KARO, SUMUTPOS.CO – Bupati Karo Terkelin Brahmana memuji warga Desa Sukatendel, Kecamatan Tiganderket, melakukan gotong-royong untuk membenahi irigasi yang mengaliri lahan pertanian mereka. Keberadaan irigasi ini sendiri sudah lama tidak berfungsi.
Untuk membenahi saluran irigasi itu, perangkat desa bersama warga dibantu Pemerintah Kabupaten Karo, sejak Minggu 21 Juni 2020, melakukan gotong-royong membenahi irigasi tersebut. Direncanakan, normalisasi irigasi akan selesai pada Minggu 28 Juni 2020.
Dalam melakukan pembenahan kembali irigasi itu, seluruh warga Desa Sukatendel turut membantu, baik tua-muda, perempuan dan laki-laki.Gotong-royong yang dilakukan warga Desa Sukatendel, mendapat pujian dari Bupati Karo Terkelin Brahmana saat meninjau langsung kegiatan normalisasi yang dilakukan warga secara swakelola itu, di perladangan Kuta Gugung, Jumat (26/6).
“Sungguh luar biasa, kekompakan masyarakatnya yang begitu antusias, turun satu kampung. Baik tua dan muda, rela bekerja dengan tenaga tanpa digaji. Program ini patut dikembangkan dan ditiru oleh desa lain. Kita apresiasilah, teruslah pupuk kebersamaan dan kekompakan seperti zaman nenek moyang kita dulu,” ujar Terkelin.
Didampingi Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Kadis PUPR Edward Pontianus Sinulingga, Kabag Umum dan Perlengkapan Hotman Brahmana, Kabid Bina Marga Hendra Mitcon Purba, Sekcam Tiganderket Amri Ginting, Danramil 06/Payung Kapten Inf K. Kista, Kapolsek Tiganderket AKP J Bangun, Bupati Karo menyaksikan aktivitas normalisasi yang dilakukan warga.
Dalam kunjungan tersebut, Terkelin memberikan motivasi kepada warga. Pemkab Karo, kata Terkelin, menyiapkan alat berat, ekskavator mini untuk membantu kegiatan normalisasi irigasi yang dilakukan warga. Kepala Desa Sukatendel Dewanto Perangin-angin menyebutkan, normalisasi irigasi dilakukan seluruh warga desa.
“Gotong-royong, swakelola ini melibatkan seluruh masyarakat Sukatendel. Tidak ada perbedaan, semua diterjunkan. Perempuan dan pria. Pekerjan sudah dimulai tanggal 21 Juni 2020 dan selesai tanggal 28 Juni 2020,” katanya.
Sementara itu, koordinator lapangan kegiatan normalisasi irigasi, Maslan Sukatendel mengungkapkan, normalisasi irigasi dilakukan bertujuan untuk memfungsikan saluran irigasi di kawasan pertanian Perjumaan Kuta Gugung. “Untuk mengairi pertanian, persawahan milik warga Desa Sukatendel,” katanya.
Dikatakannya, panjang irigasi 500 meter dari sumber air, sejak 10 tahun terakhir tidak berfungsi. Dampak tidak berfungsinya irigasi itu, diakui Maslan, mengakibatkan warga mengalami gagal panen. “Sebab, ketika musim kemarau, air sulit diperoleh. Tentu berdampak kepada lahan pertanian masyarakat,” ujarnya.
Maslan berharap dengan normalisasi yang dilakukan warga Desa Sukatendel secara mandiri, lahan pertanian yang ada di Desa Sukatendel sekitar 100 hektar tidak lagi kesulitan sumber air.
“Kedepan, mudah-mudahan Sesa Sukatendel yang terbentang di geografis strategis, dengan memiliki luas lahan pertanian sekitar 100 haktar tidak kesulitan lagi memperoleh air walaupun musim kemarau,” pungkasnya. (deo/han)