26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

“Gerakan Indonesia Bersih”, Edukasi Masyarakat Tentang Pengelolahan Sampah dan Pelestarian Lingkungan

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Lingkungan yang bersih dan lestari member dampak positif bagi kelangsungan hidup manusia. Sebagaimana lingkungan memiliki peran penting dalam kehidupan, menjaga kebersihan lingkungan merupakan tugas dan tanggung jawab utama manusia.

Dalam hidup sehari-hari, masih banyak perilaku manusia yang berdampak buruk terhadap lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, menebang pohon secara liar, serta penggunaan kemasan plastik yang menimbulkan bencana seperti banjir, longsor dan sebagainya.

Salah satu masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat perkotaan saat ini adalah masalah sampah. Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai, hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah ke sungai.

Menyadari hal tersebut, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ikatan Istri Pimpinan (IIP) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil peran melalui “Gerakan Indonesia Bersih” yaitu sebuah program yang mendukung Gerakan Revolusi Mental yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Tujuan utama dalam gerakan ini adalah menjaga kebersihan dan kelestarian alam Indonesia dengan mengurangi dampak buruk sampah bagi lingkungan sekitar.

Untuk mendukung dan melaksanakan Gerakan Indonesia Bersih ini, DWP Kementerian BUMN dan IIP BUMN membentuk sebuah Tim Gerakan Indonesia Bersih, yang beranggotakan Ibu-ibu dari DWP Kementerian BUMN dan IIP BUMN. Salah satu kegiatan yang dijalankan adalah Program Bersih-Bersih Sungai #JagaSungaiJagaKehidupan sebagai bentuk dukungan bagi kelestarian sungai sebagai penyangga siklus kehidupan manusia.

“Sungai memiliki peran vital sebagai penyangga siklus kehidupan alam sekitar. Program ini merupakan salah satu upaya mengembalikan fungsi dan manfaat sungai bagi manusia dan alam sekitar. Sungai yang bersih, sehat dan bebas dari sampah pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan dan membawa perbaikan kualitas hidup masyarakat” ungkap Liza Erick Thohir selaku Penasihat DWP Kementerian BUMN dan Ketua Umum IIP BUMN.

Tim Gerakan Indonesia Bersih telah melaksanakan Program Bersih-bersih Sungai #JagaSungaiJagaKehidupan di Sungai Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat. Kegiatan bersih-bersih di Sungai Pagarsih ini dilakukan berupa dua kegiatan utama yaitu edukasi pengelolaan sampah dan penataan sarana prasarana fisik di bantaran sungai.

Dalam edukasi pengolahan sampah, masyarakat dibekali pengetahuan untuk memilah sampah rumah tangga, yaitu sampah organic dan anorganik. Sampah organik yang sudah dipilah kemudian diolah dengan metode composting bin yaitu pengolahan sampah organic dengan memanfaatkan Maggot BSF (Black Soldier Fiy). Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.

“Dalam pelatihan tentang sampah kami menghadirkan Guru Besar Institut Pertanian Bogor yaitu Prof.Dr.Ir. Arief SabdoYuwono, MSc dan Ibu-ibu Anggota Tim Gerakan Indonesia Bersih DWP Kementerian BUMN-IIP BUMN. Setelah pelatihan dilaksanakan, monitoring dan evaluasi juga dilakukan untuk memastikan pelatihan yang diberikan dapat diterapkan dan diimpelmentasikan oleh masyarakat’, imbuh Rena Sunarso selaku Ketua Tim Gerakan Indonesia Bersih.

Sementara itu, penataan sarana prasarana di pinggir Sungai Pagarsih dilakukan di dua lokasi yaitu di RW 01 Kelurahan Babakan Taragong Kecamatan Bojong Loa Kaler an di RW 04 Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

Untuk masyarakat RW 01, telah dilakukan penataan sarana dan prasarana berupa pembersihan, pengecoran, pengecatan di sepanjang bantaran sungai, pembangunan wastafel, pengadaan tong sampah terpilah organic dan non organik di 5 titik lokasi, pengadaan composting bin, pengadaan Kolam Fiber dan budidaya lele, pembuatan vertical garden di 5 titik lokasi, pengadaan urban farming, playground dan tempat sampah untuk 100 KepalaKeluarga (KK).

Untuk wilayah RW 04 Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar dilakukan penataan dan pembangunan MCK umum 3 pintu, renovasi MCK dan tempat Wudhu Masjid, pengadaan composting bin dan pengadaaan tempat sampah untuk 100 KK.

“Kami mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar Sungai Pagarsih dan Pemerintah Daerah setempat. Program kami ini tidak hanya menata dan memperbaiki sungai menjadi asri dan lestari namun kami juga member solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan menggerakan ekonomi masyarakat” tegas Rena Sunarso.

Kedepannya Gerakan Indonesia Bersih akan dilakukan di daerah lain dengan berbagai bentuk kegiatan yang secara langsung dapat memberikan manfaat bagi kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Lingkungan yang bersih dan lestari member dampak positif bagi kelangsungan hidup manusia. Sebagaimana lingkungan memiliki peran penting dalam kehidupan, menjaga kebersihan lingkungan merupakan tugas dan tanggung jawab utama manusia.

