26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Diduga Mendanai Pergerakan Teroris, Densus 88 Amankan Ratusan Kotak Amal

SUMUTPOS.CO – Setelah sebelumnya mengamankan 31 kotak amal dari Tanjungbalai, Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri kembali mengamankan sekitar 500-an kotak amal atau infak, Jumat (26/3). Kali ini, kotak amal itu disembunyikan di sebuah gudang mebel bekas di Jalan Sunan Kali Jaga, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

KOTAK AMAL: Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah di Desa Manunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Di lokasi, Densus 88 mengamankan ratusan kotak amal/infak yang diduga dipakai untuk membiayai pergerakan terorisme. Fachril/Sumut Pos.

SEJUMLAH barang bukti kotak amal dengan ribuan ribuan brosur bertuliskan Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Ibnul Jauzy itu, diduga sebagai fasilitas untuk mendanai pergerakan teroris di Sumatera Utara.

Petugas Densus 88 Mabes Polri dibantu Polda Sumut, langsung masuk ke dalam gudang berukuran sekitar 20×20 meter. Di dalam gudang mebel bekas berdinding seng itu, petugas sempat bertemu dengan pemiliknya.

“Selama ini, gudang saya ini dijaga oleh Agus. Dia (Agus) selama ini yang tinggal di sini (gudang). Kotak infak itu dia yang edarkan. Saya selama ini tidak tahu kalau kotak infak itu disalahgunakan,” kata pemilik gudang, Yusuf, saat berada di lokasi.

Dikatakan Yusuf, pasca-kejadian penangkapan teroris, Agus yang menjaga gudangnya telah menghilang. Ia tidak tahu keberadaan Agus. “Sekitar seminggu ini, si Agus sudah tidak nampak. Saya tidak tahu ke mana,” ungkapnya.

Petugas langsung menyisir di sela-sela mebel bekas di gudang tersebut. Sekitar 500-an kotak infak, ribuan brosur, pakaian, dan buku pesantren ditemukan.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, yang berada di lokasi mengatakan, terungkapnya sekitar 500-an kotak amal ini merupakan hasil pengembangan dari tindakan yang dilakukan Densus 88 Mabes Polri di Sumatera Utara.

“Kotak amal ini sama dengan yang diamankan di Tanjungbalai sekitar 31 kota amal. Hari ini ada sekitar 500-an kotak amal, baju, dan ribuan brosur serta buku. Kotak amal ini diduga untuk mendanai teroris,” pungkasnya.

Mengenai pemilik gudang dan yang menjalani kotak amal masih dilakukan pendalaman. “Yang jelas, apa hasilnya nanti akan kita sampaikan,” ungkap Hadi.

Hadi mengatakan Densus 88 juga masih mendalami ke mana saja kotak amal ini disebarkan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memverifikasi kebenaran lembaga amal yang tertera di kotak. “Terkait registrasi kotak amal kita akan berkoordinasi dengan departemen agama,” jelas Hadi.

Untuk lokasi di mana saja kotak amal disebar, masih didalami pihak kepolisian.

Ringkus Ratusan Terduga Teroris

Densus 88 Antiteror Polri terus bergerak meringkus para terduga teroris di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun ini. Hingga Maret ini, setidaknya sudah ada ratusan teroris yang berhasil dicokok di berbagai daerah di Indonesia.

Pada 6 Januari lalu, tim Densus 88 menangkap 20 terduga teroris kompleks di Villa Mutiara Biru 11, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanayya, Makassar. Mereka diketahui berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dari 20 terduga teroris, dua di antaranya sempat melakukan perlawanan sehingga dilakukan penembakan oleh anggota dan meninggal dunia. Keduanya yakni MR (44) dan SA (22).

Kedua terduga teroris ini diketahui menyatakan baiat atau sumpah setia kepada khilafah ISIS pada 2015 di pondok pesantren Arridho pimpinan ustaz Basri yang meninggal dunia di Lapas Nusakambangan terkait kasus teroris.

MR dan SA juga melakukan kajian khusus pendukung daulah di villa mutiara biru dan Yayasan Arridho. Lalu, di tahun 2016 juga akan berangkat ke Syuriah namun dibatalkan di bandara Soekarno Hatta.

Mereka juga diketahui terlibat pengiriman dana ke pelaku bunuh diri di gereja katedral Zolo, Philipina. Terakhir, pada Oktober 2020, MR dan SA juga rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung.

Pada akhir Januari, Densus 88 kembali meringkus lima terduga teroris di wilayah Aceh. Kelimanya yakni RA (41), SA (30), UM alias AZ alias TA (35), SJ alias AF (40), serta MY (46). Dari lima orang itu, SJ alias AF diketahui merupakan pegawai yang berdinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur.

