30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Sering Bertikai dengan Kepala Daerah, Gubsu Dinilai Kekanak-kanakan dan Tak Memberi Teladan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertikaian Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi dengan kepala daerah kabupaten/kota sering kali terjadi. Jika sebelumnya Gubsu pernah bertikai dengan Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani, kini Gubsu kembali bertikai dengan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, terkait kebijakan karantina bagi WNA dan WNI dari luar negeri ke Sumut.

“Berulangnya pertikaian antara Gubsu dengan kepala daerah kabupaten/kota menunjukkan bahwa Edy Rahmayadi sebagai Gubsu gagal sebagai seorang negarawan. Yang menonjol justru sikap kekanak-kanakan beliau,” kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Dr Aswan Jaya melalui siaran persnya, Jumat (7/5/2021).

Aswan menyatakan, selayaknya seorang gubernur memberi keteladanan kepada semua pihak dan senantiasa mempraktekkan komunikasi politik yang penuh adab, tidak sekedar marah-marah dan menunjukkan arogansinya seolah-olah punya kuasa penuh. “Itu bukan mental seorang negarawan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Edy Rahmayadi terlihat begitu berang saat merespon pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution yang mempertanyakan koordinasi Gubsu kepada wali kota saat melakukan karantina Warga Negara Asing (WNA) dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di Sumut.

“Justru saat ini, di tengah grafik penyebaran Covid-19 di Sumut yang kembali naik dibutuhkan hati dan pikiran yang bijak antara semua pemangku kepentingan terutama gubernur dan seluruh kepala daerah, tahan egoisme dan kepentingan masing-masing pihak.  Semuanya baik eksekutif, legislatif dan seluruh elemen bergandengan tangan saling berkoordinasi satu dengan lainnya agar penyebaran Covid-19 ini segera teratasi” ungkap Aswan Jaya.

Selanjutnya, Doktor Komunikasi lulusan UIN SU ini menyatakan, seorang gubernur dan kepala daerah adalah pihak-pihak yang diberikan amanah untuk mengurusi negara dan rakyatnya secara keseluruhan, prespektifnya adalah bahwa mereka perwakilan negara untuk mensejahterakan rakyat. “Mereka bukan seorang kepada daerah yang mengkapling-kapling wilayahnya lalu saling bersaing untuk menyatakan lebih unggul dari kepala daerah lain, ini yang saya sebut kepala daerah kekanak-kanakan,” imbuhnya.

Terakhir, Aswan mengimbau agar Edy Rahmayadi dan seluruh kepala daerah untuk mempraktekkan komunikasi politik yang beradab sehinga memberikan keteladanan bagi rakyatnya. “Bila Gubsu terus bertikai dengan melontarkan kata-kata yang tidak santun, lalu bagaimana rakyatnya harus berprilaku dan berkomunikasi? Karena cara berkata dan berprilaku kepala daerah menjadi contoh bagi rakyat,” pungkas Aswan.(adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertikaian Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi dengan kepala daerah kabupaten/kota sering kali terjadi. Jika sebelumnya Gubsu pernah bertikai dengan Bupati Tapteng Bakhtiar Sibarani, kini Gubsu kembali bertikai dengan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution, terkait kebijakan karantina bagi WNA dan WNI dari luar negeri ke Sumut.

“Berulangnya pertikaian antara Gubsu dengan kepala daerah kabupaten/kota menunjukkan bahwa Edy Rahmayadi sebagai Gubsu gagal sebagai seorang negarawan. Yang menonjol justru sikap kekanak-kanakan beliau,” kata Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Dr Aswan Jaya melalui siaran persnya, Jumat (7/5/2021).

Aswan menyatakan, selayaknya seorang gubernur memberi keteladanan kepada semua pihak dan senantiasa mempraktekkan komunikasi politik yang penuh adab, tidak sekedar marah-marah dan menunjukkan arogansinya seolah-olah punya kuasa penuh. “Itu bukan mental seorang negarawan,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Edy Rahmayadi terlihat begitu berang saat merespon pernyataan Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution yang mempertanyakan koordinasi Gubsu kepada wali kota saat melakukan karantina Warga Negara Asing (WNA) dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di Sumut.

“Justru saat ini, di tengah grafik penyebaran Covid-19 di Sumut yang kembali naik dibutuhkan hati dan pikiran yang bijak antara semua pemangku kepentingan terutama gubernur dan seluruh kepala daerah, tahan egoisme dan kepentingan masing-masing pihak.  Semuanya baik eksekutif, legislatif dan seluruh elemen bergandengan tangan saling berkoordinasi satu dengan lainnya agar penyebaran Covid-19 ini segera teratasi” ungkap Aswan Jaya.

Selanjutnya, Doktor Komunikasi lulusan UIN SU ini menyatakan, seorang gubernur dan kepala daerah adalah pihak-pihak yang diberikan amanah untuk mengurusi negara dan rakyatnya secara keseluruhan, prespektifnya adalah bahwa mereka perwakilan negara untuk mensejahterakan rakyat. “Mereka bukan seorang kepada daerah yang mengkapling-kapling wilayahnya lalu saling bersaing untuk menyatakan lebih unggul dari kepala daerah lain, ini yang saya sebut kepala daerah kekanak-kanakan,” imbuhnya.

Terakhir, Aswan mengimbau agar Edy Rahmayadi dan seluruh kepala daerah untuk mempraktekkan komunikasi politik yang beradab sehinga memberikan keteladanan bagi rakyatnya. “Bila Gubsu terus bertikai dengan melontarkan kata-kata yang tidak santun, lalu bagaimana rakyatnya harus berprilaku dan berkomunikasi? Karena cara berkata dan berprilaku kepala daerah menjadi contoh bagi rakyat,” pungkas Aswan.(adz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/