26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pengamanan Natal Diminta Libatkan Warga Muslim

JAKARTA- Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kemendagri, Tanribali Lamon
berharap pengamanan Natal meniru model yang diterapkan di Manado, Sulut. Di sana, pengamanan tempat-tempat ibadah saat Natal melibatkan warga muslim.

“Kita berharap semua pihak menciptakan kerukunan umat beragama. Ada contoh di beberapa daerah. Di Manado, umat muslim menjaga gereja saat Natal,” ujar Tanribali Lamo di Jakarta, Senin (19/12).

Ditanya apakah ada indikasi potensi kerawanan menjelang dan saat Natal tahun ini, Tanri enggan menjawab. “Itu kewenangan kepolisian,” ujarnya.

Mengenai model pengamanan Natal di Manado, Pdt Patris Pangalia menjelaskan, memang setiap Natal di Manado, tidak pernah pengamanannya melibatkan kepolisian. Pasalnya, warga umat muslim secara sukarela memberikan pengamanan di gereja-gereja.

“Saudara-saudara umat muslim mengajukan pengamanan ke pihak gereja. Malah tidak ada polisi,” ujar Pdt Patris, asal Manado, kepada koran ini.

Umat muslim yang secara sukarela itu tidak membawa atribut ormas-ormas Islam tertentu. “Mereka hanya mengenakan kopiah, sarung, baik yang tua maupun muda-mudi,” terang Patris.

Dijelaskan Patris, model pengamanan Natal di Manado ini sudah berlangsung bertahun-tahun. “Sejak ada kerusuhan di Ambon,” ujarnya. Saat lebaran, imbuhnya, umat Kristiani secara sukarela giliran menjaga masjid-masjid. (sam)

JAKARTA- Direktur Jenderal Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kemendagri, Tanribali Lamon
berharap pengamanan Natal meniru model yang diterapkan di Manado, Sulut. Di sana, pengamanan tempat-tempat ibadah saat Natal melibatkan warga muslim.

“Kita berharap semua pihak menciptakan kerukunan umat beragama. Ada contoh di beberapa daerah. Di Manado, umat muslim menjaga gereja saat Natal,” ujar Tanribali Lamo di Jakarta, Senin (19/12).

Ditanya apakah ada indikasi potensi kerawanan menjelang dan saat Natal tahun ini, Tanri enggan menjawab. “Itu kewenangan kepolisian,” ujarnya.

Mengenai model pengamanan Natal di Manado, Pdt Patris Pangalia menjelaskan, memang setiap Natal di Manado, tidak pernah pengamanannya melibatkan kepolisian. Pasalnya, warga umat muslim secara sukarela memberikan pengamanan di gereja-gereja.

“Saudara-saudara umat muslim mengajukan pengamanan ke pihak gereja. Malah tidak ada polisi,” ujar Pdt Patris, asal Manado, kepada koran ini.

Umat muslim yang secara sukarela itu tidak membawa atribut ormas-ormas Islam tertentu. “Mereka hanya mengenakan kopiah, sarung, baik yang tua maupun muda-mudi,” terang Patris.

Dijelaskan Patris, model pengamanan Natal di Manado ini sudah berlangsung bertahun-tahun. “Sejak ada kerusuhan di Ambon,” ujarnya. Saat lebaran, imbuhnya, umat Kristiani secara sukarela giliran menjaga masjid-masjid. (sam)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/