Diikuti Observer Dunia
MEDAN-Sebanyak 350 peserta memulai petualang di ajang olahraga bermotor lintas alam ‘XTrim Sumatera Expedition 2011’ (XSE 2011) yang berlangsung di kawasan Pulau Samosir, Danau Toba dan Tanah Karo serta Deliserdang mulai Jumat (18/3) hari ini.
Start akan dimulai pagi ini dari Tuk-tuk di Pulau Samosir dan dilepas Bupati Samosir Mangindar Simbolon didampingi Ketua Umum XTrim Doddy.
Ketua Umum klub XTrim (Expedition Trail Sumatera) Indonesia Doddy mengatakan di Tuk-tuk, Samosir, Kamis (17/3), event berskala nasional ini diikuti oleh 350 pengendara motor sport jenis trail dari seluruh Indonesia dan beberapa observer dari negeri luar.
Peserta, dalam kegiatan selama tiga hari penuh ini, juga tidak hanya dari Sumut, tetapi ada yang datang dari Aceh, Riau, Sumbar, dan Jawa, sehingga menjadikannya semacam arena rendezvous para trail raider se tanah air.
“Sejauh ini, selain dari Sumut dan Aceh, klub-klub luar yang sudah menyatakan minat datang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Bali, Kaltim, Lampung, Palembang, Pekanbaru dan Duri, Jambi, serta dari Bukittinggi. Selain itu masih ada beberapa observer dari Malaysia , Singapura , Thailand , Australia , Austria dan Jerman,” ungkap Doddy, didampingi Ketua Panpel CHJ Gultom
Kegiatan tidak hanya mengangkat gengsi Sumut di kancah nasional, tetapi lebih dari itu, juga untuk lebih mempromosikan olahraga minat khusus yang berpotensi mempromosikan pariwisata nasional. “Event ini bakal menjadi salah satu ikon olahraga petualang di Sumut, yang mempunyai potensi wisata luar biasa,” tambahnya.
Doddy menyebut, rute dalam event tersebut berjarak 385 Km yang akan ditempuh sejak Jumat. Etape pertama dimulai di Tuktuk Pulau Samosir, menyusur jalur tua yang dibuat oleh Belanda di puncak Pulau Samosir, dan etape kedua menaiki puncak Pusuk Buhit dan bermalam di Tongging yang mempunyai kaki air terjun terbesar di Asia, Si Piso-piso.
Sementara pada hari kedua akan menjelajahi dataran tinggi di kabupaten Karo dan finish di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Hari terakhir 20 Maret akan diwarnai oleh jalur dengan karakter sungai dan bukit dan akan berakhir di Istana Maimun, Medan , di mana di sini sudah dipersiapkan seabreg kegiatan otomotif yang melibatkan klub-klub di daerah ini.
CJH Gultom menambahkan, event dengan tag line ‘Deep Jungle Enduro Challenge’ ini juga dirangkai aneka kegiatan dan bhakti sosial, seperti pada start 18 Maret di Tuk-tuk diwarnai penanaman pohon untuk penghijauan. Kemudian, bhakti sosial berupa pengobatan gratis dan pembagian kaca mata baca untuk manula, beserta penaburan 20 ribu benih ikan saat start hari II 19 Desember di Tongging. “Di hari terakhir 20 Maret yang finish di Medan , kita juga sudah siapkan seabreg acara termasuk penyerahan cendera mata untuk semua peserta.,” ungkap Gultom. (jun)