil bupati, Kepala BPBD Iwan Syahri serta Forkopimca Besitang.

Baskami memberikan semangat kepada para petugas yang tetap disiplin memeriksa kesehatan seluruh penumpang angkutan umum maupun pribadi, untuk meminimalisir penyebaran virus Corona masuk Sumut.

“Tetap semangat dan jangan lupa jaga kesehatan. Tugas ini bukan sekadar tugas biasa. Ini tugas kemanusiaan, semoga menjadi ladang ibadah untuk kita semua,” ujar Baskami kepada aparat kepolisian dan TNI yang menjaga posko perbatasan.

Rombongan dewan juga sempat menyaksikan petugas posko perbatasan memeriksa pengguna jalan dari Aceh, sambil membagikan masker kepada pengendara dan penumpang yang tidak menggunakan masker.

“Kita perlu antisipasi jangan sampai kecolongan. Karena melalui jalur-jalur tikus atau jalur alternatif, banyak sekali pendatang yang masuk ke Sumut. Jangan sampai kedatangan mereka menjadi pemicu penyebaran Covid-19 di wilayah kita,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Asisten II Pemkab Langkat, Hermansyah. “Kami berharap petugas terus memantau jalur-jalur tikus yang mungkin dijadikan sebagai jalur alternatif memasuki Sumut,” katanya.

Sebelum meninggalkan posko, rombongan dewan menyempatkan diri membagikan masker kepada petugas dan masyarakat yang ada di sekitar posko. (gus/prn/yas)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/