Dalam hidup sehari-hari, masih banyak perilaku manusia yang berdampak buruk terhadap lingkungan seperti membuang sampah sembarangan, menebang pohon secara liar, serta penggunaan kemasan plastik yang menimbulkan bencana seperti banjir, longsor dan sebagainya.

Salah satu masalah lingkungan yang dihadapi masyarakat perkotaan saat ini adalah masalah sampah. Persoalan sampah terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota yang tidak diimbangi dengan jumlah tempat pembuangan sampah yang memadai, hingga akhirnya masyarakat memilih membuang sampah ke sungai.

Menyadari hal tersebut, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Ikatan Istri Pimpinan (IIP) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil peran melalui “Gerakan Indonesia Bersih” yaitu sebuah program yang mendukung Gerakan Revolusi Mental yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Tujuan utama dalam gerakan ini adalah menjaga kebersihan dan kelestarian alam Indonesia dengan mengurangi dampak buruk sampah bagi lingkungan sekitar.

Untuk mendukung dan melaksanakan Gerakan Indonesia Bersih ini, DWP Kementerian BUMN dan IIP BUMN membentuk sebuah Tim Gerakan Indonesia Bersih, yang beranggotakan Ibu-ibu dari DWP Kementerian BUMN dan IIP BUMN. Salah satu kegiatan yang dijalankan adalah Program Bersih-Bersih Sungai #JagaSungaiJagaKehidupan sebagai bentuk dukungan bagi kelestarian sungai sebagai penyangga siklus kehidupan manusia.

“Sungai memiliki peran vital sebagai penyangga siklus kehidupan alam sekitar. Program ini merupakan salah satu upaya mengembalikan fungsi dan manfaat sungai bagi manusia dan alam sekitar. Sungai yang bersih, sehat dan bebas dari sampah pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan dan membawa perbaikan kualitas hidup masyarakat” ungkap Liza Erick Thohir selaku Penasihat DWP Kementerian BUMN dan Ketua Umum IIP BUMN.

Tim Gerakan Indonesia Bersih telah melaksanakan Program Bersih-bersih Sungai #JagaSungaiJagaKehidupan di Sungai Pagarsih, Kota Bandung, Jawa Barat. Kegiatan bersih-bersih di Sungai Pagarsih ini dilakukan berupa dua kegiatan utama yaitu edukasi pengelolaan sampah dan penataan sarana prasarana fisik di bantaran sungai.

Dalam edukasi pengolahan sampah, masyarakat dibekali pengetahuan untuk memilah sampah rumah tangga, yaitu sampah organic dan anorganik. Sampah organik yang sudah dipilah kemudian diolah dengan metode composting bin yaitu pengolahan sampah organic dengan memanfaatkan Maggot BSF (Black Soldier Fiy). Hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.

“Dalam pelatihan tentang sampah kami menghadirkan Guru Besar Institut Pertanian Bogor yaitu Prof.Dr.Ir. Arief SabdoYuwono, MSc dan Ibu-ibu Anggota Tim Gerakan Indonesia Bersih DWP Kementerian BUMN-IIP BUMN. Setelah pelatihan dilaksanakan, monitoring dan evaluasi juga dilakukan untuk memastikan pelatihan yang diberikan dapat diterapkan dan diimpelmentasikan oleh masyarakat’, imbuh Rena Sunarso selaku Ketua Tim Gerakan Indonesia Bersih.

Sementara itu, penataan sarana prasarana di pinggir Sungai Pagarsih dilakukan di dua lokasi yaitu di RW 01 Kelurahan Babakan Taragong Kecamatan Bojong Loa Kaler an di RW 04 Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

Untuk masyarakat RW 01, telah dilakukan penataan sarana dan prasarana berupa pembersihan, pengecoran, pengecatan di sepanjang bantaran sungai, pembangunan wastafel, pengadaan tong sampah terpilah organic dan non organik di 5 titik lokasi, pengadaan composting bin, pengadaan Kolam Fiber dan budidaya lele, pembuatan vertical garden di 5 titik lokasi, pengadaan urban farming, playground dan tempat sampah untuk 100 KepalaKeluarga (KK).

Untuk wilayah RW 04 Kelurahan Cibadak Kecamatan Astana Anyar dilakukan penataan dan pembangunan MCK umum 3 pintu, renovasi MCK dan tempat Wudhu Masjid, pengadaan composting bin dan pengadaaan tempat sampah untuk 100 KK.

“Kami mendapat dukungan penuh dari masyarakat sekitar Sungai Pagarsih dan Pemerintah Daerah setempat. Program kami ini tidak hanya menata dan memperbaiki sungai menjadi asri dan lestari namun kami juga member solusi dalam mengatasi persoalan sampah dan menggerakan ekonomi masyarakat” tegas Rena Sunarso.

Kedepannya Gerakan Indonesia Bersih akan dilakukan di daerah lain dengan berbagai bentuk kegiatan yang secara langsung dapat memberikan manfaat bagi kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/