31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

6 Pelaku UKM Berkolaborasi Buka Pondok Kue Legend

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Di masa Covid-19, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), harus memiliki inovasi-inovasi baru untuk menarik minat pembeli. Selain bekurangnya daya beli masyarakat, para kompetitor di bidang yang sama juga jumlahnya tidak sedikit.

Bersama: Indah Permata Lintang, owner Pondok Kue Legend berfoto bersama suami dan rekan-rekan sesama bisnisnya, di Jalan Candi Borobudur, Medan, Rabu (27/1). dewi/sumut pos.

Hal itu menjadi perhatian Indah Permata Lintang, owner Pondok Kue Legend, Jalan Candi Borobudur, Medan. Ditemui Sumut Pos di toko kuenya tersebut, Indah menuturkan, usahanya tersebut hasil dari kolaborasi dengan lima teman-temannyan

“Awalnya gabung dengan teman-teman, karena Covid-19, pendapatan mereka berkurang, baik pendapatan sebagai pelaku UKM, maupun pendapatan dari suaminya. Sehingga, masing-masing menuangkan idenya, bisnis apa kira-kira yang dapat mendongkrak pendapatan,” ujarnya usai acara Grand Opening Pondok Kue Legend, Rabu (27/1).

Akhirnya, lanjut Indah, disepakati berenam, yang masing-masing memiliki keahlian membuat kue, seperti ada yang pandai membuat kue bingka bakar, kue jongkong, nasi uduk, dan sebagainya.

“Dari diskusi ringan itu, tercetuslah ide membuat sebuah usaha, tetapi bisa untuk semua dan saling membantu. Akhirnya jadilah satu usaha bernama Pondok Kue Legend. Dulunya masing-masing kita buka sendiri, atau sistim pesanan dari tetangga atau relasi, tetapi menurun pendapatan. Jadi saya rekrutlah lima orang teman saya ini untuk satu usaha. Untuk kuenya, ada beberapa yang saya buat, tetapi kebanyakan pemasok kue dari 5 teman saya itu,” bebernya.

Ia mengungkapkan, kue yang dijual khusus kue-kue tradisional, yang saat ini sudah mulai langka. Selain itu juga menjual makanan kemasan (pack), seperti nasi uduk yang dijual menggunakan kotak atau box dan juga paket pesanan atau paket kue tampah.

Indah menjelaskan, pihaknya membuka usaha tersebut dari pukul 07.00 WIB. Adapun untuk harga kuenya, Indah menjual Rp1.000-Rp3.000 per pcs. Untuk paket kue tampah dengan harga Rp100 ribu-Rp300 ribu per tampah. Sedangkan untuk packing Rp7.000-Rp10.000 per box.

Kue-kue yang dijual, di antaranya kue jongkong, kue buah malaka, kue putri no’ong, kue bingka bakar, ongol-ongol. “Pokoknya kue-kue tradisional zaman dulu lah. Nanti Bulan Ramadhan, kita juga buka sampai sore. Bahkan rencana buka bazar,” ucapnya.

Ia berharap, untuk ke depannya, usaha kuenya itu dapat laris, meskipun saat ini terdampak Covid-19, yang berpengaruh terhadap pembeli. “Pedagang ini kan mengharapkan pembeli, tentu berharap dapat meningkatkan pendapatan, apalagi kita-kita ini adalah ibu-ibu rumah tangga,” tuturnya.

Di dalam berbisnis kue ini, Indah bersama rekan-rekannya juga memiliki strategi untuk meningkatkan pangsa pasar, yakni dengan meningkatkan kualitas kue dengan membuat rasa kue lebih enak dan legit.

“Yang pasti memiliki cita rasa khas dan cocok untuk semua lidah penikmat kue. Lalu, meningkatkan penjualan di media sosial (medsos). Tentu kita bercermin dan berupaya meningkatkan penghasilan dari penjualan-penjualan kita sebelumnya,” pungkasnya. (mag-1/ila)

NB: Teks Foto: 1) Bersama: Indah Permata Lintang, owner Pondok Kue Legend berfoto bersama suami dan rekan-rekan sesama bisnisnya, di Jalan Candi Borobudur, Medan, Rabu (27/1). Sumut Pos/ Dewi.

2) Melayani: Indah Permata Lintang, owner Pondok Kue Legend saat melayani pembeli, di Jalan Candi Borobudur, Medan, Rabu (27/1). Sumut Pos/ Dewi.

