30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Warga Pining Terisolir

Gayo Lues-Sejak tiga hari ini harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues merangkak naik. Ini disebabkan putusnya jembatan penghubung antar kecamatan akibat meluapnya sungai Pining yang terbawa kayu gelondongan dari atas bukit.

Sayangnya, alat berat untuk memperbaiki jembatan belum juga diperbantukan sehingga masyarakat, muspida dan aparat setempat harus bergotong royong. Namun hingga kemarin, Minggu (20/3), jembatan penghubung sepanjang 80 meter belum juga mampu dilintasi pengendara sehingga Kecamatan Pining pun terosolir. “Sudah tiga hari ini kita dan masyarakat Kecamatan Pining bergotong royong, namun belum juga tuntas karena dikerjakan secara manual, sementara batang kayu yang menyangkut dijembatan sudah disingkirkan,” kata Danramil Kecamatan Pining, Kapten Parno.

Menurut Ujud, salah seorang masyarakat Pining berharap agar Gubenur segera turun tangan memerintahkan PU NAD untuk mengatasi putusnya jembatan karena setiap musim hujan datang masyarakat Pining terisolasi. Dirinya menyebutkan, pada saat kunjungan Gubenur ke Pining sudah memerintahkan Dinas PU untuk menanggulangi dengan dana tangap darurat tetapi sampai jembatan hanyut belum juga diperbaiki. Nah, karena putusnya jembatan puluhan kenderaan terjebak di Kecamatan Pining.  Sepeti diketahui, dua hari lalu hujan melanda Gayo Lues dan sekitarnya yang mengakibatkan sungai Pining meluap. (yud/jpnn)

Gayo Lues-Sejak tiga hari ini harga sembilan bahan pokok (sembako) di Kecamatan Pining Kabupaten Gayo Lues merangkak naik. Ini disebabkan putusnya jembatan penghubung antar kecamatan akibat meluapnya sungai Pining yang terbawa kayu gelondongan dari atas bukit.

Sayangnya, alat berat untuk memperbaiki jembatan belum juga diperbantukan sehingga masyarakat, muspida dan aparat setempat harus bergotong royong. Namun hingga kemarin, Minggu (20/3), jembatan penghubung sepanjang 80 meter belum juga mampu dilintasi pengendara sehingga Kecamatan Pining pun terosolir. “Sudah tiga hari ini kita dan masyarakat Kecamatan Pining bergotong royong, namun belum juga tuntas karena dikerjakan secara manual, sementara batang kayu yang menyangkut dijembatan sudah disingkirkan,” kata Danramil Kecamatan Pining, Kapten Parno.

Menurut Ujud, salah seorang masyarakat Pining berharap agar Gubenur segera turun tangan memerintahkan PU NAD untuk mengatasi putusnya jembatan karena setiap musim hujan datang masyarakat Pining terisolasi. Dirinya menyebutkan, pada saat kunjungan Gubenur ke Pining sudah memerintahkan Dinas PU untuk menanggulangi dengan dana tangap darurat tetapi sampai jembatan hanyut belum juga diperbaiki. Nah, karena putusnya jembatan puluhan kenderaan terjebak di Kecamatan Pining.  Sepeti diketahui, dua hari lalu hujan melanda Gayo Lues dan sekitarnya yang mengakibatkan sungai Pining meluap. (yud/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/