24.6 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Peringati Hari Bumi 2021: Komunitas Bumi Kampanye Pulihkan Kawasan Danau Toba

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Sebagai refleksi memperingati Hari Bumi 2021, Komunitas Bumi atau Earth Society (ES) Sumatera Utara memilih Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba untuk mengajak masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan mengembangkan pariwisata di kawasan tersebut, berbasis pada buatan dan lingkungan lokal.

PERSIAPAN: Inisiator ToRS V 2021, Miduk Hutabarat memberi arahan kepada peserta kegiatan dalam rangka persiapan peringatan Hari Bumi ke KSPN Danau Toba selama tiga hari dua malam, di Taman Ahmad Yani Medan, Jumat (22/4) sore. Kegiatan dilaksanakan pada 23-25 April 2021. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

“Tahun 2021 ini, Youth ES (anak-anak muda milenial) akan kembali berkreasi dengan mengusung tema lingkungan, dengan memberi afirmasi ‘Pulihkan Kawasan Danau Toba-Hariara Melekat di Pulau Samosir’. Damai bagi bumi dan semesta raya Tao Toba,” kata Inisiator Touring Off Road D Samosir/ToRS V, Miduk Hutabarat di sela-sela rapat persiapan kegiatan tersebut di Taman Ahmad Yani Medan, Jumat (22/4) sore.

Melalui kampanye ini, pihaknya berharap mampu memberikan harapan dan habitus baru bagi seluruh pemangku kepentingan di KSPN Danau Toba, dan masyarakat yang bermukim di sana.

“Kedamaian lewat kesejukannya dan keindahan kala memandang dari sudut-sudut bukit yang menjulang langit bukit-bukit kaldera Toba, akan memberi inspirasi yang unik dan menggairahkan bagi seluruh umat manusia. Inilah yang akan menjadi fokus peserta jelajah ToRS V tahun ini,” katanya.

Meratifikasi atau mengadopsi Piagam Bumi, peserta ToRS V siap membawa misi tersebut sepanjang perjalanan tiga hari dua malam mengendarai sepeda motor. Termasuk tentang perubahan iklim, pemulihan hutan, dan lainnya yang menyangkut soal ekosistem bumi.

“Untuk pemain lokal seperti kita, ini kita batasin untuk kawasan Danau Toba. Pesan Piagam Bumi sangat cocok dengan kawasan Danau Toba. Sesuai tema kita, hariara ini memang pohonnya orang Batak. Jadi kami ada sekitar 11 orang, enam sepeda motor, keliling tiga hari dua malam (keliling KSPN Danau Toba) membawa pesan Piagam Bumi. Selain itu kami tetap menjaga protokol kesehatan,” kata pria yang berprofesi seorang arsitektur itu.

Mereka pun akan membawa masing-masing bibit pohon. Bibit pohon yang akan diberikan itu bukan hanya ditanam lepas melainkan ada penunggunya.

“Artinya tetap ada penduduk yang menerima. Kami juga akan singgah dengan penduduk sampaikan pesan bagaimana menjaga air danau tetap bersih, tanah kita supaya tidak dijualin melainkan disewa, masalah KJA (Keramba Jaring Apung), dan lainnya. Jika tak ada kendala, kegiatan kami ini pada 23-25 (Jumat-Minggu)” terangnya.

Menurut dia, Danau Toba mesti terlihat dengan ciri dan karakteristiknya sendiri. Tidak bisa disamakan dengan wisata lain seperti Bali, Lombok, dan lainnya. Pihaknya juga berharap, melalui kegiatan di momen Hari Bumi 2021 ini, pemerintah mesti memperkuat peran serta masyarakat untuk membantu program pembangunan yang dicanangkan.

“Selama di sana juga kami akan melakukan pembacaan puisi, dan sepulang dari kegiatan akan menuliskan pengalaman tersebut melalui artikel serta bentuk lainnya. Video maupun foto-foto sebagai dokumentasi kami kali ini. Tetapi yang paling penting kami sampaikan, kegiatan kami ini dilakukan secara swadaya dan gotong royong, tidak ada sponsor dari manapun sehingga Komunitas Bumi terbebas dari intervensi,” katanya.

