26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pemko Tebingtinggi Sosialisasi Pembentukan KSB

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan membuka kegiatan koordinasi, sosialisasi, dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB), yang diprakarsai Dinas Sosial Kota Tebingtinggi di Gedung Hj Sawiyah Nasution, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Rabu (17/3).

BUKA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan ketika membuka kegiatan pembentukan kampung siaga bencana di Gedung Hj Sawiyah Nasution, Rabu (17/3).

Umar Zunaidi Hasibuan menyatakan bahwa kampung menjadi tujuan utama karena pada hakikatnya landasan pertama dari kehidupan ini dari rumah tangga. Aman rumah tangga, aman lingkungan, aman kelurahan, aman kecamatan, dan aman kota. Maka ketahanan dan pertahanan yang utama itu adalah keluarga dan lingkungan. 

“Dalam menghadapi bencana. Kita harus siap data, contohnya di Nias ketika terjadi gempa, satu data base diperlukan perkelurahan, berapa jumlah warga dan berapa kepala keluarganya, ini basis data kampung, harus jelas data ada yang lahir, meninggal serta pindah,” bilangnya.

Dijelaskannya, yang punya daerah adalah kampung, karena kampung atau kelurahan inilah yang membentuk Kecamatan, maka kita lakukan ini berbasis kampung. Selanjutnya, mendekatkan pelayanan yang lebih cepat, lebih tepat kepada masyarakat dan yang ikut bekerja disini adalah masyarakat. 

Menurut Umar, kampung siaga nencana harus ada partisipasi dari masyarakat untuk membantu mengurus suadara saudaranya yang ada disitu, maka dalam hal ini diperlukan koordinasi secara baik dan sinergitas secara baik antara warga di kampung, jadi basis kita di kampung atau lingkungan itu kuat. Karena sudah solid berdasar ikatan emosional, contoh ada pengajian, ada partangiangan, tinggal kepala lingkungan mengumpulkan tokoh tokoh ini supaya mau bekerja sama mencapai tujuan.

“Jadi, konsep kampung siaga bencana sudah melakukan pemetaan terhadap daerahnya. Bencana alam tidak hanya bencana karena alam saja, tetapi karena penyakit seperti sekarang pandemi Covid-19 yang membutuhkan kerjasama partisipasi dan diperlukan kesadaran masyarakat,” bilangnya.

Umar berharap kepada seluruh Lurah dan kepada Kepala Lingkungan agar kiranya berswadaya untuk menggerakan masyarakat supaya bisa mau ikut di Kampung Siaga Bencana ini, karena sebelumnya Pemko Tebingtinggi telah menghimbau melalui rumah ibadah agar masyarakat memantau lingkungannya apa bila ada terdampak Covid-19.

“Kampung Siaga Bencana bukan hanya untuk mematuhi secara ketentuan hukum yaitu mengindahkan peraturan Menteri Sosial tapi memang merupakan kebutuhan masyarakat karena basis yang utama dari pada Kota itu adalah desa atau Kelurahan. kalau Desa atau Kelurahan itu baik, maka baiklah Kota atau Kabupaten itu,” jelasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Sosial Kota Tebingtinggi, Sahbana menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari DPA SKPD tahun 2021 dan program kerja Dinas Sosial kota Tebingtinggi tahun 2021 dengan maksud dan tujuan kegiatan adalah memahamkan pentingnya Kampung Siaga Bencana. Sedangkan peserta mengikuti 100 orang terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat.

Hadir dalam kegiatan itu Sekdako Muhammad Dimiyathi, Kepala Seksi Bencana Alam Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumatera Utara Lihat Silalahi, perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kecamatan dan kelurahan se Kota Tebingtinggi, Tagana Tebingtinggi. (ian/azw)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan membuka kegiatan koordinasi, sosialisasi, dan pembentukan Kampung Siaga Bencana (KSB), yang diprakarsai Dinas Sosial Kota Tebingtinggi di Gedung Hj Sawiyah Nasution, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Rabu (17/3).

BUKA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan ketika membuka kegiatan pembentukan kampung siaga bencana di Gedung Hj Sawiyah Nasution, Rabu (17/3).

Umar Zunaidi Hasibuan menyatakan bahwa kampung menjadi tujuan utama karena pada hakikatnya landasan pertama dari kehidupan ini dari rumah tangga. Aman rumah tangga, aman lingkungan, aman kelurahan, aman kecamatan, dan aman kota. Maka ketahanan dan pertahanan yang utama itu adalah keluarga dan lingkungan. 

“Dalam menghadapi bencana. Kita harus siap data, contohnya di Nias ketika terjadi gempa, satu data base diperlukan perkelurahan, berapa jumlah warga dan berapa kepala keluarganya, ini basis data kampung, harus jelas data ada yang lahir, meninggal serta pindah,” bilangnya.

Dijelaskannya, yang punya daerah adalah kampung, karena kampung atau kelurahan inilah yang membentuk Kecamatan, maka kita lakukan ini berbasis kampung. Selanjutnya, mendekatkan pelayanan yang lebih cepat, lebih tepat kepada masyarakat dan yang ikut bekerja disini adalah masyarakat. 

Menurut Umar, kampung siaga nencana harus ada partisipasi dari masyarakat untuk membantu mengurus suadara saudaranya yang ada disitu, maka dalam hal ini diperlukan koordinasi secara baik dan sinergitas secara baik antara warga di kampung, jadi basis kita di kampung atau lingkungan itu kuat. Karena sudah solid berdasar ikatan emosional, contoh ada pengajian, ada partangiangan, tinggal kepala lingkungan mengumpulkan tokoh tokoh ini supaya mau bekerja sama mencapai tujuan.

“Jadi, konsep kampung siaga bencana sudah melakukan pemetaan terhadap daerahnya. Bencana alam tidak hanya bencana karena alam saja, tetapi karena penyakit seperti sekarang pandemi Covid-19 yang membutuhkan kerjasama partisipasi dan diperlukan kesadaran masyarakat,” bilangnya.

Umar berharap kepada seluruh Lurah dan kepada Kepala Lingkungan agar kiranya berswadaya untuk menggerakan masyarakat supaya bisa mau ikut di Kampung Siaga Bencana ini, karena sebelumnya Pemko Tebingtinggi telah menghimbau melalui rumah ibadah agar masyarakat memantau lingkungannya apa bila ada terdampak Covid-19.

“Kampung Siaga Bencana bukan hanya untuk mematuhi secara ketentuan hukum yaitu mengindahkan peraturan Menteri Sosial tapi memang merupakan kebutuhan masyarakat karena basis yang utama dari pada Kota itu adalah desa atau Kelurahan. kalau Desa atau Kelurahan itu baik, maka baiklah Kota atau Kabupaten itu,” jelasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Sosial Kota Tebingtinggi, Sahbana menyampaikan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan ini bersumber dari DPA SKPD tahun 2021 dan program kerja Dinas Sosial kota Tebingtinggi tahun 2021 dengan maksud dan tujuan kegiatan adalah memahamkan pentingnya Kampung Siaga Bencana. Sedangkan peserta mengikuti 100 orang terdiri dari unsur pemerintah dan masyarakat.

Hadir dalam kegiatan itu Sekdako Muhammad Dimiyathi, Kepala Seksi Bencana Alam Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumatera Utara Lihat Silalahi, perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kecamatan dan kelurahan se Kota Tebingtinggi, Tagana Tebingtinggi. (ian/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/