TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Meskipun di tahun 1443 Hijriah pada bulan Muharram ini pandemi Covid-19 masih cenderung meningkat, namun ibadah, doa dan zikir tidak boleh berkurang.
Demikian disampaikan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, saat menyambut Tahun Baru Islam 1443 Hijirah di Mesjid Agung, Jalan KL Yos Sudarso Kota Tebingtinggi, Selasa (10/8).
“Saya berharap agar selalu menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan, sehingga Ibadah dapat tetap dilakukan,”pinta Umar Zunaidi.
Dikatakan Umar, dalam keadaan sempit, dalam keadaan lapang, Allah selalu menguji kita apakah kita masih mengingat Allah dalam keadaan seperti ini kita pikirkan betapa banyak saudara-saudara kita yang kehilangan orang tuanya, anak-anak kita yang kehilangan orang tuanya yang kehilangan bapaknya ibunya kakaknya dan saudara-saudaranya akibat Covid-19.
Umar juga mengungkapkan, pandemi Covid-19 adalah sebuah ujian. Oleh karena itu, agar kejadian pandemi Covid-19 dapat dijadikan sebuah momentum di tahun 1443 Hijriah ini sebagai bahan koreksi dan evaluasi diri terhadap hubungan kita dengan Allah.
“Di Tebingtinggi saja sudah lebih dari 63 orang yang berpulang ke Rahmatullah, ini menjadi ujian bagi kita. Oleh karena itu, mari kita semua jadikan ini sebagai sebuah momentum, apa yang telah kita perbuat, apakah Allah murka kepada kita, apakah Allah memang menguji kita, apakah Allah sayang kepada kita, dan semua dilakukannya agar kita benar-benar mau beriman dan bertakwa kepada Allah dengan sesungguh-sungguhnya bertakwa,” ujar Umar.
Sementara itu, Ustad Achyar Zein dalam tausyiahnya menyampaikan perihal hijrah yang dapat memberikan nuansa baru untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dalam Islam. “Pahamilah nikmat-nikmat hidup bahagia , bahagia hidup apabila hasil itu kita peroleh dari usaha kita sendiri, mengajarkan kita untuk itu. Nabi Muhammad melakukan hijrah dan ini di ulangi beberapa kali di dalam Alquran,” paparnya.
Acara ditutup dengan pemeberian tali asih kepada 175 orang anak yatim piatu dan pemberian sembako kepada 40 orang kaum Dhuafa. (ian/han)