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Di masa Covid-19, para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), harus memiliki inovasi-inovasi baru untuk menarik minat pembeli. Selain bekurangnya daya beli masyarakat, para kompetitor di bidang yang sama juga jumlahnya tidak sedikit.

Bersama: Indah Permata Lintang, owner Pondok Kue Legend berfoto bersama suami dan rekan-rekan sesama bisnisnya, di Jalan Candi Borobudur, Medan, Rabu (27/1). dewi/sumut pos.

Hal itu menjadi perhatian Indah Permata Lintang, owner Pondok Kue Legend, Jalan Candi Borobudur, Medan. Ditemui Sumut Pos di toko kuenya tersebut, Indah menuturkan, usahanya tersebut hasil dari kolaborasi dengan lima teman-temannyan

“Awalnya gabung dengan teman-teman, karena Covid-19, pendapatan mereka berkurang, baik pendapatan sebagai pelaku UKM, maupun pendapatan dari suaminya. Sehingga, masing-masing menuangkan idenya, bisnis apa kira-kira yang dapat mendongkrak pendapatan,” ujarnya usai acara Grand Opening Pondok Kue Legend, Rabu (27/1).

Akhirnya, lanjut Indah, disepakati berenam, yang masing-masing memiliki keahlian membuat kue, seperti ada yang pandai membuat kue bingka bakar, kue jongkong, nasi uduk, dan sebagainya.

“Dari diskusi ringan itu, tercetuslah ide membuat sebuah usaha, tetapi bisa untuk semua dan saling membantu. Akhirnya jadilah satu usaha bernama Pondok Kue Legend. Dulunya masing-masing kita buka sendiri, atau sistim pesanan dari tetangga atau relasi, tetapi menurun pendapatan. Jadi saya rekrutlah lima orang teman saya ini untuk satu usaha. Untuk kuenya, ada beberapa yang saya buat, tetapi kebanyakan pemasok kue dari 5 teman saya itu,” bebernya.

Ia mengungkapkan, kue yang dijual khusus kue-kue tradisional, yang saat ini sudah mulai langka. Selain itu juga menjual makanan kemasan (pack), seperti nasi uduk yang dijual menggunakan kotak atau box dan juga paket pesanan atau paket kue tampah.

Indah menjelaskan, pihaknya membuka usaha tersebut dari pukul 07.00 WIB. Adapun untuk harga kuenya, Indah menjual Rp1.000-Rp3.000 per pcs. Untuk paket kue tampah dengan harga Rp100 ribu-Rp300 ribu per tampah. Sedangkan untuk packing Rp7.000-Rp10.000 per box.

Kue-kue yang dijual, di antaranya kue jongkong, kue buah malaka, kue putri no’ong, kue bingka bakar, ongol-ongol. “Pokoknya kue-kue tradisional zaman dulu lah. Nanti Bulan Ramadhan, kita juga buka sampai sore. Bahkan rencana buka bazar,” ucapnya.

Ia berharap, untuk ke depannya, usaha kuenya itu dapat laris, meskipun saat ini terdampak Covid-19, yang berpengaruh terhadap pembeli. “Pedagang ini kan mengharapkan pembeli, tentu berharap dapat meningkatkan pendapatan, apalagi kita-kita ini adalah ibu-ibu rumah tangga,” tuturnya.

Di dalam berbisnis kue ini, Indah bersama rekan-rekannya juga memiliki strategi untuk meningkatkan pangsa pasar, yakni dengan meningkatkan kualitas kue dengan membuat rasa kue lebih enak dan legit.

“Yang pasti memiliki cita rasa khas dan cocok untuk semua lidah penikmat kue. Lalu, meningkatkan penjualan di media sosial (medsos). Tentu kita bercermin dan berupaya meningkatkan penghasilan dari penjualan-penjualan kita sebelumnya,” pungkasnya. (mag-1/ila)

NB: Teks Foto: 1) Bersama: Indah Permata Lintang, owner Pondok Kue Legend berfoto bersama suami dan rekan-rekan sesama bisnisnya, di Jalan Candi Borobudur, Medan, Rabu (27/1). Sumut Pos/ Dewi.

2) Melayani: Indah Permata Lintang, owner Pondok Kue Legend saat melayani pembeli, di Jalan Candi Borobudur, Medan, Rabu (27/1). Sumut Pos/ Dewi.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/