25 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Masyarakat Binjai Masih Gamang Vaksin Covid-19

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan Kota Binjai mengakui, adanya kontroversi di tengah masyarakat soal vaksinisasi pencegahan penyebaran Covid-19. Sejauh ini, pemerintah pusat sudah mengirim vaksin ke sejumlah daerah, termasuk Sumatera Utara.

“Memang sih masih kontroversi karena isu yang beredar itu macam-macam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr Sugianto ketika dikonfirmasi, Rabu (6/1).

Karenanya, menurut dia, Pemerintah Kota Binjai tidak dapat melakukan riset atau jajak pendapat melalui kuisioner yang dibagi ke masyarakat terkait vaksin tersebut. Menurut dia, Dinkes Binjai takut salah persepsi ketika melakukan riset terkait tingkat partisipasi masyarakat biasa yang bersedia divaksin.

“Nanti kita lihat saja pada saat pelaksanaannya. Nampak nanti (masyarakat menolak atau tidak),” sambung dia.

Meski demikian, Sugianto menegaskan, Dinskes sudah memberi pelatihan maupun edukasi soal vaksinasi kepada petugas yang akan memberikannya kepada masyarakat. “Diisukan (vaksin) yang tidak halal buat masyarakat jadi gamang. Memang saya akui, kegamanagan itu ada (di tengah masyarakat),” kata dia.

“Saya selaku kadis siap divaksin. Saya juga akan minta duluan divaksin seperti presiden juga, siap (divaksin),” sambung dia.

Lantas kapan vaksin tersebut disalurkan ke Binjai? Sugianto menjawab, Dinkes Binjai masih menunggu petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Rencananya, kata dia, Juknis tersebut keluar pada 14 Januari 2021. “Kita masig menunggu arahan dari Dinkes Sumut dan Kemenkes untuk pendistribusian. Diutamakan tahap pertama, tenaga kesehatan yang divaksin, baru tenaga pelayanan publik lainnya,” beber dia.

Dia menambahkan, Dinkes Binjai sudah mengirimkan data jumlah tenaga kesehatan yang ada sekitar 1.500-an orang. Sugianto berharap, seluruh nakes yang ada di Binjai dapat divaksin.

“Namun tidak semua ditampung. Jumlah yang dikirim (dari pusat) juga tidak tertampung semua, karena keterbatasan jumlah,” kata dia.

Sugianto melanjutkan, vaksin yang akan disuntik ke masyarakat tidak ada yang berbayar. Sejauh ini, grafik penyebaran virus di Kota Binjai menunjukan grafik menurun drastis pada sepekan belakangan. “Yang sembuh juga banyak dan yang meninggal juga sudah hampir tidak ada,” pungkasnya. (ted)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Kesehatan Kota Binjai mengakui, adanya kontroversi di tengah masyarakat soal vaksinisasi pencegahan penyebaran Covid-19. Sejauh ini, pemerintah pusat sudah mengirim vaksin ke sejumlah daerah, termasuk Sumatera Utara.

“Memang sih masih kontroversi karena isu yang beredar itu macam-macam,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Binjai, dr Sugianto ketika dikonfirmasi, Rabu (6/1).

Karenanya, menurut dia, Pemerintah Kota Binjai tidak dapat melakukan riset atau jajak pendapat melalui kuisioner yang dibagi ke masyarakat terkait vaksin tersebut. Menurut dia, Dinkes Binjai takut salah persepsi ketika melakukan riset terkait tingkat partisipasi masyarakat biasa yang bersedia divaksin.

“Nanti kita lihat saja pada saat pelaksanaannya. Nampak nanti (masyarakat menolak atau tidak),” sambung dia.

Meski demikian, Sugianto menegaskan, Dinskes sudah memberi pelatihan maupun edukasi soal vaksinasi kepada petugas yang akan memberikannya kepada masyarakat. “Diisukan (vaksin) yang tidak halal buat masyarakat jadi gamang. Memang saya akui, kegamanagan itu ada (di tengah masyarakat),” kata dia.

“Saya selaku kadis siap divaksin. Saya juga akan minta duluan divaksin seperti presiden juga, siap (divaksin),” sambung dia.

Lantas kapan vaksin tersebut disalurkan ke Binjai? Sugianto menjawab, Dinkes Binjai masih menunggu petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Rencananya, kata dia, Juknis tersebut keluar pada 14 Januari 2021. “Kita masig menunggu arahan dari Dinkes Sumut dan Kemenkes untuk pendistribusian. Diutamakan tahap pertama, tenaga kesehatan yang divaksin, baru tenaga pelayanan publik lainnya,” beber dia.

Dia menambahkan, Dinkes Binjai sudah mengirimkan data jumlah tenaga kesehatan yang ada sekitar 1.500-an orang. Sugianto berharap, seluruh nakes yang ada di Binjai dapat divaksin.

“Namun tidak semua ditampung. Jumlah yang dikirim (dari pusat) juga tidak tertampung semua, karena keterbatasan jumlah,” kata dia.

Sugianto melanjutkan, vaksin yang akan disuntik ke masyarakat tidak ada yang berbayar. Sejauh ini, grafik penyebaran virus di Kota Binjai menunjukan grafik menurun drastis pada sepekan belakangan. “Yang sembuh juga banyak dan yang meninggal juga sudah hampir tidak ada,” pungkasnya. (ted)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/