32 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Cuaca Ekstrem di Medan hingga Jumat

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memperkirakan, Sumatera Utara (Sumut), khususnya di Medan akan mengalami cuaca ekstrem, yakni hujan lebat disertai kilat/ petir, pada Rabu-Jumat, 9-11 September 2020.

MENDUNG: Awan terlihat bandung di lihat dari salah satu ruas jalan di Kota Medan, tepatnya di Kesawan.
MENDUNG: Awan terlihat bandung di lihat dari salah satu ruas jalan di Kota Medan, tepatnya di Kesawan.

Hal itu dikatakan Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Endah Paramita kepada Sumut Pos di Medan, Rabu (9/9).

Dikatakannya, penyebab cuaca ekstrem yang berdampak hujan lebat dan gelombang tinggi melanda hampir seluruh wilayah Sumut ini. Sebab, daerah pertemuan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang pada Samudera Hindia barat Sumatera Barat, dari perairan timur Sulawesi Tenggara hingga Selat Makassar bagian tengah, dan juga Papua bagian tengah. “Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan pada sepanjang daerah konvergensi tersebut,” katanya.

Sesuai prediksi, di pagi hari kondisi cuaca berawan hingga hujan sedang yang terjadi pada seluruh wilayah Langkat, Deliserdang, Medan, Binjai, Simalungun, Karo, Humbanghasundutan (Humbahas), Samosir, Pematangsiantar, Asahan, Serdangbedagai (Sergai), Tebingtinggi, Batubara, Tanjungbalai, Pakpakbharat, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara (Labura), dan Toba.

Kemudian, lanjutnya, pada siang hari hingga malam hari, kondisi cuaca masih berpotensi hujan ringan hingga lebat. BMKG memperkirakan suhu udara pada siang hari juga tidak gerah. Sedangkan pada sore hingga malam hari, hujan sedang juga melanda seluruh wilayah Sumut. “Suhu udara maksimum 31 derajat celcius, kecepatan angin maksimum 20 km/jam,” ujarnya.

Endah menjelaskan, BMKG juga memperkiraan gelombang sangat tinggi mencapai 6 meter yang terjadi pada Perairan Samudera Hindia Barat, yakni di Perairan Barat Aceh, Samudera Hindia barat Aceh, Samudera Hindia barat Nias (Sangat Tinggi 4-6 meter).

Selanjutnya, Perairan Utara Sabang, Perairan Meulaboh-Sinabang, Perairan Nias-Sibolga (Tinggi 2,5–4,0 meter), Selat Malaka bagian Utara, Perairan Sabang-Banda Aceh (Sedang 1,25-2,5 meter), Perairan Lhokseumawe, Perairan Selat Malaka bagian Tengah (Rendah 0,5-1,25 meter).

Endah mengimbau, dengan kondisi cuaca ini, agar masyarakat dapat mewaspadai timbulnya dampak, seperti genangan air di perkotaan. Sedangkan, di wilayah pegunungan, masyarakat harus mewaspadai longsor.

“Waspada hujan lebat untuk sebagian wilayah pantai, lereng timur dan barat serta sebagian pegunungan di Sumut. Hujan lebat, di pegunungan akan rentan dengan bencana longsor,” imbaunya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memperkirakan, Sumatera Utara (Sumut), khususnya di Medan akan mengalami cuaca ekstrem, yakni hujan lebat disertai kilat/ petir, pada Rabu-Jumat, 9-11 September 2020.

MENDUNG: Awan terlihat bandung di lihat dari salah satu ruas jalan di Kota Medan, tepatnya di Kesawan.
MENDUNG: Awan terlihat bandung di lihat dari salah satu ruas jalan di Kota Medan, tepatnya di Kesawan.

Hal itu dikatakan Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Endah Paramita kepada Sumut Pos di Medan, Rabu (9/9).

Dikatakannya, penyebab cuaca ekstrem yang berdampak hujan lebat dan gelombang tinggi melanda hampir seluruh wilayah Sumut ini. Sebab, daerah pertemuan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) terpantau memanjang pada Samudera Hindia barat Sumatera Barat, dari perairan timur Sulawesi Tenggara hingga Selat Makassar bagian tengah, dan juga Papua bagian tengah. “Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan pada sepanjang daerah konvergensi tersebut,” katanya.

Sesuai prediksi, di pagi hari kondisi cuaca berawan hingga hujan sedang yang terjadi pada seluruh wilayah Langkat, Deliserdang, Medan, Binjai, Simalungun, Karo, Humbanghasundutan (Humbahas), Samosir, Pematangsiantar, Asahan, Serdangbedagai (Sergai), Tebingtinggi, Batubara, Tanjungbalai, Pakpakbharat, Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara (Labura), dan Toba.

Kemudian, lanjutnya, pada siang hari hingga malam hari, kondisi cuaca masih berpotensi hujan ringan hingga lebat. BMKG memperkirakan suhu udara pada siang hari juga tidak gerah. Sedangkan pada sore hingga malam hari, hujan sedang juga melanda seluruh wilayah Sumut. “Suhu udara maksimum 31 derajat celcius, kecepatan angin maksimum 20 km/jam,” ujarnya.

Endah menjelaskan, BMKG juga memperkiraan gelombang sangat tinggi mencapai 6 meter yang terjadi pada Perairan Samudera Hindia Barat, yakni di Perairan Barat Aceh, Samudera Hindia barat Aceh, Samudera Hindia barat Nias (Sangat Tinggi 4-6 meter).

Selanjutnya, Perairan Utara Sabang, Perairan Meulaboh-Sinabang, Perairan Nias-Sibolga (Tinggi 2,5–4,0 meter), Selat Malaka bagian Utara, Perairan Sabang-Banda Aceh (Sedang 1,25-2,5 meter), Perairan Lhokseumawe, Perairan Selat Malaka bagian Tengah (Rendah 0,5-1,25 meter).

Endah mengimbau, dengan kondisi cuaca ini, agar masyarakat dapat mewaspadai timbulnya dampak, seperti genangan air di perkotaan. Sedangkan, di wilayah pegunungan, masyarakat harus mewaspadai longsor.

“Waspada hujan lebat untuk sebagian wilayah pantai, lereng timur dan barat serta sebagian pegunungan di Sumut. Hujan lebat, di pegunungan akan rentan dengan bencana longsor,” imbaunya. (map/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/