28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Dituduh Nembak

Gara-gara salah paham, Riki Gurusinga (23), warga Dusun Durin Pitu, Desa Sugau, Kecamatan Pancurbatu ditampar dan ditendang oleh PG, pemilik warung kopi di Desa Keci-keci Kecamatan Sibolangit, Senin (19/12) dini hari. Pasalnya, Riki dituduh nembak alias tak bayar usai makan dan minum di warung kopi tersebut.

Ceritanya, saat itu Riki merasa lapar dan dia pun pergi ke warung kopi milik PG. Di sana, dia memesan mie instan dan teh manis. Selesai menyantap mie instan dan teh manis tersebut, Riki pun lantas membayarnya kepada PG.

Usai membayar, Riki tak langsung pulang, dia pun menonton televisi di warung milik PG tersebut. Setelah puas menonton, Riki pun beranjak dari warung itu. Namun saat ia hendak melangkahkan kakinya, PG langsung menghampirinya dan meminta uang teh manis dan mie instan yang sudah disantap Riki.

Mendengar itu, Riki pun menjelaskan kalau dia telah membayar makanan dan minuman itu. Namun PG tetap bersikeras mengatakan kalau Riki belum bayar. Setelah terjadi ketegangan antara keduanya, PG pun emosi dan menampar serta menendang Riki. Mendapat serangan seperti itu, Riki pun menyelamatkan diri. Merasa telah menjadi korban penganiayaan, Riki pun mengadukan peristiwa itu ke Polsekta Pancurbatu.

Kapolsek Pancurbatu AKP Ruruh Wicaksono Sik SH MH melalui Kanit Reskrim Iptu Gunawan SH membenarkan laporan Riki. “Sekarang kita masih memeriksa sejumlah saksi,” ujar Gunawan.(roy/smg)

Gara-gara salah paham, Riki Gurusinga (23), warga Dusun Durin Pitu, Desa Sugau, Kecamatan Pancurbatu ditampar dan ditendang oleh PG, pemilik warung kopi di Desa Keci-keci Kecamatan Sibolangit, Senin (19/12) dini hari. Pasalnya, Riki dituduh nembak alias tak bayar usai makan dan minum di warung kopi tersebut.

Ceritanya, saat itu Riki merasa lapar dan dia pun pergi ke warung kopi milik PG. Di sana, dia memesan mie instan dan teh manis. Selesai menyantap mie instan dan teh manis tersebut, Riki pun lantas membayarnya kepada PG.

Usai membayar, Riki tak langsung pulang, dia pun menonton televisi di warung milik PG tersebut. Setelah puas menonton, Riki pun beranjak dari warung itu. Namun saat ia hendak melangkahkan kakinya, PG langsung menghampirinya dan meminta uang teh manis dan mie instan yang sudah disantap Riki.

Mendengar itu, Riki pun menjelaskan kalau dia telah membayar makanan dan minuman itu. Namun PG tetap bersikeras mengatakan kalau Riki belum bayar. Setelah terjadi ketegangan antara keduanya, PG pun emosi dan menampar serta menendang Riki. Mendapat serangan seperti itu, Riki pun menyelamatkan diri. Merasa telah menjadi korban penganiayaan, Riki pun mengadukan peristiwa itu ke Polsekta Pancurbatu.

Kapolsek Pancurbatu AKP Ruruh Wicaksono Sik SH MH melalui Kanit Reskrim Iptu Gunawan SH membenarkan laporan Riki. “Sekarang kita masih memeriksa sejumlah saksi,” ujar Gunawan.(roy/smg)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/