Lima terduga teroris ini diduga terlibat dalam jaringan Bom Polrestabes Medan dan terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka juga diduga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau.

Tak hanya itu, kelompok ini juga berencana untuk membuat bom yang akan dijadikan sebagai bahan aksi teror di wilayah Aceh. Kelima terduga teroris ini disebut juga memiliki rencana berangkat ke Afghanistan dan bergabung dengan kelompok ISIS.

Kemudian pada Februari, Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris di tiga daerah Kalimantan Barat yaitu di Kota Pontianak, Kubu Raya, dan Kota Singkawang.

Masih di bulan yang sama, 22 terduga teroris ditangkap Densus 88 di wilayah Jawa Timur. Mereka teridentifikasi sebagai kelompok Fahim dan diduga turut terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).

Densus 88 terus bergerak dan menangkap total 22 orang terduga teroris di Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dari jumlah itu, sebanyak 18 orang terduga teroris diamankan dari Sumut.

Puluhan terduga teroris yang ditangkap ini diduga terafiliasi dengan jaringan Jemaah Islamiyah (JI). Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan operasi yang dilakukan Densus 88 di wilayah Jawa Timur.

Dari penangkapan itu, awalnya Densus mengamankan 31 kotak amal dari berbagai titik di Tanjungbalai, yang diduga untuk mendanai jaringan terorisme. Kemudian Jumat kemarin, Densus kembali mengamankan 500 kotak amal dari sebuah gudang mebel di Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang.

Terakhir, Densus 88 menangkap satu terduga teroris berinisial AM di Perumahan Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (24/3) sekitar pukul 07.45 WIB.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan 18 terduga teroris di sejumlah daerah di Sumut, sesuai hasil dari pengembangan Tim Densus 88 di sejumlah daerah. Rinciannya, 2 ditangkap di Tanjung Balai dan 6 di Medan. Kemudian Minggu, 21 Maret 2021 kembali ditangkap 3 terduga teroris.

Selanjutnya pada Senin, 22 Maret 2021, Densus 88 kembali menangkap 7 terduga teroris. Total 18 terduga teroris ditangkap Densus 88 di Sumut. (fac)

SUMUTPOS.CO – Setelah sebelumnya mengamankan 31 kotak amal dari Tanjungbalai, Tim Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri kembali mengamankan sekitar 500-an kotak amal atau infak, Jumat (26/3). Kali ini, kotak amal itu disembunyikan di sebuah gudang mebel bekas di Jalan Sunan Kali Jaga, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

KOTAK AMAL: Densus 88 Antiteror Polri menggeledah sebuah rumah di Desa Manunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Di lokasi, Densus 88 mengamankan ratusan kotak amal/infak yang diduga dipakai untuk membiayai pergerakan terorisme. Fachril/Sumut Pos.

SEJUMLAH barang bukti kotak amal dengan ribuan ribuan brosur bertuliskan Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Ibnul Jauzy itu, diduga sebagai fasilitas untuk mendanai pergerakan teroris di Sumatera Utara.

Petugas Densus 88 Mabes Polri dibantu Polda Sumut, langsung masuk ke dalam gudang berukuran sekitar 20×20 meter. Di dalam gudang mebel bekas berdinding seng itu, petugas sempat bertemu dengan pemiliknya.

“Selama ini, gudang saya ini dijaga oleh Agus. Dia (Agus) selama ini yang tinggal di sini (gudang). Kotak infak itu dia yang edarkan. Saya selama ini tidak tahu kalau kotak infak itu disalahgunakan,” kata pemilik gudang, Yusuf, saat berada di lokasi.

Dikatakan Yusuf, pasca-kejadian penangkapan teroris, Agus yang menjaga gudangnya telah menghilang. Ia tidak tahu keberadaan Agus. “Sekitar seminggu ini, si Agus sudah tidak nampak. Saya tidak tahu ke mana,” ungkapnya.

Petugas langsung menyisir di sela-sela mebel bekas di gudang tersebut. Sekitar 500-an kotak infak, ribuan brosur, pakaian, dan buku pesantren ditemukan.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, yang berada di lokasi mengatakan, terungkapnya sekitar 500-an kotak amal ini merupakan hasil pengembangan dari tindakan yang dilakukan Densus 88 Mabes Polri di Sumatera Utara.

“Kotak amal ini sama dengan yang diamankan di Tanjungbalai sekitar 31 kota amal. Hari ini ada sekitar 500-an kotak amal, baju, dan ribuan brosur serta buku. Kotak amal ini diduga untuk mendanai teroris,” pungkasnya.

