24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

SMA Negeri 1 Telukdalam Masih Belajar Daring

NISEL, SUMUTPOS.CO – Sejumlah sekolah di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) masih belum diizinkan belajar tatap muka. Para pelajar di sana, masih mengikuti proses belajar daring dari rumah. Seperti sekolah rujukan SMA Negeri 1 Telukdalam, hingga sekarang siswanya masih belajar lewat daring.

TEMU PERS: Kepala SMA Negeri 1 Telukdalam, Nursari Manulang saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Hal ini dibenarkan Kepala SMA Negeri 1 Telukdalam, Nursari Manulang kepada Sumut Pos. “Kita masih belajar di rumah lewat daring,” kata Nursari. Selasa, (26/1).

“Walaupun Kepulauan Nias tidak termasuk zona merah penyebaran Covid, namun saya tidak berani mengadakan belajar tatap muka,” imbuhnya.

Disebutnya, para siswa kadang kala datang ke sekolah dengan tujuan meningkatkan imun tubuh lewat olahraga futsal, namun hal itu tetap dibatasi jumlahnya.

“Guru-guru sebagian juga kita suruh di rumah sambil mengajar lewat daring terhadap siswa kita, dan juga ada beberapa guru yang hadir di sekolah sebagai piket, walaupun tidak lama lalu pulang ke rumahnya,” jelasnya.

Dia pun mengimbau kepada siswa dan guru-guru untuk tetap mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Kita tahu hingga sekarang korban Covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Jadi jangan abai, ikuti protokol kesehatan,” pungkasnya. (mag-10)

NISEL, SUMUTPOS.CO – Sejumlah sekolah di Kabupaten Nias Selatan (Nisel) masih belum diizinkan belajar tatap muka. Para pelajar di sana, masih mengikuti proses belajar daring dari rumah. Seperti sekolah rujukan SMA Negeri 1 Telukdalam, hingga sekarang siswanya masih belajar lewat daring.

TEMU PERS: Kepala SMA Negeri 1 Telukdalam, Nursari Manulang saat memberikan keterangan kepada wartawan.

Hal ini dibenarkan Kepala SMA Negeri 1 Telukdalam, Nursari Manulang kepada Sumut Pos. “Kita masih belajar di rumah lewat daring,” kata Nursari. Selasa, (26/1).

“Walaupun Kepulauan Nias tidak termasuk zona merah penyebaran Covid, namun saya tidak berani mengadakan belajar tatap muka,” imbuhnya.

Disebutnya, para siswa kadang kala datang ke sekolah dengan tujuan meningkatkan imun tubuh lewat olahraga futsal, namun hal itu tetap dibatasi jumlahnya.

“Guru-guru sebagian juga kita suruh di rumah sambil mengajar lewat daring terhadap siswa kita, dan juga ada beberapa guru yang hadir di sekolah sebagai piket, walaupun tidak lama lalu pulang ke rumahnya,” jelasnya.

Dia pun mengimbau kepada siswa dan guru-guru untuk tetap mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Kita tahu hingga sekarang korban Covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Jadi jangan abai, ikuti protokol kesehatan,” pungkasnya. (mag-10)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/