25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Fakultas Farmasi USU Buat Yogurt Antidiabetes Alami

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) tengah melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang pemanfaatan sari tebu sebagai pengganti gula dalam pembuatan yogurt minuman fungsional antidiabetes alami. Kegiatan ini untuk menjalankan salah satu fungsi dalam Tri Dharma yakni pengabdian kepada masyarakat.

Adalah Embun Suci Nasution sebagai ketua, dibantu dua anggota yaitu Dewi Pertiwi dan Arif Qaedi Hutagalung, yang melaksanakan kegiatan dimaksud di Desa Tandam Hilir 1, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Adapun alasan mereka memilih lokasi pengabdian kali ini, karena dinilai tebu adalah bahan pangan yang banyak dihasilkan pada desa tersebut. Menurut Embun Suci, selama ini di Kecamatan Hamparan Perak, masyarakat petani selain mengonsumsi untuk diri sendiri, tebu dijual ke pabrik penghasil gula saja, sehingga masih kurangnya pemanfaatan tebu khususnya yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah penyakit diabetes melitus (DM).

“Berdasarkan beberapa penelitian, gula berdampak negatif pada kesehatan, khususnya penyakit DM. Tebu (Saccharum officinarum L.) berkhasiat untuk mencegah atau mengobati DM dimana sari tebu sebagai substitusi gula yang juga berfungsi sebagai pemanis sekaligus pengawet alami,” kata Embun kepada SUMUTPOS.CO, Jumat (21/8/2020).

Diterangkannya, yogurt adalah produk olahan minuman berbahan dasar susu segar yang difermentasikan oleh kultur bakteri. Potensi yogurt dalam menurunkan kadar glukosa darah berhubungan dengan kemampuan bakteri asam laktat dalam yogurt menurunkan kadar kolesterol dan plasma lemak, sehingga meningkatkan sensitivitas insulin pankreas.

“Substitusi gula pasir dengan sari tebu dalam proses pembuatan yogurt merupakan inovasi dalam teknologi pengawetan pangan. Pada perasan tebu terdapat senyawa Saccharant dan vitamin B2 (roboflavin) yang berfungsi sebagai antidiabetes sehingga penderita DM dapat mengkonsumsi air perasan tebu, tetapi dilarang mengonsumsi gula walaupun gula merupakan hasil pemurnian dari tebu,” lanjutnya.

Dewi dan Arif menambahkan, tujuan dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi dan pelatihan mengenai DM dan pencegahannya serta membuat minuman fungsional yogurt sebagai antidiabetes melitus alami sekaligus marketing dan bussiness plan praktis sehingga menumbuhkan semangat enterpreneur.

“Sehingga masyarakat nantinya dapat membuat sendiri, menjual dan tentunya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,” kata Dewi.

Mengenai metode yang akan dilaksanakan, terang Arif, berupa training dan workshop yang langsung praktek membuat minuman fungsional yogurt serta marketing dan bussiness plan praktis sebagai bekal masyarakat untuk ke berikutnya bisa menjadi enterpreneur. Tindak lanjutnya, ia menyebut bahwa kegiatan ini dibagi atas 3 tahapan yaitu kegiatan I training tentang diabetes melitus dan potensi tebu sebagai gula alternatif; training II tentang marketing dan businessplan praktis dan Focus Group Discussion (FGD) dan kegiatan III praktek langsung membuat minuman fungsional yogurt antidiabetes melitus alami. Kegiatan I dan II telah dilaksanakan pada Sabtu, 15 Agustus 2020, dan direncanakan kegiatan III akan dilaksanakan pada September 2020.

“Di mana setiap kegiatan dilaksanakan dalam kelompok dan dilakukan monitoring dan evaluasi dalam pertemuan berikutnya,” pungkasnya. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO –Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) tengah melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang pemanfaatan sari tebu sebagai pengganti gula dalam pembuatan yogurt minuman fungsional antidiabetes alami. Kegiatan ini untuk menjalankan salah satu fungsi dalam Tri Dharma yakni pengabdian kepada masyarakat.

Adalah Embun Suci Nasution sebagai ketua, dibantu dua anggota yaitu Dewi Pertiwi dan Arif Qaedi Hutagalung, yang melaksanakan kegiatan dimaksud di Desa Tandam Hilir 1, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Adapun alasan mereka memilih lokasi pengabdian kali ini, karena dinilai tebu adalah bahan pangan yang banyak dihasilkan pada desa tersebut. Menurut Embun Suci, selama ini di Kecamatan Hamparan Perak, masyarakat petani selain mengonsumsi untuk diri sendiri, tebu dijual ke pabrik penghasil gula saja, sehingga masih kurangnya pemanfaatan tebu khususnya yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah penyakit diabetes melitus (DM).

“Berdasarkan beberapa penelitian, gula berdampak negatif pada kesehatan, khususnya penyakit DM. Tebu (Saccharum officinarum L.) berkhasiat untuk mencegah atau mengobati DM dimana sari tebu sebagai substitusi gula yang juga berfungsi sebagai pemanis sekaligus pengawet alami,” kata Embun kepada SUMUTPOS.CO, Jumat (21/8/2020).

Diterangkannya, yogurt adalah produk olahan minuman berbahan dasar susu segar yang difermentasikan oleh kultur bakteri. Potensi yogurt dalam menurunkan kadar glukosa darah berhubungan dengan kemampuan bakteri asam laktat dalam yogurt menurunkan kadar kolesterol dan plasma lemak, sehingga meningkatkan sensitivitas insulin pankreas.

“Substitusi gula pasir dengan sari tebu dalam proses pembuatan yogurt merupakan inovasi dalam teknologi pengawetan pangan. Pada perasan tebu terdapat senyawa Saccharant dan vitamin B2 (roboflavin) yang berfungsi sebagai antidiabetes sehingga penderita DM dapat mengkonsumsi air perasan tebu, tetapi dilarang mengonsumsi gula walaupun gula merupakan hasil pemurnian dari tebu,” lanjutnya.

Dewi dan Arif menambahkan, tujuan dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi dan pelatihan mengenai DM dan pencegahannya serta membuat minuman fungsional yogurt sebagai antidiabetes melitus alami sekaligus marketing dan bussiness plan praktis sehingga menumbuhkan semangat enterpreneur.

“Sehingga masyarakat nantinya dapat membuat sendiri, menjual dan tentunya dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga,” kata Dewi.

Mengenai metode yang akan dilaksanakan, terang Arif, berupa training dan workshop yang langsung praktek membuat minuman fungsional yogurt serta marketing dan bussiness plan praktis sebagai bekal masyarakat untuk ke berikutnya bisa menjadi enterpreneur. Tindak lanjutnya, ia menyebut bahwa kegiatan ini dibagi atas 3 tahapan yaitu kegiatan I training tentang diabetes melitus dan potensi tebu sebagai gula alternatif; training II tentang marketing dan businessplan praktis dan Focus Group Discussion (FGD) dan kegiatan III praktek langsung membuat minuman fungsional yogurt antidiabetes melitus alami. Kegiatan I dan II telah dilaksanakan pada Sabtu, 15 Agustus 2020, dan direncanakan kegiatan III akan dilaksanakan pada September 2020.

“Di mana setiap kegiatan dilaksanakan dalam kelompok dan dilakukan monitoring dan evaluasi dalam pertemuan berikutnya,” pungkasnya. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/