Mengenai pemilik gudang dan yang menjalani kotak amal masih dilakukan pendalaman. “Yang jelas, apa hasilnya nanti akan kita sampaikan,” ungkap Hadi.

Hadi mengatakan Densus 88 juga masih mendalami ke mana saja kotak amal ini disebarkan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk memverifikasi kebenaran lembaga amal yang tertera di kotak. “Terkait registrasi kotak amal kita akan berkoordinasi dengan departemen agama,” jelas Hadi.

Untuk lokasi di mana saja kotak amal disebar, masih didalami pihak kepolisian.

Ringkus Ratusan Terduga Teroris

Densus 88 Antiteror Polri terus bergerak meringkus para terduga teroris di berbagai wilayah Indonesia sepanjang tahun ini. Hingga Maret ini, setidaknya sudah ada ratusan teroris yang berhasil dicokok di berbagai daerah di Indonesia.

Pada 6 Januari lalu, tim Densus 88 menangkap 20 terduga teroris kompleks di Villa Mutiara Biru 11, Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanayya, Makassar. Mereka diketahui berasal dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Dari 20 terduga teroris, dua di antaranya sempat melakukan perlawanan sehingga dilakukan penembakan oleh anggota dan meninggal dunia. Keduanya yakni MR (44) dan SA (22).

Kedua terduga teroris ini diketahui menyatakan baiat atau sumpah setia kepada khilafah ISIS pada 2015 di pondok pesantren Arridho pimpinan ustaz Basri yang meninggal dunia di Lapas Nusakambangan terkait kasus teroris.

MR dan SA juga melakukan kajian khusus pendukung daulah di villa mutiara biru dan Yayasan Arridho. Lalu, di tahun 2016 juga akan berangkat ke Syuriah namun dibatalkan di bandara Soekarno Hatta.

Mereka juga diketahui terlibat pengiriman dana ke pelaku bunuh diri di gereja katedral Zolo, Philipina. Terakhir, pada Oktober 2020, MR dan SA juga rutin melakukan latihan menembak dan naik gunung.

Pada akhir Januari, Densus 88 kembali meringkus lima terduga teroris di wilayah Aceh. Kelimanya yakni RA (41), SA (30), UM alias AZ alias TA (35), SJ alias AF (40), serta MY (46). Dari lima orang itu, SJ alias AF diketahui merupakan pegawai yang berdinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur.

Lima terduga teroris ini diduga terlibat dalam jaringan Bom Polrestabes Medan dan terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka juga diduga terlibat dalam pembuatan bom jaringan teroris yang ditangkap di wilayah Riau.

Tak hanya itu, kelompok ini juga berencana untuk membuat bom yang akan dijadikan sebagai bahan aksi teror di wilayah Aceh. Kelima terduga teroris ini disebut juga memiliki rencana berangkat ke Afghanistan dan bergabung dengan kelompok ISIS.

Kemudian pada Februari, Densus 88 menangkap sejumlah terduga teroris di tiga daerah Kalimantan Barat yaitu di Kota Pontianak, Kubu Raya, dan Kota Singkawang.

Masih di bulan yang sama, 22 terduga teroris ditangkap Densus 88 di wilayah Jawa Timur. Mereka teridentifikasi sebagai kelompok Fahim dan diduga turut terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).

Densus 88 terus bergerak dan menangkap total 22 orang terduga teroris di Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dari jumlah itu, sebanyak 18 orang terduga teroris diamankan dari Sumut.

Puluhan terduga teroris yang ditangkap ini diduga terafiliasi dengan jaringan Jemaah Islamiyah (JI). Penangkapan ini merupakan hasil pengembangan operasi yang dilakukan Densus 88 di wilayah Jawa Timur.

Dari penangkapan itu, awalnya Densus mengamankan 31 kotak amal dari berbagai titik di Tanjungbalai, yang diduga untuk mendanai jaringan terorisme. Kemudian Jumat kemarin, Densus kembali mengamankan 500 kotak amal dari sebuah gudang mebel di Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang.

Terakhir, Densus 88 menangkap satu terduga teroris berinisial AM di Perumahan Islamic Village Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten pada Rabu (24/3) sekitar pukul 07.45 WIB.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan 18 terduga teroris di sejumlah daerah di Sumut, sesuai hasil dari pengembangan Tim Densus 88 di sejumlah daerah. Rinciannya, 2 ditangkap di Tanjung Balai dan 6 di Medan. Kemudian Minggu, 21 Maret 2021 kembali ditangkap 3 terduga teroris.

Selanjutnya pada Senin, 22 Maret 2021, Densus 88 kembali menangkap 7 terduga teroris. Total 18 terduga teroris ditangkap Densus 88 di Sumut. (fac)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/