SUMUTPOS.CO – DEMI lolos ke babak 16 besar, Timnas Italia siap lanjutkan torehan impresif di Euro 2020. Usai menggasak Turki di laga pertama pada Sabtu (12/6) lalu, skuad asuhan Roberto Mancini bakal menghadapi tim kuda hitam Swiss di Stadio Olimpico, Roma, pada matchday 2 Grup A, Kamis (17/6) dini hari WIB.
Kemenangan melawan Swiss, akan memastikan Insigne cs lolos ke babak 16 besar. Torehan enam poin yang bakal mereka kumpulkan dari dua laga, sudah cukup untuk mengamankan tiket fase gugur.
Mancini menyatakan, pasukannya siap melanjutkan kembali raihan impresif demi memenuhi ambisi meraih gelar juara Piala Eropa. “Kami sudah memainkan laga yang cukup bagus saat melawan Turki. Penting untuk mengawali dengan hasil apik di Roma dan ini adalah kepuasan bagi semua pihak yang selalu bersama kami. Untuk para fans dan orang Italia,” kata Roberto Mancini, dikutip laman resmi UEFA.
“Hari itu adalah malam yang indah, saya berharap ada banyak yang menyukainya. Perjalanan masih panjang. Kami harus memainkan enam pertandingan (untuk memenangkan gelar), dimulai lagi dengan meladeni Swiss,” tambah eks nahkoda Lazio, Inter Milan, dan Manchester City itu.
Berbeda dengan Italia, Swiss gagal menang pada partai pertama. Tim yang dibesut Vladimir Petkoviæ tertahan imbang 1-1 oleh Wales. La Nati (julukan Timnas Swiss) sebenarnya sempat memimpin, namun sang lawan mampu menyamakan kedudukan hingga kedua kubu berbagi satu poin.
Menghadapi kekuatan Gli Azzurri sebagai lawan berikutnya, Petkoviæ menilai duel kali ini bisa saja berlangsung berbeda bagi pasukannya. Masih ada peluang bagi Xherdan Shaqiri dan kawan-kawan untuk bisa menciptakan kemenangan perdana kendati sang rival bakal bertindak selaku tuan rumah.
“Kami memang banyak menciptakan peluang (melawan Wales). Seharusnya ada satu atau dua yang bisa berbuah gol. Hasilnya mengecewakan, tetapi kami tidak puas dengan performa yang ditunjukkan (pemain). Bersua Italia bisa menjadi pertandingan yang sangat berbeda,” kata Vladimir Petkoviæ.
Hal itupun diamini gelandang Timnas Swiss, Remo Freuler. Menurutnya, timnya tidak boleh mengulangi kesalahan saat ditahan imbang 1-1 oleh Wales ketika menghadapi Italia. “Melawan Wales, kami sedikit lupa untuk melakukan pengawalan ketat di satu titik, kami memainkan garis pertahanan yang terlalu rendah,” kata Freuler dikutip Reuters, Selasa (15/6) dinihari WIB.
“Jika kami mengulanginya pada Rabu besok, itu akan menjadi terlalu mudah bagi Italia. Tapi, bila kami bermain seperti biasanya, saya pikir kami bisa melakukan sesuatu,” ujarnya.
Freuler mengakui timnya tidak bisa mengharapkan alur pertandingan yang sama seperti saat melawan Italia, ketika menghadapi Wales. Misalnya, kata dia, dalam uruasan penguasaan bola. “Ini akan jadi pertandingan berbeda. Kami tidak akan pernah bisa mendominasi 70 persen penguasaan bola melawan Italia, seperti yang kami lakukan di Baku. Mungkin 50-50, sebab dua tim ini sama-sama akan berjuang,” katanya.
“Kami juga tidak boleh bermain seperti Turki dan tertekan terus di belakang,” ujar Freuler menambahkan.
Berkaca pada duel meladeni Wales saat matchday 1 lalu, Swiss sebenarnya mampu menciptakan banyak peluang. Menurut data Whoscored, La Nati melesakkan total 18 kali tembakan. Akan tetapi, hanya 4 saja yang tepat sasaran. Artinya, potensi besar yang diciptakan barisan lini depan pemilik ranking 13 dunia versi FIFA ini layak dimaksimalkan.
Duel kontra Italia menjadi asa bagi Breel Embolo yang sudah membukukan satu gol, sekaligus ujian berikutnya untuk Haris Seferovic yang masih tumpul kendati tampil penuh selama 90 menit di laga awal.
Timnas Swiss saat ini hanya mengoleksi satu poin dan secara umum punya peluang yang relatif terbuka untuk bisa melangkah ke babak 16 besar Euro 2020, entah lewat jalur dua tim teratas Grup A atau menjadi salah satu dari empat tim peringkat ketiga terbaik. (bbs)