26 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tiga Bulan Harus Ada Perubahan

Wali Kota Lantik Dewan Pengawas dan Direksi BUMD

MEDAN- Setelah melalui proses yang cukup panjang dan alot, akhirnya Wali Kota Medan Rahudman Harahap melantik Dewan Pengawas dan Direksi Perusahaan Daerah (PD) Kota Medan di Balai Kota, Jumat (6/1) pagi pukul 09.00 WIB Rahudman mengaku terharu dan berharap para direksi yang dilantik dapat bekerja profesional dan mampu memajukan ketiga perusahaan daerah milik Pemko Medan yakni PD Rumah Potong Hewan (RPH), PD Pasar dan PD Pembangunan.

“Saya terharu, karena dengan dilantiknya seluruh direksi dapat memberikan perubahan. Selama ini, kita lihat bagaimana kondisi pasar kita? Kolam renang kita bagaimana? RPH kita bagaimana? Tapi kita yakin mereka pasti bisa. Namun, semua ini tetap dengan catatan dan akan terus dilakukan evaluasi,” kata Rahudman usai melantik para direksi tersebut.

Rahudman juga berharap, para direksi yang baru dilantik dapat bekerja secara profesional karena semua yang terpilih adalah murni hasil fit and propertest yang dilaksanakan Universitas Sumatera Utara (USU). “Jadi saya tidak mau ada intervensi dari siapapun. Perusahaan daerah harus dikelola secara otonom dan professional,” tegasnya.

Dia juga mengaku puas dengan komposisi dewan direksi yang dilantik. Karena menurutnya, semuanya dari kalangan professional, malah ada juga yang mantan anggota DPRD Sumut. Diharapkannya dewan direksi yang baru mampu melakukan perubahan dan membuat terobosan di perusahaan yang dipimpinnya, baik di PD Pasar, PD Pembangunan maupun PD Rumah Potong Hewan (RPH) sehingga beroperasi secara sehat sekaligus tumbuh dan berkembang melayani masyarakat.

Khusus kepada direksi PD Pasar, Rahudman meminta agar segera dilakukan penataan terhadap seluruh pasar tradisional di Medan. “Dari sekitar 43 pasar tradisional yang ada di Kota Medan, sebagian besar kondisinya sangat memprihatinkan. Untuk itu perlu dilakukan penataan secepatnya sehingga pasar tradisional yang ada menjadi pasar representatif. Karena pasar tradisonal harus dipertahankan, tapi harus dilakukan pembenahan sehingga menjadi pasar tradisional yang modern,” ujarnya.

Dijelaskannya juga, ada dua hal yang perlu ditekankan dalam pengembangan Pasar di Kota Medan. “Dari seluruh pasar yang akan ada di Kota Medan sangat memperihatinkan, bagaimana dapat menatanya kembali dan berdaya saing agar ramai masyarakat mendatangi pasar. Selama ini masih banyak, Pasar Muara Kakus yang terabaikan, Pasar Sukaramai yang hancur dan masih banyak Pasar traisional di kawasan Belawan masih terabaikan. Dengan begitu, seluruh Direksi yang sudah dilantik harus melakukan peribahan dengan turun ke Jalan,” pintanya.

Sedangkan untuk PD Pembangunan, tambahnya, dengan luasnya wilayah kelolanya. Rusunawa yang sudah berdiri sekarang di Kawaasan Medan Labuhan agar terus dikembangkan agar tertata dengan baik. “Kita punya kolam renang, kebun binatang. Kelola dengan baik dan lakukan pembenahan yang dapat memasukan kesehatan di perusahaan itu sendiri. Kedepannya harus mampu memanfaatkan dan mengelola seluruhnya dengan baik,” imbuhnya.

Rumah Potong Hewan (RPH), harap Rahudman tidak ada lagi RPH liar di Kota Medan. “Saya tidak mau lagi dengar ada RPH liar setelah direksi ini dilantik. Jadi harus turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Bila tidak bisa juga, laporkan ke Badan Pengawasan kalau juga tidak bisa menertibkan RPH liar. Karena saya tidak mau, Direksi BUMD dikelola oleh orang lain yang mau pensiun. Saya tidak mau, yang saya mau harus dikelola oleh orang-orang yang profesional,” harapnya.

Menyikapi permintaan Wali Kota Medan tersebut, para direktur utama perusahaan daerah yang baru dilantik mengaku siap dievaluasi selama tiga bulan masa kerjanya. Jika dinilai gagal, ketiganya siap mengundurkan diri dari jabatannya.

“Kita siap untuk diganti kalau tidak ada kemajuan selama tiga bulan, karena tadi kita juga sudah menandatangani fakta integritas selama tiga bulan harus melakukan perubahan yang signifikan,” kata Dirut PD RPH Putrama Alkhairi.

