27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Siswa dan Guru Yayasan Perguruan Nurul Amaliya Minta Kapolsek Turun

LUBUK PAKAM- Puluhan massa terdiri para siswa serta wali murid dan guru dari Yayasan Perguruan Nurul Amaliya (YPNA), Jalan Sei Merah, Desa Dagang Kerawan, Rabu (23/11) sekira pukul 14.00 WIB, menggelar demo di Mapolsek Tanjung Morawa. Demontrasi itu, menuntut agar Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Malto Datuan SH, mundur dari jabatanya. Menurut demonstran, Kapolsek belum dapat menjalankan supremasi hukum yang berlaku dan hanya menambah persoalan, terkait tanah Yayasan tersebut. Kapolsek menganggap tanah yang sekarang diduduki Yayasan itu masih ilegal. Sedangkan menurut para demonstaran, tanah itu sudah sampai ke ranah hukum.

Para demonstran meminta, agar Kapolsek Tanjung Morawa, menghentikan segala bentuk pemeriksaan kepada pengurus Yayasan Perguruan Nurul Amaliah. Akibat aksi massa itu, sempat membuat arus lalulintas Jalinsum tersendat, karena massa berada di badan jalan, serta berteriak menyuarakan aspirasinya.

Seperti ucapkan seorang siswa, Harianto, mereka resah dan terganggu dengan aksi pemeriksaan dilakukan penyidik. “Kami resah dengan aksi-aksi mereka bang, apa lagi sekolah kami, jelas ini mengganggu kosentrasi pelajan kami,” ujarnya.
Setelah sempat sekitar setengah jam melakukan aksi. Perwakilan dari yayasan diterima Kapolsek Tanjung Morawa. Sempat terjadi perdebatan antara kedua belah pihak.

“Kepolisian menjalankan prosedur hukum berlaku, kita tidak berpihak kemanapun,” kata Malto.(btr)

LUBUK PAKAM- Puluhan massa terdiri para siswa serta wali murid dan guru dari Yayasan Perguruan Nurul Amaliya (YPNA), Jalan Sei Merah, Desa Dagang Kerawan, Rabu (23/11) sekira pukul 14.00 WIB, menggelar demo di Mapolsek Tanjung Morawa. Demontrasi itu, menuntut agar Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Malto Datuan SH, mundur dari jabatanya. Menurut demonstran, Kapolsek belum dapat menjalankan supremasi hukum yang berlaku dan hanya menambah persoalan, terkait tanah Yayasan tersebut. Kapolsek menganggap tanah yang sekarang diduduki Yayasan itu masih ilegal. Sedangkan menurut para demonstaran, tanah itu sudah sampai ke ranah hukum.

Para demonstran meminta, agar Kapolsek Tanjung Morawa, menghentikan segala bentuk pemeriksaan kepada pengurus Yayasan Perguruan Nurul Amaliah. Akibat aksi massa itu, sempat membuat arus lalulintas Jalinsum tersendat, karena massa berada di badan jalan, serta berteriak menyuarakan aspirasinya.

Seperti ucapkan seorang siswa, Harianto, mereka resah dan terganggu dengan aksi pemeriksaan dilakukan penyidik. “Kami resah dengan aksi-aksi mereka bang, apa lagi sekolah kami, jelas ini mengganggu kosentrasi pelajan kami,” ujarnya.
Setelah sempat sekitar setengah jam melakukan aksi. Perwakilan dari yayasan diterima Kapolsek Tanjung Morawa. Sempat terjadi perdebatan antara kedua belah pihak.

“Kepolisian menjalankan prosedur hukum berlaku, kita tidak berpihak kemanapun,” kata Malto.(btr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/