26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dualisme Abaikan Potensi

Markus: Klub yang Menggaji, Bukan Timnas

MEDAN-Kisruh di badan tertinggi persepakbolaan Indonesia, PSSI, akan menyebabkan kerugian bagi Indonesia sendiri. Karena pembinaan dan perekruan pemain-pemain berpotensi dalam jangka panjang akan sulit dilakukan. Seperti dilarangnya pemain-pemain yang memperkuat klub-klub di ISL untuk membela Timnas Indonesia, akibat dualisme kompetisi.

Pelatih PSMS Raja Isa menuturkan, sangat banyak pemain-pemain yang berpotensi yang bermain untuk ISL maupun IPL. “Dengan tak diberikannya kesempatan bagi pemain-pemain berpotensi ini membela Timnas, akan memberikan kerugian tersendiri bagi Indonesia,” ungkapnya, Jumat (23/12).

Namun menurutnya, semua keputusan ada di tangan PSSI. “PSSI punya hak mau bagaimana atau dibawa ke mana persepakbolaan Indonesia ini diarahkan ke depannya,” tutur pelatih berkebangsaan Malaysia ini.

Dari sudut pandang Raja Isa, urusan kisruh ini pemain tak bisa disalahkan. “Mereka (Pemain, Red) mencari kerja dan uang dengan kontrak yang diterima. Dalam kisruh ini, pemain adalah korban,” katanya.

Ia juga menuturkan, dengan adanya kompetisi sepak bola di Indonesia sangat membantu perekonomian negara. “Dengan pemain-pemain berpotensi yang dimiliki, mereka bisa bermain untuk Timnas. Dan tak menutup kemungkinan pula mereka direkrut klub luar negeri bahkan hingga Amerika dan Eropa,” ujar Raja Isa.

Sementara itu, mantan kiper Timnas Indonesia yang kini diplot jadi kapten PSMS di ajang ISL Markus Haris Maulana saat dimintai tanggapan mengenai tak diperbolehkannya pemain yang berlaga di ISL memperkuat Timnas, tak mempermasalahkannya. “Sebenarnya itu kan kebijakan PSSI. Aku sebagai pemain tak masalah, karena kami membela klub yang memberi kontrak. Sementara klub tersebut memilih bermain di ISL, ya kami harus patuh,” kata Markus.

“Kalau tak bisa perkuat timnas ya mau bagaimana lagi. Sebagai pemain kami tak bisa berbuat banyak. Di timnas kita juga tak dikontrak dan tak digaji. Memang membela timnas itu cita-cita semua pemain. Prestisenya pun cukup lumayan,” bebernya. (saz)

Markus: Klub yang Menggaji, Bukan Timnas

MEDAN-Kisruh di badan tertinggi persepakbolaan Indonesia, PSSI, akan menyebabkan kerugian bagi Indonesia sendiri. Karena pembinaan dan perekruan pemain-pemain berpotensi dalam jangka panjang akan sulit dilakukan. Seperti dilarangnya pemain-pemain yang memperkuat klub-klub di ISL untuk membela Timnas Indonesia, akibat dualisme kompetisi.

Pelatih PSMS Raja Isa menuturkan, sangat banyak pemain-pemain yang berpotensi yang bermain untuk ISL maupun IPL. “Dengan tak diberikannya kesempatan bagi pemain-pemain berpotensi ini membela Timnas, akan memberikan kerugian tersendiri bagi Indonesia,” ungkapnya, Jumat (23/12).

Namun menurutnya, semua keputusan ada di tangan PSSI. “PSSI punya hak mau bagaimana atau dibawa ke mana persepakbolaan Indonesia ini diarahkan ke depannya,” tutur pelatih berkebangsaan Malaysia ini.

Dari sudut pandang Raja Isa, urusan kisruh ini pemain tak bisa disalahkan. “Mereka (Pemain, Red) mencari kerja dan uang dengan kontrak yang diterima. Dalam kisruh ini, pemain adalah korban,” katanya.

Ia juga menuturkan, dengan adanya kompetisi sepak bola di Indonesia sangat membantu perekonomian negara. “Dengan pemain-pemain berpotensi yang dimiliki, mereka bisa bermain untuk Timnas. Dan tak menutup kemungkinan pula mereka direkrut klub luar negeri bahkan hingga Amerika dan Eropa,” ujar Raja Isa.

Sementara itu, mantan kiper Timnas Indonesia yang kini diplot jadi kapten PSMS di ajang ISL Markus Haris Maulana saat dimintai tanggapan mengenai tak diperbolehkannya pemain yang berlaga di ISL memperkuat Timnas, tak mempermasalahkannya. “Sebenarnya itu kan kebijakan PSSI. Aku sebagai pemain tak masalah, karena kami membela klub yang memberi kontrak. Sementara klub tersebut memilih bermain di ISL, ya kami harus patuh,” kata Markus.

“Kalau tak bisa perkuat timnas ya mau bagaimana lagi. Sebagai pemain kami tak bisa berbuat banyak. Di timnas kita juga tak dikontrak dan tak digaji. Memang membela timnas itu cita-cita semua pemain. Prestisenya pun cukup lumayan,” bebernya. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/