Dikatakannya, program ke depan yang akan dilakukannya di RPH adalah dengan menindaklanjuti beberapa pendekatan seperti membenahi internal RPH, melakukan program standar operasional prosedur (SOP) juga mewujudkan pelayanan yang baik, sehingga ke depan tidak ada lagi pemotongan hewan liar di Medan. “Selain itu, kita juga akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan penertiban terhadap pemotongan hewan liar,” jelas Putrama.

Sedangkan untuk pengembangan investasi di RPH, Putrama menyebutkan, saat ini Medan sudah memiliki izin untuk mengimpor hewan dari luar. Untuk itu ke depan akan dilakukan pemetaan kembali dan evaluasi sehingga dapat diketahui di mana kendalanya sehingga ke depan bisa diperbaiki. “Kita juga akan membuat blue print yang bisa digunakan bagi seluruh PD Derah nantinya,” terangnya.

Begitu juga dengan Dirut PD Pembangunan yang baru dilantik, Harmen Ginting menyatakan siap untuk dievaluasi kinerjanya selama tiga bulan. “Saya pikir evaluasi itu wajib. Bagi kami, itu sesuatu dorongan, kalau tidak ada dorongan justeru setelah dilantik kami dibiarkan tentu tidak aka nada kemajuan. Bahkan, kalau perlu sebulan sekali ada evaluasi, sehingga kita bisa menyampaikan apa kelemahan-kelemahan kita agar bisa diperbaiki,” kata Harmen.

Sementara Dirut PD Pasar, Beni Sihotang juga menyatakan siap dievaluasi dan siap untuk mundur. “Yang penting selama tiga bulan kita kerja keras dan ikhlas, kami bersama direksi dan karyawan juga badan pengawas nantinya akan bersama memajukan PD Pasar,” katanya.

Beni mengatakan, untuk program pertama yang akan dilakukan karena Direksi di PD Pasar masih baru, maka akan dilakukan konsolidasi internal. Setelah itu, program ke depan yang dilakukan pertama menertibkan pedagang kaki lima di setiap pasar. “Saya melihat pedagang semua berada di kaki lima, padahal di dalam pasarnya justeru kosong. Untuk itulah kita nanti akan bekerjasama dengan unit-unit lain untuk menertibkan sekaligus membenahi Pedagang kaki lima itu,” kata Beni.

Kedua, tambahnya, hal yang dilakukan yakni membuat modernisasi dan penataan pasar. Di mana setiap pasar akan ditata. “Kita akan menata pasar kalau dia los daging, maka yang dijual di sana itu daging, begitu juga dengan los berjualan lainnya. Dengan begitu ada penataan pasar yang baik ke depan dan tidak semrawut,” terang Beni. (adl)

Wali Kota Lantik Dewan Pengawas dan Direksi BUMD

MEDAN- Setelah melalui proses yang cukup panjang dan alot, akhirnya Wali Kota Medan Rahudman Harahap melantik Dewan Pengawas dan Direksi Perusahaan Daerah (PD) Kota Medan di Balai Kota, Jumat (6/1) pagi pukul 09.00 WIB Rahudman mengaku terharu dan berharap para direksi yang dilantik dapat bekerja profesional dan mampu memajukan ketiga perusahaan daerah milik Pemko Medan yakni PD Rumah Potong Hewan (RPH), PD Pasar dan PD Pembangunan.

“Saya terharu, karena dengan dilantiknya seluruh direksi dapat memberikan perubahan. Selama ini, kita lihat bagaimana kondisi pasar kita? Kolam renang kita bagaimana? RPH kita bagaimana? Tapi kita yakin mereka pasti bisa. Namun, semua ini tetap dengan catatan dan akan terus dilakukan evaluasi,” kata Rahudman usai melantik para direksi tersebut.

Rahudman juga berharap, para direksi yang baru dilantik dapat bekerja secara profesional karena semua yang terpilih adalah murni hasil fit and propertest yang dilaksanakan Universitas Sumatera Utara (USU). “Jadi saya tidak mau ada intervensi dari siapapun. Perusahaan daerah harus dikelola secara otonom dan professional,” tegasnya.

Dia juga mengaku puas dengan komposisi dewan direksi yang dilantik. Karena menurutnya, semuanya dari kalangan professional, malah ada juga yang mantan anggota DPRD Sumut. Diharapkannya dewan direksi yang baru mampu melakukan perubahan dan membuat terobosan di perusahaan yang dipimpinnya, baik di PD Pasar, PD Pembangunan maupun PD Rumah Potong Hewan (RPH) sehingga beroperasi secara sehat sekaligus tumbuh dan berkembang melayani masyarakat.

Khusus kepada direksi PD Pasar, Rahudman meminta agar segera dilakukan penataan terhadap seluruh pasar tradisional di Medan. “Dari sekitar 43 pasar tradisional yang ada di Kota Medan, sebagian besar kondisinya sangat memprihatinkan. Untuk itu perlu dilakukan penataan secepatnya sehingga pasar tradisional yang ada menjadi pasar representatif. Karena pasar tradisonal harus dipertahankan, tapi harus dilakukan pembenahan sehingga menjadi pasar tradisional yang modern,” ujarnya.

