MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 108 karyawan Brastagi Supermarket, Jalan Gatot Subroto, menjalani rapid test atau tes cepat, terkait ditemukannya seorang kasir di pusat perbelanjaan itu positif Covid-19, Selasa (19/5).
Hasilnya, 14 orang karyawan yang diambil sampel darahnya dinyatakan reaktif Covid-19.
“Ada 108 orang yang ikut rapid test, hasilnya 14 reaktif,” ujar Kabag Humas Pemko Medan Arrahman Pane, via telepon seluler kepada wartawan.
Ia mengatakan, selanjutnya para karyawan kemudian mengikuti tes lanjutan berupa pemeriksaan swab guna memastikan, apakah terinfeksi virus corona atau tidak. “Ke-14 karyawan yang darahnya reaktif ini akan menjalani tes lanjutan, mereka akan test swab,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan, Edwin Efendi mengatakan, rapid test sengaja dilakukan setelah ditemukan salah satu karyawan Brastagi Supermarket Jalan Gatot Subroto, Medan positif Covid-19. “Inikan ada kasus, ada keluhan awal dilakukan pemeriksaan lalu pemeriksaan swab. Jadi, ada Covid-19 yang positif makanya dilakukan rapid tes, dan kita melakukan pelacakan kepada semua kawan-kawannya yang punya kontak erat dengan kasus positif,” ujar Edwin.
Menurut dia, penting dilakukan pencarian atau tracing dengan siapa saja pasien positif Covid-19 berhubungan agar dapat diantisipasi penyebaran lebih jauh. “Yang berhubungan erat, teman kerja, tempat tinggal dilakukan rapid tes untuk memastikan apakah ada terpapar. Ini pemeriksaan rapit, tes awal apakah ada paparan virus, kalau ada positif nanti dilakukan swab, kalau rapit posistif dilakukan swab untuk memastikan covid-19 positif,” bebernya.
Edwin mengaku, pihaknya masih menunggu hasil rapid test seluruh karyawan supermarket tersebut. “Kita menunggu hasilnya, kalau banyak yang terpapar, riskan dan berisiko, maka akan dilakukan penutupan,” ucapnya.
Bakal Ditutup Sementara
Menindaklanjuti hasil rapid tes tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan langsung menggelar rapat di Balai Kota Medan. Menurut Sekretaris GTPP Covid-19 Kota Medan Muslim Harahap, pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menutup sementara Brastagi Supermarket tersebut. “Ini sedang kita rapatkan di kantor (Balai) Kota,” kata Muslim.
Diakuinya, tidak tertutup kemungkinan pihaknya akan mengambil langkah penutupan sementara terhadap Supermarket tersebut. “Sambil kita menelusuri lagi lebih jauh siapa-siapa saja yang melakukan kontak dengan mereka yang reaktif tadi. Walaupun mereka yang reaktif belum tentu positif, itu nanti yang menentukan adalah hasil test swab, bukan rapid test,” ujarnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Medan, Muhammad Sofyan menuturkan, pihaknya di GTPP Covid-19 Kota Medan terus berupaya menelusuri lebih jauh tentang penyebaran Covid-19 di Brastagi Supermarket Gatot Subroto tersebut. “Arahnya memang ke sana (penutupan sementara), tapi memang harus dibahas lagi. Yang pasti mereka yang reaktif harus melakukan swab test dan harus diisolasi atau karantina mandiri sesuai dengan Perwal No.11 tahun 2020. Hasil Swab test bisa sangat menentukan langkah, apakah akan ditutup sementara atau tidak. Walaupun bisa saja Pemko mengambil langkah penutupan sementara saat ini, mengingat lokasi tersebut berpotensi sebagai klaster penyebaran,” tutupnya.
Sementara, Camat Medan Petisah Agha Novrian membantah adanya kabar yang mengatakan bahwa seorang kasir Brastagi Supermarket Gatot Subroto berinisial YH telah meninggal dunia setelah dinyatakan positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan PCR RS USU. Dikatakan Agha, hingga kemarin, YH masih dirawat di rumah sakit. Hal ini untuk mengklarifikasi adanya informasi yang beredar sebelumnya tentang adanya karyawan Brastagi Supermarket yang meninggal dunia di RS Murni Teguh.
“Info dari pihak manajemen tidak betul ada karyawan Brastagi yang meninggal di RS Murni Teguh,” kata Agha, Selasa (19/5).
Agha meluruskan, benar bahwa yang bersangkutan dinyatakan positif Covid-19, namun hingga saat ini masih dirawat secara intensif di RS Bunda Thamrin Kota Medan.