MEDAN, SUMUTPOS.CO – Keluhan masyarakat terkait banyaknya sampah rumah tangga yang mengotori Sungai Bedera langsung ditindaklanjuti jajaran Kecamatan Medan Marelan. Apalagi, kebersihan merupakan salah satu program prioritas utama Wali Kota Medan, Bobby Nasution untuk menjadikan Kota Medan lebih bersih.
Pembersihan dilakukan tidak hanya jajaran kecamatan Medan Marelan, tetapi juga berkolaborasi dengan sejumlah elemen masyarakat. Seperti, himpunan nelayan serta warga sekitar bantaran Sungai Bedera. Berkat kolaborasi yang dilakukan tersebut, kondisi Sungai Bedera kini bersih dari sampah.
Menurut Camat Medan Marelan M Yunus, sampah yang dibersihkan itu didominasi sampah rumah tangga. Yunus mensinyalir, sepertinya ada oknum yang sengaja membuang sampah rumah tangga tersebut ke Sungai Bedera yang melintasi wilayah Medan Marelan.
Selanjutnya, kata Yunus, pascapembersihan, jajarannya terus melakukan pengawasan dan rutin menggelar gotong-royong. Sehingga, kebersihan Sungai Bedera tetap terjaga. Di samping itu, mereka juga terus membangun kolaborasi dengan semua pihak untuk menjaga kebersihan Sungai Bedera. “Kemarin, kita berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Sumut dan melaksanakan gotong-royong gabungan antaraPemko Medan dan Pemkab Deli Serdang untuk menjaga kebersihan Sungai Bedera,” kata Yunus.
Selain itu, kata Yunus lagi, masyarakat diharapkan mendukung kebersihan yang telah dilakukan ini dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke dalam Sungai Bedera. Dengan dukungan yang dilakukan masyarakat, Yunus pun optimis persoalan sampah di Sungai Bedera dapat diatasi.
Selanjutnya, menyikapi limbah yang menyebabkan air Sungai Bedera menjadi hitam, Yunus mengatakan, mereka telah berkoordinasi dengan DLH Kota Medan maupun Provinsi Sumut. Sebab, penanganan limbah ini harus melibatkan banyak pihak, sehingga penanganan yang dilakukan benar-benar efektif.
“Kami sudah melakukan penelusuran, ternyata tidak ada limbah sampah di wilayah Medan Marelan yang menyebabkan air Sungai Bedera menghitam. Ditengarai, pemicunya akibat limbah sampah yang mengalir dari hulu, sehingga mencemari aliran sungai di kawasan Medan Marelan yang merupakan hilir,” jelasnya.
Persoalan air sungai yang menghitam, kata Yunus, telah difasilitasi DLH Provinsi Sumut, termasuk Kota Medan untuk ditangani bersama. Hasilnya, sudah ada tindaklanjut langsung dari Pemkab Deli Serdang untuk membersihkan lokasi-lokasi tempat sampah liar yang mencemari air Sungai Bedera.
Gerak cepat jajaran Kecamatan Medan Marelan tidak terlepas dari instruksi Wali Kota Medan Bobby Nasution. Sebab, masalah banjir merupakan salah satu prioritas utama yang harus dituntaskan. Sebagai kepala wilayah, Wali Kota minta seluruh camat untuk peduli dengan kondisi di wilayahnya masing-masing, terutama soal banjir. Bahkan, camat harus mengetahui berapa panjang drainase yang ada di wilayahnya.
Setelah itu, camat wajib membagi petugasnya untuk melakukan pembersihan drainase setiap harinya sebagai upaya pencegahan terjadinya banjir. “Saya minta camat untuk mengerahkan seluruh petugas penanganan prasaran dan sarana umum (P3SU) untuk membersihkan drainase di wilayhnya masing-masing setiap harinya. Hitung berapa panjang drainase yang dibersihkan, sehingga pembersihan yang dilakukan terukur,” kata Wali Kota dalam Acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Camat dengan Wali Kota di Balai Kota, Rabu (14/4).
Warga sekitar mengucapkan terima kasih karena Wali Kota langsung menindaklanjuti keluhan mereka terkait sampah yang memenuhi Sungai Bedera. Selain mengatasi sampah, gerakan cepat yang dilakukan jajaran kecamatan Medan Marelan beserta himpunan nelayan dan warga sekitar, membuat air sungai kembali mengalir sehingga meminimalisir terjadinya banjir.
“Atas nama warga, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wali Kota karena cepat merespons keluhan kami. Semoga sungai tetap bersih dan banjir pun berkurang. Saya mengajak warga lainnya untuk sama-sama menjaga kebersihan Sungai Bedera,” ucap Agus R Siagian, warga sekitar.
Ungkapan senada juga disampaikan Anum Sadani Harahap, warga lainnya. Dikatakannya, sejak pembersihan dilakukan kini Sungai Bedera jauh lebih bersih. “Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan Sungai Bedera. Mulai sekarang, jangan lagi membuang sampah ke dalam sungai maupun bantaran sungai. Apalagi kita ketahui, kebersihan merupakan sebagian dari iman,” ungkap Anum. (map/ila)