Dijelaskannya juga, ada dua hal yang perlu ditekankan dalam pengembangan Pasar di Kota Medan. “Dari seluruh pasar yang akan ada di Kota Medan sangat memperihatinkan, bagaimana dapat menatanya kembali dan berdaya saing agar ramai masyarakat mendatangi pasar. Selama ini masih banyak, Pasar Muara Kakus yang terabaikan, Pasar Sukaramai yang hancur dan masih banyak Pasar traisional di kawasan Belawan masih terabaikan. Dengan begitu, seluruh Direksi yang sudah dilantik harus melakukan peribahan dengan turun ke Jalan,” pintanya.

Sedangkan untuk PD Pembangunan, tambahnya, dengan luasnya wilayah kelolanya. Rusunawa yang sudah berdiri sekarang di Kawaasan Medan Labuhan agar terus dikembangkan agar tertata dengan baik. “Kita punya kolam renang, kebun binatang. Kelola dengan baik dan lakukan pembenahan yang dapat memasukan kesehatan di perusahaan itu sendiri. Kedepannya harus mampu memanfaatkan dan mengelola seluruhnya dengan baik,” imbuhnya.

Rumah Potong Hewan (RPH), harap Rahudman tidak ada lagi RPH liar di Kota Medan. “Saya tidak mau lagi dengar ada RPH liar setelah direksi ini dilantik. Jadi harus turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Bila tidak bisa juga, laporkan ke Badan Pengawasan kalau juga tidak bisa menertibkan RPH liar. Karena saya tidak mau, Direksi BUMD dikelola oleh orang lain yang mau pensiun. Saya tidak mau, yang saya mau harus dikelola oleh orang-orang yang profesional,” harapnya.

Menyikapi permintaan Wali Kota Medan tersebut, para direktur utama perusahaan daerah yang baru dilantik mengaku siap dievaluasi selama tiga bulan masa kerjanya. Jika dinilai gagal, ketiganya siap mengundurkan diri dari jabatannya.

“Kita siap untuk diganti kalau tidak ada kemajuan selama tiga bulan, karena tadi kita juga sudah menandatangani fakta integritas selama tiga bulan harus melakukan perubahan yang signifikan,” kata Dirut PD RPH Putrama Alkhairi.

Dikatakannya, program ke depan yang akan dilakukannya di RPH adalah dengan menindaklanjuti beberapa pendekatan seperti membenahi internal RPH, melakukan program standar operasional prosedur (SOP) juga mewujudkan pelayanan yang baik, sehingga ke depan tidak ada lagi pemotongan hewan liar di Medan. “Selain itu, kita juga akan bekerjasama dengan instansi terkait untuk melakukan penertiban terhadap pemotongan hewan liar,” jelas Putrama.

Sedangkan untuk pengembangan investasi di RPH, Putrama menyebutkan, saat ini Medan sudah memiliki izin untuk mengimpor hewan dari luar. Untuk itu ke depan akan dilakukan pemetaan kembali dan evaluasi sehingga dapat diketahui di mana kendalanya sehingga ke depan bisa diperbaiki. “Kita juga akan membuat blue print yang bisa digunakan bagi seluruh PD Derah nantinya,” terangnya.

Begitu juga dengan Dirut PD Pembangunan yang baru dilantik, Harmen Ginting menyatakan siap untuk dievaluasi kinerjanya selama tiga bulan. “Saya pikir evaluasi itu wajib. Bagi kami, itu sesuatu dorongan, kalau tidak ada dorongan justeru setelah dilantik kami dibiarkan tentu tidak aka nada kemajuan. Bahkan, kalau perlu sebulan sekali ada evaluasi, sehingga kita bisa menyampaikan apa kelemahan-kelemahan kita agar bisa diperbaiki,” kata Harmen.

Sementara Dirut PD Pasar, Beni Sihotang juga menyatakan siap dievaluasi dan siap untuk mundur. “Yang penting selama tiga bulan kita kerja keras dan ikhlas, kami bersama direksi dan karyawan juga badan pengawas nantinya akan bersama memajukan PD Pasar,” katanya.

Beni mengatakan, untuk program pertama yang akan dilakukan karena Direksi di PD Pasar masih baru, maka akan dilakukan konsolidasi internal. Setelah itu, program ke depan yang dilakukan pertama menertibkan pedagang kaki lima di setiap pasar. “Saya melihat pedagang semua berada di kaki lima, padahal di dalam pasarnya justeru kosong. Untuk itulah kita nanti akan bekerjasama dengan unit-unit lain untuk menertibkan sekaligus membenahi Pedagang kaki lima itu,” kata Beni.

Kedua, tambahnya, hal yang dilakukan yakni membuat modernisasi dan penataan pasar. Di mana setiap pasar akan ditata. “Kita akan menata pasar kalau dia los daging, maka yang dijual di sana itu daging, begitu juga dengan los berjualan lainnya. Dengan begitu ada penataan pasar yang baik ke depan dan tidak semrawut,” terang Beni. (adl)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/