28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Gelar Doktor Honoris Causa

SUPER sibuk, tapi masih sempat kuliah. Itulah Gamawan Fauzi. Tak puas dengan hanya mengantongi ijazah sarjana hukum dari Universitas Andalas (Unand) Padang, pria kelahiran Solok 9 November 1957 itu melanjutkan studi S2 di Universitas Negeri Padang Program Studi Manajemen Kebijakan Publik, lulus 2002.

Tak berhenti di situ, melanjutkan lagi Program S3 dan tahun 2010 transfer di Program S3 Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengambil Program Studi Manejemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

“Karena sebetulnya saya suka belajar. Saya punya banyak buku,” begitu kata mantan Gubernur Sumbar itu di kantornya, Kamis (17/3), saat ditanya mengapa masih kuliah terus.

Karena suka belajar, Gamawan pun sangat menghargai orang yang mau terus kuliah, meski sangat sibuk. Karena jika kuliah, berarti harus mengorbankan waktu untuk anak, istri, dan diri sendiri. “Waktu untuk rekreasi dengan keluarga dikorbankan. Saya sudah (usia) di atas 50 tahun, tapi belum bersenang-senang juga,” ujar peraih penghargaan Bung Hatta Anti Corruptions Award pada 2004 itu.

Bagaimana jika sedang duduk di bangku kuliah, apa tidak ada ‘jarak’ dengan mahasiswa lainnya? “Ah, tidak, saya bisa menempatkan diri. Di rumah jadi bapak, di kantor jadi pimpinan, di kampus jadi murid, di sana (Kantor Presiden) jadi anak buah,” ujar Gamawan sembari menunjuk ke arah Istana.

Pada Jumat (18/3), Gamawan akan menerima penganugerahan gelar doktor honoris causa dalam Ilmu Pendidikan Bidang Kebijakan Publik dari Universitas Negeri Padang. Mantan bupati Solok itu sudah menyiapkan bahan orasi ilmiah, dengan judul ‘Kinerja Pelayanan Sektor Pendidikan dalam Perspektif Kebijakan Publik Pemerintahan (Public Policy Governance) di Era Otonomi Daerah. (sam)

SUPER sibuk, tapi masih sempat kuliah. Itulah Gamawan Fauzi. Tak puas dengan hanya mengantongi ijazah sarjana hukum dari Universitas Andalas (Unand) Padang, pria kelahiran Solok 9 November 1957 itu melanjutkan studi S2 di Universitas Negeri Padang Program Studi Manajemen Kebijakan Publik, lulus 2002.

Tak berhenti di situ, melanjutkan lagi Program S3 dan tahun 2010 transfer di Program S3 Universitas Negeri Jakarta (UNJ), mengambil Program Studi Manejemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

“Karena sebetulnya saya suka belajar. Saya punya banyak buku,” begitu kata mantan Gubernur Sumbar itu di kantornya, Kamis (17/3), saat ditanya mengapa masih kuliah terus.

Karena suka belajar, Gamawan pun sangat menghargai orang yang mau terus kuliah, meski sangat sibuk. Karena jika kuliah, berarti harus mengorbankan waktu untuk anak, istri, dan diri sendiri. “Waktu untuk rekreasi dengan keluarga dikorbankan. Saya sudah (usia) di atas 50 tahun, tapi belum bersenang-senang juga,” ujar peraih penghargaan Bung Hatta Anti Corruptions Award pada 2004 itu.

Bagaimana jika sedang duduk di bangku kuliah, apa tidak ada ‘jarak’ dengan mahasiswa lainnya? “Ah, tidak, saya bisa menempatkan diri. Di rumah jadi bapak, di kantor jadi pimpinan, di kampus jadi murid, di sana (Kantor Presiden) jadi anak buah,” ujar Gamawan sembari menunjuk ke arah Istana.

Pada Jumat (18/3), Gamawan akan menerima penganugerahan gelar doktor honoris causa dalam Ilmu Pendidikan Bidang Kebijakan Publik dari Universitas Negeri Padang. Mantan bupati Solok itu sudah menyiapkan bahan orasi ilmiah, dengan judul ‘Kinerja Pelayanan Sektor Pendidikan dalam Perspektif Kebijakan Publik Pemerintahan (Public Policy Governance) di Era Otonomi Daerah. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/