SERGAI, SUMUTPOS.CO- Politeknik Negeri Medan (Polmed) mendorong peningkatan pelaku usaha pembuatan batu bata di Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), baru-baru ini.
Upaya peningkatan yang dilakukan yaitu mengadakan kegiatan pengabdian penerapan teknologi tepat guna (PPTTG) dengan merevitalisasi peralatan screw conveyor, salah satu perlengkapan produksi batu bata.
Soni Hestukoro ST MT selaku ketua tim pengabdian mengatakan, usaha pembuatan batu bata yang didorong peningkatan bisnisnya adalah milik Supriadi. “Pelaku usaha mengalami permasalahan terkait seringnya peralatan screw conveyor untuk mengadon batu bata mengalami keausan saat digunakan,” ujar Soni didampingi anggota tim pengabdian, Ir Rufinus Nainggolan MT dan Anggiat P Simbolon SE M.Si, Jumat (20/11).
Karena itu, lanjut Soni, dalam mengatasi permasalahan tersebut maka tim pengabdian melakukan penggantian screw conveyor dengan menyesuaikan kapasitas yang ada terhadap ukuran conveyor. “Selain itu, kami juga menggunakan material yang lebih tebal pada bagian screw untuk menurunkan laju keausan,” ungkapnya.
Soni berharap, dengan revitalisasi peralatan ini nantinya dapat bermanfaat dan lebih meningkatkan lagi usaha pembuatan batu bata tersebut. “Sebelumnya pada bulan Oktober lalu, tim pengabdian sudah datang untuk menyerahkan peralatan dan instalasinya. Kemudian, pada Rabu (18/11) datang lagi untuk memastikan peralatan sudah berfungsi dengan baik,” imbuhnya.
Sementara, Supriadi, pemilik usaha pembuatan batu bata mengucapkan terima kasih dan sangat beryukur. “Harapan saya, ke depannya kami masih tetap bisa bermitra,” imbuhnya. (ris/ram)
SERGAI, SUMUTPOS.CO- Politeknik Negeri Medan (Polmed) mendorong peningkatan pelaku usaha pembuatan batu bata di Desa Pematang Sijonam, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai), baru-baru ini.
Upaya peningkatan yang dilakukan yaitu mengadakan kegiatan pengabdian penerapan teknologi tepat guna (PPTTG) dengan merevitalisasi peralatan screw conveyor, salah satu perlengkapan produksi batu bata.
Soni Hestukoro ST MT selaku ketua tim pengabdian mengatakan, usaha pembuatan batu bata yang didorong peningkatan bisnisnya adalah milik Supriadi. “Pelaku usaha mengalami permasalahan terkait seringnya peralatan screw conveyor untuk mengadon batu bata mengalami keausan saat digunakan,” ujar Soni didampingi anggota tim pengabdian, Ir Rufinus Nainggolan MT dan Anggiat P Simbolon SE M.Si, Jumat (20/11).
Karena itu, lanjut Soni, dalam mengatasi permasalahan tersebut maka tim pengabdian melakukan penggantian screw conveyor dengan menyesuaikan kapasitas yang ada terhadap ukuran conveyor. “Selain itu, kami juga menggunakan material yang lebih tebal pada bagian screw untuk menurunkan laju keausan,” ungkapnya.
Soni berharap, dengan revitalisasi peralatan ini nantinya dapat bermanfaat dan lebih meningkatkan lagi usaha pembuatan batu bata tersebut. “Sebelumnya pada bulan Oktober lalu, tim pengabdian sudah datang untuk menyerahkan peralatan dan instalasinya. Kemudian, pada Rabu (18/11) datang lagi untuk memastikan peralatan sudah berfungsi dengan baik,” imbuhnya.
Sementara, Supriadi, pemilik usaha pembuatan batu bata mengucapkan terima kasih dan sangat beryukur. “Harapan saya, ke depannya kami masih tetap bisa bermitra,” imbuhnya. (ris/ram)