26 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Penderita Epilepsi Tewas Gantung Diri

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang penderita penyakit epilepsi, Ruslan Pasaribu (27) ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya Lorong Bersama Lingkungan II Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Selasa (30/3) sekira pukul 09.30 WIB.

INTEROGASI: Polisi (kanan) menginterogasi keluarga korban gantung diri, Selasa (30/3).fachril/sumut pos.

Informasi diperoleh menyebutkan, pagi itu korban berada di rumah sendirian. Keponakannya, Navis yang usai bermain-main pulang ke rumah. Tak disangka, remaja berusia 7 tahun itu melihat korban telah gantung diri di dapur rumah.

Kejadian itu langsung dilaporkan Navis kepada neneknya yang tak lain ibu kandung korban, Roida Hutahean. Wanita berusia 63 tahun ini terkejut langsung mengecek ke rumah. Setelah melihat korban tewas gantung diri, Roida menjerit histeris meminta tolong tetangga.

Jenazah korban yang tergantung dengan seutas tali nilon langsung diturunkan oleh warga sekitar. Petugas Polsek Belawan menerima informasi turun ke lokasi melakukan olah TKP. “Anak saya ini memang sudah sakit ayan (epilepsi). Dia (korban) selama ini memang sudah stres dan sering benturkan kepala ke dinding. Karena stres makanya dia bunuh diri,” ucap Roida Hutahean kepada polisi.

Pihak kepolisian mengecek kondisi jenazah korban tidak ada ditemukan tanda kekerasan, keluarga menolak divisum dan membuat pernyataan tidak keberatan kepada Polsek Belawan.

Kapolsek Belawan, Kompol DJ Naibaho mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus gantung diri tersebut. Dari hasil pengecekan di TKP tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban, keluarga menolak untuk divisum dan tidak keberatan dengan membuat pernyataan.

“Kita sudah minta keterangan saksi dan mengamankan barang bukti tali nilon, serta sudah menerima surat pernyataan tidak keberatan dari keluarga korban,” pungkasnya. (fac/azw)

BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Seorang penderita penyakit epilepsi, Ruslan Pasaribu (27) ditemukan tewas gantung diri di dapur rumahnya Lorong Bersama Lingkungan II Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Selasa (30/3) sekira pukul 09.30 WIB.

INTEROGASI: Polisi (kanan) menginterogasi keluarga korban gantung diri, Selasa (30/3).fachril/sumut pos.

Informasi diperoleh menyebutkan, pagi itu korban berada di rumah sendirian. Keponakannya, Navis yang usai bermain-main pulang ke rumah. Tak disangka, remaja berusia 7 tahun itu melihat korban telah gantung diri di dapur rumah.

Kejadian itu langsung dilaporkan Navis kepada neneknya yang tak lain ibu kandung korban, Roida Hutahean. Wanita berusia 63 tahun ini terkejut langsung mengecek ke rumah. Setelah melihat korban tewas gantung diri, Roida menjerit histeris meminta tolong tetangga.

Jenazah korban yang tergantung dengan seutas tali nilon langsung diturunkan oleh warga sekitar. Petugas Polsek Belawan menerima informasi turun ke lokasi melakukan olah TKP. “Anak saya ini memang sudah sakit ayan (epilepsi). Dia (korban) selama ini memang sudah stres dan sering benturkan kepala ke dinding. Karena stres makanya dia bunuh diri,” ucap Roida Hutahean kepada polisi.

Pihak kepolisian mengecek kondisi jenazah korban tidak ada ditemukan tanda kekerasan, keluarga menolak divisum dan membuat pernyataan tidak keberatan kepada Polsek Belawan.

Kapolsek Belawan, Kompol DJ Naibaho mengatakan, pihaknya sudah menangani kasus gantung diri tersebut. Dari hasil pengecekan di TKP tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban, keluarga menolak untuk divisum dan tidak keberatan dengan membuat pernyataan.

“Kita sudah minta keterangan saksi dan mengamankan barang bukti tali nilon, serta sudah menerima surat pernyataan tidak keberatan dari keluarga korban,” pungkasnya. (fac/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/