REKTOR, direktur dan ketua perguruan tinggi se-Sumut mengikuti rapat kerja wilayah (Rakerwil) di Danau Toba pada 18-20 Maret 2021.
Rakerwil tiga hari di Hotel Inna Prapat ini diadakan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Sumut antara lain dihadiri pimpinan AMIK Medicom, STOK Bina Guna, UMN Al-Washliyah, Politeknik AMI Medan, UMA dan STIKes Mitra Husada.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Henri Tambunan mengingatkan pentingnya penguatan link dan supermatch pada program kampus merdeka.
Menurut sekretaris, pendidikan vokasi mendapat perhatian serius dari pemerintah karena menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu yang dapat menjawab tantangan zaman dan kebutuhan industri.
Henri Tambunan menjelaskan bahwa banyak negara yang maju karena berhasil mengembangkan pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi, kata sekretaris, bisa menjadi solusi cepat dan konkret untuk mengatasi pengangguran.
Ia juga memaparkan bahwa perguruan tinggi harus mempersiapkan kebijakan program akademik untuk Kampus Merdeka, Merdeka Belajar (KMMB). Diantaranya menetapkan jenis kegiatan merdeka belajar, metode atau mekanisme pelaksanaan, pembiayaan dan sistem monev.
Kemudian membuat MoU atau kontrak dengan pihak luar perguruan tinggi/program studi untuk pelaksanaan kegiatan diluar perguruan tinggi. Program studi, lanjutnya, juga menyesuaikan kurikulum, penjadwalan dan penugasan dosen pembimbing
Rakerwil juga menghadirkan sejumlah pembicara antara lain Prof Ir Nizam MSc PhD, Prof dr Usman Chatib Warsa, Prof Dr Ibnu Hajar Damanik, Dr Ir Ridwan MSc, Wikan Sakarinto MSc PhD, Dr M Sofwan Effendi MEd, Dr Agussani MAP dan Dr Mahriyuni MHum.
Materi pembicara tadi diantaranya pedoman perasional, arah kebijakan dan layanan Beban Kerja Dosen (BKD) serta implementasi kebijakan akreditasi program studi.
Direktur AMIK Medicom Kamson Sirait MKom berharap untuk Rakorwil selanjutnya juga dapat menghadirkan pembicara yg dihadirkan dari kalangan dunia usaha dan industri. Hal bertujuan agar semua perguruan tinggi bisa bekerja sama dengan dunia industri.
”Karena itu merupakan salah satu Program Kampus Merdeka dan membuat MOU dengan dunia usaha dan industri,” kata Kamson Sirait.
(dmp)