BINJAI, SUMUTPOS.CO – Jhon M Sitepu ditemukan tewas di kediamannya, Jalan Sei Musi Nomor 25 Lingkungan III Kelurahan Tanahseribu, Binjai Selatan, Rabu (2/6) malam. Kabar korban yang diketahui sebagai pemilik satu yayasan sekolah ini berembus kencang di media sosial.
Adalah, korban yang berusia 60 tahun ini diduga mengalami frustasi hingga nekat mengakhiri nyawa dengan cara gantung diri di sebuah kamar. Namun, polisi enggan berspekulasi soal kabar dugaan frustasi tersebut.
“Berdasarkan keterangan dari istri korban menerangkan bahwa keluarga tidak merasa keberatan atas kejadian tersebut. Bahkan, keluarga juga tidak melakukan autopsi terhadap jasad korban,” jelas Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting, Kamis (3/6).
Ini disampaikan Siswanto karena keluarga korban sudah membuat surat pernyataan atas peristiwa tersebut. Dia menjelaskan, korban mulanya masih terlihat oleh warga sekitar pukul 18.00 WIB.
Selang 60 menit kemudian, Petrik Priana Sitepu mencari keberadaan ayahnya. “Sebab, korban tidak ada di dalam rumah. Si anak juga menghubungi no ponsel ayahnya, tapi tidak ada jawaban dan tertinggal di rumah,” bebernya.
Saksi panik karena tidak melihat sang ayahnya. Saksi pun kemudian mencari ke seluruh kamar di rumah.
“Begitu dibuka kamar samping rumah, korban ditemukan sudah dalam posisi tergantung pada sebuah balok kayu yang dipasang pada lubang angin pintu,” ujar dia.
Temuan ini langsung dikabarkan si anak kepada ibunya, Rami br Manik (56). Tak ayal, suara tangis pecah ketika melihat keadaan korban yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
“Korban diturunkan oleh anaknya dengan cara memotong tali menggunakan pisau. Kemudian korban dibawa oleh keluarga ke Rumah Sakit Bangkatan,” ujarnya.
Sesampai di sana, petugas medis rumah sakit milik PT Perkebunan Nusantara II ini melakukan pemeriksaan. Hasilnya, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Barang bukti yang diamankan polisi seutas tali nilon warna putih sepanjang kurang lebih dua meter dan satu batang balok kayu. Kini, jenazah korban sudah disemayamkan oleh keluarga.
“Hasil pemeriksaan medis, tidak ada ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” pungkasnya. (ted/azw)