MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rencananya dalam minggu ini, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Medan dan Partai Demokrat Kota Medan, akan mengumumkan dan mendeklarasikan nama Akhyar Nasution sebagai Bakal Calon (Balon) Wali Kota Medan yang mereka usun, pada Pilkada Kota Medan Desember 2020 mendatang. Saat ini, DPD PKS Medan tinggal menunggu surat keputusan dari DPP.
“PKS itu fix dukung Akhyar, tinggal masalah waktu saja, menunggu surat resmi saja dari pusat (DPP). Dalam waktu dekat, kemungkinan besar dalam minggu ini akan kita umumkan bersama Partai Demokrat,” ucap Sekretaris DPD PKS Medan, Rudiyanto Simangunsong, kepada Sumut Pos, Rabu (26/8).
Dukungan itu sekaligus sebagai bentuk bantahan dari PKS yang sempat disebut-sebut batal mendukung Akhyar di Pilkada Medan.
Rudiyanto mengatakan, PKS dan Demokrat akan deklarasi di Medan. “Bukan di Jakarta, karena pasangan calon yang akan kita usung adalah milik rakyat Kota Medan,” ujarnya.
Rudiyanto juga membenarkan, jika kadernya dari PKS akan maju sebagai Bakal Calon Wakil Wali Kota Medan mendampingi Akhyar di Pilkada Medan. “Sampai saat ini, nama yang disebutkan oleh DPP masih Salman Alfarisi. Belum ada nama yang lain. Jadi sampai saat ini ya beliaulah calon terkuat kader PKS untuk maju mendampingi Akhyar,” tandasnya.
Terpisah, Ketua DPD Partai Demokrasi Kota Medan, Burhanuddin Sitepu, membenarkan pihaknya akan segera mengumumkan Akhyar sebagai Bakal Calon Wali Kota Medan dari Partai Demokrat. “Dalam waktu dekat ini, nanti kita akan deklarasikan bersama dengan partai PKS sebelum pendaftaran ke KPU (Medan),” jawabnya singkat.
Diberitakan sebelumnya, pendaftaran balon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan ke kantor KPU Kota Medan akan dibuka tanggal 4 September, dan ditutup pada tanggal 6 September. Demokrat dan PKS memenuhi syarat minimal dukungan untuk mengusung paslon. Kedua partai ini memiliki total 11 kursi, dengan rincian PKS 7 kursi dan Demokrat 4 kursi di DPRD Medan.
Solid Dukung Akhyar-Salman
Partai Demokrat dikabarkan akan memberi rekomendasi kepada Akhyar hari ini, sebagai balon wali Kota Medan.
“Info yang saya dapat, besok Demokrat akan berikan rekomendasi terhadap pencalonan Pak Akhyar sebagai wali Kota Medan. Kemungkinan besar, kami akan memberi rekomendasi serupa setelah Partai Demokrat,” kata Pelaksana Tugas Ketua Bidang Humas DWP PKS Sumatera Utara, Wasis Wiseso menjawab Sumut Pos, Rabu (26/8).
Namun Wasis belum dapat mengungkap kapan waktu DPP PKS akan memberikan langsung rekomendasi terhadap suami Nurul Khairani tersebut. Ia hanya memastikan sebelum tahapan pendaftaran pencalonan wali kota dan wakil wali kota dibuka, pihaknya sudah melaksanakan agenda dimaksud.
“Kalau melihat waktunya, kemungkinan minggu depan paling lama sudah diberikan. Kami akan undang Pak Akhyar ke Jakarta untuk menerima langsung rekomendasi tersebut,” ujarnya.
Informasi lain, pemberian rekomendasi oleh partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut hari ini, kemungkinan hanya akan dihadiri Akhyar Nasution saja. “Sepertinya Pak Salman Alfarisi tidak ikut ya. Hanya Pak Akhyar saja. Info yang saya peroleh begitu,” sebutnya.
Mengenai pendamping Akhyar di Pilkada Medan 2020, pihaknya diakui Wasis masih solid mendukung sosok Salman Alfarisi. “Ya, kami secara keseluruhan belum berubah ya. Masih Pak Salman. Demokrat pun begitu,” katanya.
Hanya saja, sambung dia, sejauh ini masih ada beberapa proses dan tahapan yang mesti dilewati keduanya sebelum pemberian rekomendasi. “Ya kan mereka berdua ada diminta menyampaikan visi misi, baik di PKS sendiri dan juga Demokrat. Saya kira tinggal proses itu saja, dan untuk nama yang akan diusung sejauh ini belum ada perubahan. Masih pasangan Akhyar dan Salman,” pungkasnya.
Plt Ketua Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain Hutajulu mengamini ihwal kabar tersebut. “Ya kita doakan ya, pasangan Akhyar-Salman,” katanya.
Megawati Sindir Akhyar
Sementara itu, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyindir kader partai yang marah kepada dirinya, karena tak diberi rekomendasi maju pada Pilkada 2020. Sindiran itu ia sampaikan dalam pidatonya di program Sekolah Partai angkatan ke-2 secara virtual , Rabu (26/8).
“Ada di Medan dia masuk kader PDI-P, urusan rekomendasi itu otoritas saya. Saya dipilih kongres partai, kongres ini memberikan hak prerogatif saya,” kata Megawati. “Ada orang enggak direkomendasikan terus ngamuk, katanya kader partai. Terus saya pecat. Lho, orang saya yang punya hak prerogatif,” sambungnya.
Kendati demikian, Megawati tak menyebutkan nama kader yang marah karena tak diberikan rekomendasi. Ia mengatakan, kader yang tidak mendapatkan rekomendasi Pilkada 2020 tak perlu sakit hati. Megawati meminta para kader terus berjuang dan menunjukkan hasil kerja yang baik.
“Mau marah sama saya boleh tapi pribadi. Kalau ketum enggak bisa. Itu adalah hak saya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Megawati menekankan, rekomendasi hanya diberikan kepada kader yang memang layak untuk diberikan kepercayaan untuk memenangkan Pilkada 2020.
“Ketika ada waktu kedua kali, saya enggak susah-susah kalau saya lihat keberhasilannya. Hendy Anas, Risma saya kasih dua kali (rekomendasi), tentunya melalui pengerucutan. Tolong diingat ini, untuk apa kalian jadi bupati walikota, kan melayani rakyat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution dipecat dari keanggotaan partai. Akhyar dipecat setelah diketahui bergabung dengan Partai Demokrat untuk maju Pilkada Medan 2020.
Pemecatan Akhyar tertuang dalam Surat Keputusan DPP PDI-P Nomor 29-A/KPTS-DPD/DPP/VIII/2020 tentang Penyesuaian Struktur dan Komposisi Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Provinsi Sumatera Utara Masa Bakti 2019-2024. Surat tersebut bertanggal 1 Agustus 2020.
Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPD PDI-P Sumut, Aswan Jaya, membenarkan surat pemecatan itu. “Iya. Beliau sudah tidak bersama PDI-P lagi baik dari kepengurusan atau dari keanggotaan,” ujar Aswan, Sabtu (8/8/2020). (map/prn/kps)