MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga keracunan limbah, puluhan ekor ikan berbagai jenis ditemukan mengambang di Sungai Deli Lingkungan 28 dan 29 Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Senin (8/2) sekira pukul 08.00 WIB.
Kematian puluhan ekor ikan diduga akibat limbah beracun yang dibuang oleh pengelola industri atau pabrik ditanggok masyarakat di sekitar pinggiran Sungai Deli.
Aktivis Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan dan B3 Indonesia, Zulkarnain berada di lokasi mengatakan kematian puluhan ekor ikan tersebut terlihat sejak dua hari. Setiap harinya terlihat ikan-ikan yang sudah mati hanyut terbawa arus sungai menuju muara Laut Belawan.
Hal itu diketahuinya saat dirinya sedang mencari cacing sungai, ia melihat banyak ikan mati yang mengambang dan terbawa arus sungai. “Ikan-ikan yang mati diduga karena menelan limbah yang berasal dari pabrik atau usaha industri yang berada di pinggiran sungai,” ujar Zulkarnain.
Dijelaskan Zulkarnain, para aktivis nantinya akan melakukan pemantauan di sepanjang Sungai Deli, apalagi banyak pabrik-pabrik yang diduga membuang limbah ke dalam sungai. “Pipa-pipa limbah dari pabrik sengaja dialirkan ke sungai dan pipa-pipa limbah sengaja ditutupi semak-semak belukar agar tidak diketahui atau dilihat warga masyarakat,” katanya.
Zulkarnain mengharapkan agar instansi terkait secepatnya melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian ikan-ikan tersebut, apalagi sejak lama banyak warga yang memancing ikan di Sungai Deli dan hasil pancingan untuk dikonsumi.
“Instansi terkait agar secepatnya melakukan penyelidikan untuk mengetahui apa penyebab kematian ikan-ikan tersebut, apalagi banyak warga pinggiran sungai yang menangkap ikan untuk dikonsumsi,” tegas Zulkarnain.
Sejumlah ikan-ikan dengan Ikan Lemeduk dan Ikan Mas terbawa arus sungai dengan kondisi baru mati beberapa jam karena kondisi terlihat masih bagus dan tidak busuk. Bobot ikan rata-rata seberat 0,6 gram hingga 1 Kg. Setelah diangkut dengan menggunakan tangguk, selanjutnya puluhan ikan mati tersebut diletakkan di darat untuk ditanam.(fac/ila)