NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO – Jembatan Gantung Moro’o Desa Iraonogambo Kecamatan Mandrehe Induk, Kabupaten Nias barat terputus atau rusak berat akibat dilanda banjir, Rabu (31/3).
Kondisi jembatan Moro’o Sangat memperhatinkan karena salah melangkah warga bisa terperosok dan jatuh ke sungai Moro’o. Warga yang melintas harus berpegang erat pada kawat penahan yang terbentang diatas jembatan. Apalagi ketika menginjakan kaki di lantai jembatan maka akan goyang, sedikit saja lengah terperosok akan jatuh ke sungai.
Akibat rusaknya jembatan tersebut, membuat aktivitas masyarakat desa Iraonogambo terhambat. Karena, jembatan tersebut salah satu akses jalan antar penghubung ke desa dan kecamatan, juga kabupaten.
Hesti Gulo, warga di desa sekitar Iraonogambo mengatakan, jembatan ini rusak sejak sekitar tiga bulan yang lalu karena dilanda banjir bandang. Karena jembatan ini rusak, akibatnya masyarakat harus mencari jalan alternatif yang jaraknya hingga lima kilometer.
‘’Kami masyarakat sulit melakukan kegiatan,juga anak kami yang masih duduk di bangku sekolah harus kami antar ke sekolah dan melewati jembatan tersebut, maka kami berharap kepada pemerintah daerah Bapak Bupati terpilih Khenoki Waruwu, untuk lebih bijaksana melihat kondisi jembatan ini, karena jembatan gantung Moro’o akses jalan umum bagi kami warga desa Iraonogambo,” ujarnya.
Dari pantauan di lapangan, kondisi jembatan tersebut sangat memprihatikan kepada warga setempat. Kerusakan jembatan tersebut diperkirakan lebih dari 70 persen, dengan kata lain, tidak layak untuk dipergunakan lagi. (mag-11/ram)
NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO – Jembatan Gantung Moro’o Desa Iraonogambo Kecamatan Mandrehe Induk, Kabupaten Nias barat terputus atau rusak berat akibat dilanda banjir, Rabu (31/3).
Kondisi jembatan Moro’o Sangat memperhatinkan karena salah melangkah warga bisa terperosok dan jatuh ke sungai Moro’o. Warga yang melintas harus berpegang erat pada kawat penahan yang terbentang diatas jembatan. Apalagi ketika menginjakan kaki di lantai jembatan maka akan goyang, sedikit saja lengah terperosok akan jatuh ke sungai.
Akibat rusaknya jembatan tersebut, membuat aktivitas masyarakat desa Iraonogambo terhambat. Karena, jembatan tersebut salah satu akses jalan antar penghubung ke desa dan kecamatan, juga kabupaten.
Hesti Gulo, warga di desa sekitar Iraonogambo mengatakan, jembatan ini rusak sejak sekitar tiga bulan yang lalu karena dilanda banjir bandang. Karena jembatan ini rusak, akibatnya masyarakat harus mencari jalan alternatif yang jaraknya hingga lima kilometer.
‘’Kami masyarakat sulit melakukan kegiatan,juga anak kami yang masih duduk di bangku sekolah harus kami antar ke sekolah dan melewati jembatan tersebut, maka kami berharap kepada pemerintah daerah Bapak Bupati terpilih Khenoki Waruwu, untuk lebih bijaksana melihat kondisi jembatan ini, karena jembatan gantung Moro’o akses jalan umum bagi kami warga desa Iraonogambo,” ujarnya.
Dari pantauan di lapangan, kondisi jembatan tersebut sangat memprihatikan kepada warga setempat. Kerusakan jembatan tersebut diperkirakan lebih dari 70 persen, dengan kata lain, tidak layak untuk dipergunakan lagi. (mag-11/ram)