28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Korban Banjir di Binjai, Makanan di Posko Tersedia 3 Kali Sehari

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Korban banjir akibat hujan deras di Kota Binjai pada Rabu (30/9) lalu, mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Binjai. Pemko melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai mengajak sekaligus menyilakan masyarakat korban banjir di dua kecamatan, untuk mengambil makanan di posko yang disediakan. Makanan tersedia 3 kali sehari.

Ilustrasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani menjelaskan, pihaknya mendirikan 4 posko kesehatan sekaligus dapur umum. Puluhan personel dikerahkan untuk menyiapkan makanan siap saji yang akan dibagikan ke masyarakat. Tim dari Tagana dan relawan juga turut membantu.

“Kami sudah menyalurkan makanan siap jadi untuk para korban banjir. Jumlahnya 3.656 orang yang berada di dua kecamatan dan tujuh kelurahan. Tim kami yang masak secara mandiri di empat posko. Jadi warga tidak perlu repot-repot lagi masak. Mereka tinggal datang ke posko untuk mengambilnya,” kata Yani.

Pantauan wartawan di Posko Jalan Jambi, Kelurahan Rambung Barat, Binjai Selatan, terlihat tumpukan sayuran, beras, bumbu makanan, telur, ayam dan mi instan untuk diolah menjadi makanan.

“BPBD menyalurkan makanan kepada korban banjir sebanyak tiga kali dalam sehari. Rencananya, posko akan dibuka selama enam hari pascakejadian,” jelas dia.

Banjir akibat luapan air sungai yang terjadi karena hujan di pegunungan, menurut Yani, adalah kali dua banjir besar. Besar maksudnya, berdampak kepada ribuan warga.

Banjir pertama terjadi pada 2015 kemarin. Kedua, akhir September 2020. Karenanya, kondisi sungai di Kota Binjai akan dievaluasi. Salahsatu faktor yang mempengaruhi banjir, diduga kuat karena kedalaman sungai yang mulai dangkal. Untuk itu, Pemko Binjai akan melakukan pengerukan dasar sungai agar diameter kedalamannya lebih baik.

Dia juga mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah ke aliran sungai. “Kami mengimbau masyarakat ikut bersama-sama menjaga kebersihan dan membudayakan bersih untuk kita. Nanti sungai juga akan diperbaiki kondisinya, agar aliran lebih baik,” katanya.

Seorang warga korban banjir, Evi, mengamini bahwa banjir kali ini adalah yang paling besar sejak tahun 2015. Namun dia bersyukur, banjir dapat surut dalam tempo setengah hari.

Warga mengucapkan terima kasih dengan adanya bantuan makanan dan jasa yang lancar dari BPBD Binjai. “Kami mendapat bantuan makanan untuk sekeluarga. Langsung dibagikan orang BPBD dari pagi sampai tiga kali sehari. Semalam pas kejadian, kami dibantu juga sama BPBD dan polisi bersih-bersih,” pungkasnya.

Situasi terkini di lapangan, air telah berangsur surut sejak Kamis pagi. Personel BPBD Kota Binjai masih terlihat kerja lembur memberikan pelayanan kepada masyarakat. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Korban banjir akibat hujan deras di Kota Binjai pada Rabu (30/9) lalu, mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Binjai. Pemko melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Binjai mengajak sekaligus menyilakan masyarakat korban banjir di dua kecamatan, untuk mengambil makanan di posko yang disediakan. Makanan tersedia 3 kali sehari.

Ilustrasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Binjai, Ahmad Yani menjelaskan, pihaknya mendirikan 4 posko kesehatan sekaligus dapur umum. Puluhan personel dikerahkan untuk menyiapkan makanan siap saji yang akan dibagikan ke masyarakat. Tim dari Tagana dan relawan juga turut membantu.

“Kami sudah menyalurkan makanan siap jadi untuk para korban banjir. Jumlahnya 3.656 orang yang berada di dua kecamatan dan tujuh kelurahan. Tim kami yang masak secara mandiri di empat posko. Jadi warga tidak perlu repot-repot lagi masak. Mereka tinggal datang ke posko untuk mengambilnya,” kata Yani.

Pantauan wartawan di Posko Jalan Jambi, Kelurahan Rambung Barat, Binjai Selatan, terlihat tumpukan sayuran, beras, bumbu makanan, telur, ayam dan mi instan untuk diolah menjadi makanan.

“BPBD menyalurkan makanan kepada korban banjir sebanyak tiga kali dalam sehari. Rencananya, posko akan dibuka selama enam hari pascakejadian,” jelas dia.

Banjir akibat luapan air sungai yang terjadi karena hujan di pegunungan, menurut Yani, adalah kali dua banjir besar. Besar maksudnya, berdampak kepada ribuan warga.

Banjir pertama terjadi pada 2015 kemarin. Kedua, akhir September 2020. Karenanya, kondisi sungai di Kota Binjai akan dievaluasi. Salahsatu faktor yang mempengaruhi banjir, diduga kuat karena kedalaman sungai yang mulai dangkal. Untuk itu, Pemko Binjai akan melakukan pengerukan dasar sungai agar diameter kedalamannya lebih baik.

Dia juga mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah ke aliran sungai. “Kami mengimbau masyarakat ikut bersama-sama menjaga kebersihan dan membudayakan bersih untuk kita. Nanti sungai juga akan diperbaiki kondisinya, agar aliran lebih baik,” katanya.

Seorang warga korban banjir, Evi, mengamini bahwa banjir kali ini adalah yang paling besar sejak tahun 2015. Namun dia bersyukur, banjir dapat surut dalam tempo setengah hari.

Warga mengucapkan terima kasih dengan adanya bantuan makanan dan jasa yang lancar dari BPBD Binjai. “Kami mendapat bantuan makanan untuk sekeluarga. Langsung dibagikan orang BPBD dari pagi sampai tiga kali sehari. Semalam pas kejadian, kami dibantu juga sama BPBD dan polisi bersih-bersih,” pungkasnya.

Situasi terkini di lapangan, air telah berangsur surut sejak Kamis pagi. Personel BPBD Kota Binjai masih terlihat kerja lembur memberikan pelayanan kepada masyarakat. (ted)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/