Komunitas Bumi dibentuk 2008, telah menggelar jelajah Tao Toba (mengeliling Pulau Samosir lewat air) dengan even Tour D Toba/TDT sejak 2008 yang lalu. Dan berbagai kegiatan lainnya. (prn/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Sebagai refleksi memperingati Hari Bumi 2021, Komunitas Bumi atau Earth Society (ES) Sumatera Utara memilih Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba untuk mengajak masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan mengembangkan pariwisata di kawasan tersebut, berbasis pada buatan dan lingkungan lokal.

PERSIAPAN: Inisiator ToRS V 2021, Miduk Hutabarat memberi arahan kepada peserta kegiatan dalam rangka persiapan peringatan Hari Bumi ke KSPN Danau Toba selama tiga hari dua malam, di Taman Ahmad Yani Medan, Jumat (22/4) sore. Kegiatan dilaksanakan pada 23-25 April 2021. PRAN HASIBUAN/SUMUT POS.

“Tahun 2021 ini, Youth ES (anak-anak muda milenial) akan kembali berkreasi dengan mengusung tema lingkungan, dengan memberi afirmasi ‘Pulihkan Kawasan Danau Toba-Hariara Melekat di Pulau Samosir’. Damai bagi bumi dan semesta raya Tao Toba,” kata Inisiator Touring Off Road D Samosir/ToRS V, Miduk Hutabarat di sela-sela rapat persiapan kegiatan tersebut di Taman Ahmad Yani Medan, Jumat (22/4) sore.

Melalui kampanye ini, pihaknya berharap mampu memberikan harapan dan habitus baru bagi seluruh pemangku kepentingan di KSPN Danau Toba, dan masyarakat yang bermukim di sana.

“Kedamaian lewat kesejukannya dan keindahan kala memandang dari sudut-sudut bukit yang menjulang langit bukit-bukit kaldera Toba, akan memberi inspirasi yang unik dan menggairahkan bagi seluruh umat manusia. Inilah yang akan menjadi fokus peserta jelajah ToRS V tahun ini,” katanya.

Meratifikasi atau mengadopsi Piagam Bumi, peserta ToRS V siap membawa misi tersebut sepanjang perjalanan tiga hari dua malam mengendarai sepeda motor. Termasuk tentang perubahan iklim, pemulihan hutan, dan lainnya yang menyangkut soal ekosistem bumi.

“Untuk pemain lokal seperti kita, ini kita batasin untuk kawasan Danau Toba. Pesan Piagam Bumi sangat cocok dengan kawasan Danau Toba. Sesuai tema kita, hariara ini memang pohonnya orang Batak. Jadi kami ada sekitar 11 orang, enam sepeda motor, keliling tiga hari dua malam (keliling KSPN Danau Toba) membawa pesan Piagam Bumi. Selain itu kami tetap menjaga protokol kesehatan,” kata pria yang berprofesi seorang arsitektur itu.

Mereka pun akan membawa masing-masing bibit pohon. Bibit pohon yang akan diberikan itu bukan hanya ditanam lepas melainkan ada penunggunya.

“Artinya tetap ada penduduk yang menerima. Kami juga akan singgah dengan penduduk sampaikan pesan bagaimana menjaga air danau tetap bersih, tanah kita supaya tidak dijualin melainkan disewa, masalah KJA (Keramba Jaring Apung), dan lainnya. Jika tak ada kendala, kegiatan kami ini pada 23-25 (Jumat-Minggu)” terangnya.

Menurut dia, Danau Toba mesti terlihat dengan ciri dan karakteristiknya sendiri. Tidak bisa disamakan dengan wisata lain seperti Bali, Lombok, dan lainnya. Pihaknya juga berharap, melalui kegiatan di momen Hari Bumi 2021 ini, pemerintah mesti memperkuat peran serta masyarakat untuk membantu program pembangunan yang dicanangkan.

“Selama di sana juga kami akan melakukan pembacaan puisi, dan sepulang dari kegiatan akan menuliskan pengalaman tersebut melalui artikel serta bentuk lainnya. Video maupun foto-foto sebagai dokumentasi kami kali ini. Tetapi yang paling penting kami sampaikan, kegiatan kami ini dilakukan secara swadaya dan gotong royong, tidak ada sponsor dari manapun sehingga Komunitas Bumi terbebas dari intervensi,” katanya.

Komunitas Bumi dibentuk 2008, telah menggelar jelajah Tao Toba (mengeliling Pulau Samosir lewat air) dengan even Tour D Toba/TDT sejak 2008 yang lalu. Dan berbagai kegiatan lainnya. (prn/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/