25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Kubu Khan Lakukan Penyelidikan

WASHINGTON – Kekalahan Amir Khan yang membuatnya kehilangan dua sabuk juara dunia berbuntut panjang. Kubu Khan siap membawa indikasi kecurangan yang didapat dari duel akhir pekan lalu ke ranah hukum. Mereka berniat melakukan penyelidikan atas keputusan buruk yang diberikan wasit pertandingan Joe Cooper dan para hakim pertandingan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Khan mengalami kalah angka saat menghadapi petinju Amerika Serikat (AS) Lamont Peterson, Minggu (11/12) WIB, di Walter E. Washington Convention Center, Washington, AS. Setelah menjatuhkan Peterson di ronde pertama, Khan malah mendapatkan dua kali pengurangan poin. Pengurangan diputuskan wasit Cooper dengan alasan yang sama, dia menilai Khan melakukan dorongan pada Peterson.

Usai pertarungan, Khan menyatakan kekesalannya dengan menganggap kemenangannya telah dirampok. Dia tak menyalahkan Peterson, tapi dia dengan jelas menuding Wasit Cooper melakukan cara ilegal untuk memaksakan kemenangan bagi petinju tuan rumah.

“Sepertinya saya menghadapi dua orang sekaligus di atas ring, wasit dan Lamont. Saya terpaksa mendorong Lamont karena dia datang dengan kepala yang rendah. Tak ada hal lain yang bisa saya lakukan,” kata Khan, seperti dikutip AFP.
Niat kubu Khan memperkarakan insiden tersebut mendapat dukungan dari promotor laga tersebut, Golden Boy Promotions (GBP).

Sebelumnya, salah satu pendiri GBP Oscar De La Hoya yang turun tangan langsung untuk duel tersebut, menyatakan Khan memang tak pantas kalah. Mereka menyadari, membawa hasil pertarungan ke meja hijau merupakan kasus yang amat langka di Washington.

“Tim Khan dan GBP bermaksud melakukan penyelidikan dengan Badan Tinju (Negara bagian) District Columbia, IBF dan WBA, terkait dengan penampilan wasit Joseph Cooper. Juga, melakukan klarifikasi atas penafsiran pada hasil akhir pertarungan,” demikian pernyataan dari GBP.

Kejanggalan terlihat menjelang pengumuman hasil pertarungan. Terjadi perundingan yang cukup lama di antara hakim pertandingan, bahkan lebih lama dari biasanya sebelum announcer mengumumkan hasil tersebut. Ketika diumumkan, yang diucapkan announcer dengan yang tertera di kartu skor para hakim berbeda.
Kontroversi terbesar terjadi ketika Cooper melakukan pengurangan poin di ronde ke-12. Sebelum keputusan tersebut diambil, kedua petinju berimbang dan memiliki poin yang sama. Jika laga berakhir draw, gelar masih akan dimiliki Khan.

Tak urung, hal itu menghambat niat Khan untuk segera naik kelas ke kelas welter. Dia berniat melakoni satu laga lagi di kelas welter ringan, yaitu rematch melawan Peterson. Peterson pun mengirim sinyal setuju untuk pertarungan ulang. (ady/diq/jpnn)

WASHINGTON – Kekalahan Amir Khan yang membuatnya kehilangan dua sabuk juara dunia berbuntut panjang. Kubu Khan siap membawa indikasi kecurangan yang didapat dari duel akhir pekan lalu ke ranah hukum. Mereka berniat melakukan penyelidikan atas keputusan buruk yang diberikan wasit pertandingan Joe Cooper dan para hakim pertandingan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Khan mengalami kalah angka saat menghadapi petinju Amerika Serikat (AS) Lamont Peterson, Minggu (11/12) WIB, di Walter E. Washington Convention Center, Washington, AS. Setelah menjatuhkan Peterson di ronde pertama, Khan malah mendapatkan dua kali pengurangan poin. Pengurangan diputuskan wasit Cooper dengan alasan yang sama, dia menilai Khan melakukan dorongan pada Peterson.

Usai pertarungan, Khan menyatakan kekesalannya dengan menganggap kemenangannya telah dirampok. Dia tak menyalahkan Peterson, tapi dia dengan jelas menuding Wasit Cooper melakukan cara ilegal untuk memaksakan kemenangan bagi petinju tuan rumah.

“Sepertinya saya menghadapi dua orang sekaligus di atas ring, wasit dan Lamont. Saya terpaksa mendorong Lamont karena dia datang dengan kepala yang rendah. Tak ada hal lain yang bisa saya lakukan,” kata Khan, seperti dikutip AFP.
Niat kubu Khan memperkarakan insiden tersebut mendapat dukungan dari promotor laga tersebut, Golden Boy Promotions (GBP).

Sebelumnya, salah satu pendiri GBP Oscar De La Hoya yang turun tangan langsung untuk duel tersebut, menyatakan Khan memang tak pantas kalah. Mereka menyadari, membawa hasil pertarungan ke meja hijau merupakan kasus yang amat langka di Washington.

“Tim Khan dan GBP bermaksud melakukan penyelidikan dengan Badan Tinju (Negara bagian) District Columbia, IBF dan WBA, terkait dengan penampilan wasit Joseph Cooper. Juga, melakukan klarifikasi atas penafsiran pada hasil akhir pertarungan,” demikian pernyataan dari GBP.

Kejanggalan terlihat menjelang pengumuman hasil pertarungan. Terjadi perundingan yang cukup lama di antara hakim pertandingan, bahkan lebih lama dari biasanya sebelum announcer mengumumkan hasil tersebut. Ketika diumumkan, yang diucapkan announcer dengan yang tertera di kartu skor para hakim berbeda.
Kontroversi terbesar terjadi ketika Cooper melakukan pengurangan poin di ronde ke-12. Sebelum keputusan tersebut diambil, kedua petinju berimbang dan memiliki poin yang sama. Jika laga berakhir draw, gelar masih akan dimiliki Khan.

Tak urung, hal itu menghambat niat Khan untuk segera naik kelas ke kelas welter. Dia berniat melakoni satu laga lagi di kelas welter ringan, yaitu rematch melawan Peterson. Peterson pun mengirim sinyal setuju untuk pertarungan ulang. (ady/diq/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/