30 C
Medan
Monday, October 28, 2024
spot_img

Guru Harus Bermental Baja

GURU yang bertugas di daerah terpencil dan tertinggal harus memiliki mental baja. Ini perlu, agar mereka bisa bertahan dan tidak meninggalkan tugasnya dalam mengajar di daerah tersebut. Hal ini disampaikan Pembantu Rektor I Unimed Prof Khairil Ansari kepada wartawan Sumut Pos Rahmat Sazaly Munthe, Jumat (9/12). Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang dilakukan untuk membentuk mental guru yang ditugaskan di daerah-daerah terpencil?

Demi mensukseskan pengabdian para guru yang ditempatkan di daerah terpencil dan tertinggal, sebaiknya institusi-institusi pendidikan memberikan pembekalanpembekalan mental dan wawasan. Misalnya dengan bantuan militer untuk membimbing kesiapan mental dan bertahan hidup para guru yang mengabdi di daerah tertinggal itu.

Juga seperti pemberian pembekalan melalui workshop pengembangan perangkat pembelajaran dan evaluasi, pelatihan ketrampilan sosial di masyarakat dan wawasan kebangsaan dan bela negara. Sebelumnya, apa Unimed sudah melakukan hal itu? Sudah. Pada pelaksanaan itu, para guru menjalani kegiatan prakondisi selama 12 hari. Dan kami menempatkan mereka di Kabupaten Simeulue, Aceh, dan Aceh Barat. Kegiatan-kegiatan seperti ini juga merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional dengan sebutan Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T).

Kegiatan tersebut merupakan program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni ‘Indonesia Maju Bersama’ dengan tujuan meningkatkan percepatan pembangunan pendidikan di Indonesia. Apa yang mendasari program ini dibentuk?

Karena, kondisi yang ada saat ini di daerah tertinggal, terdepan dan terluar jauh tertinggal dengan di perkotaan, dan kabupaten. Khususnya dalam perkembangan pendidikan. Pengabdian di daerah terpencil seperti Kabupaten Simeulue dan Aceh Barat tidak semudah tinggal di wilayah kota. Para guru harus memiliki kesiapan mental yang baik. Di sana kondisinya mungkin serba terbatas, tidak ada listrik, atau tidak ada hiburan dan jauh di pelosok. Jadi benar- benar kesiapan mental itu perlu.

Apa reward bagi guru yang rela mengabdi ini, dan berapa lama mereka harus bertahan?

Para guru yang ditempatkan di dua daerah tersebut akan mengabdi selama satu tahun. Setiap guru akan mendapatkan insentif sebesar Rp2 juta per bulannya. Setelah melewati masa satu tahun, para guru ini mendapatkan fasilitas mengikuti program pendidikan profesi guru. Tapi, jika para guru ingkar, tidak displin dan melanggar kontrak maka wajib dikenai sanksi, berupa pemulangan biaya yang sudah diberikan, dan gugur sebagai peserta. (*)

GURU yang bertugas di daerah terpencil dan tertinggal harus memiliki mental baja. Ini perlu, agar mereka bisa bertahan dan tidak meninggalkan tugasnya dalam mengajar di daerah tersebut. Hal ini disampaikan Pembantu Rektor I Unimed Prof Khairil Ansari kepada wartawan Sumut Pos Rahmat Sazaly Munthe, Jumat (9/12). Berikut petikan wawancaranya.

Apa yang dilakukan untuk membentuk mental guru yang ditugaskan di daerah-daerah terpencil?

Demi mensukseskan pengabdian para guru yang ditempatkan di daerah terpencil dan tertinggal, sebaiknya institusi-institusi pendidikan memberikan pembekalanpembekalan mental dan wawasan. Misalnya dengan bantuan militer untuk membimbing kesiapan mental dan bertahan hidup para guru yang mengabdi di daerah tertinggal itu.

Juga seperti pemberian pembekalan melalui workshop pengembangan perangkat pembelajaran dan evaluasi, pelatihan ketrampilan sosial di masyarakat dan wawasan kebangsaan dan bela negara. Sebelumnya, apa Unimed sudah melakukan hal itu? Sudah. Pada pelaksanaan itu, para guru menjalani kegiatan prakondisi selama 12 hari. Dan kami menempatkan mereka di Kabupaten Simeulue, Aceh, dan Aceh Barat. Kegiatan-kegiatan seperti ini juga merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional dengan sebutan Sarjana Mendidik di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM3T).

Kegiatan tersebut merupakan program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni ‘Indonesia Maju Bersama’ dengan tujuan meningkatkan percepatan pembangunan pendidikan di Indonesia. Apa yang mendasari program ini dibentuk?

Karena, kondisi yang ada saat ini di daerah tertinggal, terdepan dan terluar jauh tertinggal dengan di perkotaan, dan kabupaten. Khususnya dalam perkembangan pendidikan. Pengabdian di daerah terpencil seperti Kabupaten Simeulue dan Aceh Barat tidak semudah tinggal di wilayah kota. Para guru harus memiliki kesiapan mental yang baik. Di sana kondisinya mungkin serba terbatas, tidak ada listrik, atau tidak ada hiburan dan jauh di pelosok. Jadi benar- benar kesiapan mental itu perlu.

Apa reward bagi guru yang rela mengabdi ini, dan berapa lama mereka harus bertahan?

Para guru yang ditempatkan di dua daerah tersebut akan mengabdi selama satu tahun. Setiap guru akan mendapatkan insentif sebesar Rp2 juta per bulannya. Setelah melewati masa satu tahun, para guru ini mendapatkan fasilitas mengikuti program pendidikan profesi guru. Tapi, jika para guru ingkar, tidak displin dan melanggar kontrak maka wajib dikenai sanksi, berupa pemulangan biaya yang sudah diberikan, dan gugur sebagai peserta. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/